Sick. SD

8.3K 163 18
                                    

Sawamura Daichi

saat ini (y/n) berada dirumah seorang kapten club bola voli karasuno. karena sang kapten sakit demam jadinya ia menjenguk dan merawatnya sebagai seorang kekasih yang baik.

"daichi-senpai, mau aku buatkan bubur?" tanya (y/n) yang tengah selesai memberikan kompres pada dahi sang kekasih.

"jangan panggil aku seperti itu (y/n)." protes daichi dengan suara seraknya.

"demo.. daichi-kun kan senpaiku!" balas (y/n) menghela nafas pelan. yeah, saat ini (y/n) adalah gadis kelas 1 sma sedangkan daichi 3 sma walaupun hanya berjarak 2 tahun tapi (y/n) tidak enak hanya memanggil nama.

"kun? hah.. terserahlah." daichi mengacak-acakkan surai (y/n) pelan membuatnya mendengus sebal.

(y/n) mendecih pelan. "aku buatkan bubur dulu." ucapnya lalu memberikan kecupan pada pipi daichi cepat lalu berlari kecil keluar kamar.

daichi hanya terdiam. terkejut atas perlakuan kekasihnya, tidak biasanya ia begini. karena biasanya daichi yang sering menggodanya duluan.

(y/n) yang sudah sampai di dapur melakukan kegiatan apa yang seharusnya dilakukan. memasak bubur untuk daichi.

ditengah kegiatannya, ia dikejutkan dengan seseorang yang memeluknya. ah tentu saja daichi, kekasihnya, siapalagi. setelah itu daichi sedikit mengeratkan pelukannya pada perut (y/n) dan menyandarkan kepalanya di bahu (y/n).

"uhmm.. daichi, kamu sakit." lenguh (y/n) pelan kemudian melanjutkan kegiatannya yang tertinggal.

"lalu?" tanya daichi enteng dan malah mengecup bahu kekasihnya.

"istirahat. apalagi?" (y/n) menghela nafas pelan. "aku sedang memasak, tau! nanti kau kena panas panci atau yang lainnya bagaimana?" sambungnya lalu mematikan kompor yang sudah selesai lalu mencuci tangannya dengan daichi yang masih menempel.

(y/n) melepaskan tangan kekar daichi yang berada diperutnya lalu membalikkan badan menatap daichi. "duduk saja."

daichi menggelengkan kepalanya saat mendengar suruhan (y/n) barusan.

"daichi.. aduhh! kenapa jadi manja banget?!" (y/n) menatap daichi sebal. kapten yang biasanya tegas, sekarang jadi manja dengan level tinggi.

daichi tidak ada niat menjawab dan malah memeluk kekasihnya lalu mengecup bibirnya, serta kening (y/n) pelan.

tidak sampai disitu, daichi malah mengecup setiap area wajah (y/n) membuat sang empu memundurkan kepalanya dan menahan dada daichi.

"daichi, mou.. yamete!" tidak ada balasan dan malah semakin liar. daichi turun kepada leher putih (y/n) yang bersih tanpa noda.

daichi menghirup aroma (y/n), aroma lembut menyapa hidungnya. aroma susu strawberry yang tidak kuat, lembut, tapi manis.

daichi mengecup leher (y/n). tidak hanya mengecup bukan? tentu saja daichi malah memberi tanda, dan satu tanda telah dibuatnya.

"da-daichi, apa yang kamu lakukan?" daichi malah keasikan memberi tanda dan sampai pada tiga tanda di leher (y/n).

daichi melepas pelukannya lalu menatap (y/n) intens. "aku mau main."

satu kalimat itu membuat (y/n) sedikit tersentak. mengerti akan maksud sang kekasih, (y/n) menggelengkan kepalanya. "kamu sakit, gaboleh."

daichi sedikit murung dengan jawaban (y/n). "boleh, ya?"

"gak."

"(y/n).."

"enggak."

"satu kali aja, ya?"

HAIKYUU-!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang