Soobin

3.5K 380 20
                                    

Setelah selesai menemui nana, soobin dan jisung berjalan santai untuk pulang.

"Mirip kan kak? Aku bilang juga apa"

Soobin menatap adiknya, "kau merasa dia mirip dengan buna?"

Jisung mengangguk, "sangat, kak nana betul-betul mirip dengan buna"

Soobin menghela nafas, "kakak malah ngerasa kita kek lagi sama buna tau, entah kenapa aku merasa berada didekat buna"

Sesampainya didepan rumah, soobin dan jisung tak sengaja bertemu dengan adik kecilnya yang tertunduk sedih.

Kedua kakaknya yang tau jika logan pernah jadi korban bully pun mendekatinya dengan khawatir.

"Adek"

Logan menoleh. Soobin langsung berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan sang adik.

"Kenapa pandanganmu menunduk huh? Ada yang mengusikmu lagi?"

Logan dengan cepat menggeleng, jisung menatap adiknya bingung.

"Sudah, mending kita pikirkan hadiah untuk adik kecil ini. Kau besok berulang tahun, apa yang kau mau dari kakak?"

Logan terdiam, melihat adiknya yang terdiam. Soobin tersenyum lalu meraih tangan adiknya untuk masuk.

"Adek masih bingung ya? Mending kita masuk yuk? Sekalian pikirin apa yang adek mau"

Jisung mengikuti sang kakak.

"Kakak"

Soobin menoleh kearah adik kecilnya, namun logan hanya menunduk. Soobin menatap jisung begitupun Jisung menatap kakaknya bingung.

"Hadiah adek, adek mau--

Logan menatap kakaknya, soobin.

-- adek mau buna kak"

Soobin maupun jisung terdiam, menatap logan yang hanya menundukan kepalanya.

Soobin tersenyum, lalu kembali berjongkok dihadapan adiknya.

"Hei--

Soobin menangkup wajah adiknya agar menatap dirinya.

-- kalau kau merindukan buna, dan mau buna. Besok kita rayakan diabu buna bagaimana?"

Logan menghela nafas, lalu melepaskan tangan soobin yang menangkup wajahnya.

"Beda kak, yang ku mau buna yang benar-benar hadir di hadapanku! Dalam wujud manusia!"

"Dek--

Soobin menahan jisung, yang akan berbicara. Soobin tau jika jisung akan sedikit memarahi adiknya maka dari itu soobin segera menahannya.

"Hfftt-- adek buna pasti ikut merayakan hari pentingnya adek, walaupun kit--

"Adek kesel kak" ucap logan memotong perkataan soobin.

"Adek kesel! Adek iri kak! Kenapa harus buna adek yang pergi?! Kenapa gak yang lain aja?! Hiks-- temen-temen adek pada dijemput buna nya, bahkan menghabiskan waktu liburan dengan buna nya. Dan menghabiskan ulang tahun dengan buna nya! Kenapa adek gak bisa?! Hiks-- adek mau juga ngerasain kasih sayang buna kaya kakak sama kak jie. Tapi kenapa adek engga?! Hiks-- adek mau buna kakak"

Soobin menghela nafas, lalu memeluk adiknya yang menangis dipundaknya. Sedangkan jisung menatap kelain arah agar tak ikut menangis melihat adiknya.

Besoknya, Saat Logan bangun. Soobin memberinya sup Rumput laut dengan daging sapi. Logan yang melihat itu tentu senang bahkan makannya lahap.

Namun, soobin yakin jika adiknya itu masih sedih. Bisa dia lihat dari wajah bahagianya terasa ada yang berbeda.

LEE FAMILY | NOMINSUNG ft. SOOBIN •endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang