Sudah satu bulan Jaemin meninggalkan keluarga kecil nya, jika kalian bertanya dimana bayi jaemin?
Bayi nya dirawat karna dulunya dokter mau tidak mau harus mengeluarkan bayi yang belum seharusnya lahir dirahim jaemin.
Jadinya, bayi nya harus mendapatkan perawatan yang baik agar baik-baik saja.
Dan setelah satu bulan kepergian jaemin, bayi jaemin pun diizinkan untuk dibawa pulang, ini pertama kalinya soobin, jisung dan chenle melihat bayi jaemin.
Soobin tersenyum melihat bayi yang juga menatapnya.
"Lucu sekali"
Bayi tersebut tersenyum kearah soobin, soobin yang melihat itu memekik bahagia.
Sedangkan diruangan bawah, Jisung memilih untuk menonton tv. Taeyong yang melihat cucu keduanya memilih menonton pun mendekati nya.
"Adek"
Jisung menoleh kearah neneknya.
"Dede udah dateng loh, kok adek malah disini? Gak kangen dede?"
Jisung menghela nafas, "adek lebih kangen buna. Lagi pula dede yang udah buat buna tiada"
"Adek!" Tegas jeno namun winwin langsung menenangkan menantunya.
"Sabar" ucap winwin. Jeno pun menghela nafas.
"Adek gak salah kan nek? Coba buna gak hamil. Buna gak mungkin tiada nek"
Taeyong tersenyum lalu menggenggam tangan cucunya lembut.
"Sudah takdirnya perjuangan buna mu sampai sini sung, ikhlaskan buna dan terima dede. Buna pasti bangga sama kamu yang udah dewasa"
Mendengar perkataan neneknya soal buna nya akan bangga padanya, membuat jisung terdiam.
Lalu jisung menatap neneknya yang juga menatapnya.
"Buna bakalan bangga sama adek?"
Taeyong tersenyum, lalu mengangguk tangan satunya taeyong gunakan untuk mengelus rambut cucunya.
"Pasti, buna pasti bangga sama kamu dek. Makanya adek harus jadi kakak yang baik untuk dede"
Jisung terdiam, lalu bangkit dari duduknya dan beranjak pergi menuju kamar ayahnya.
Jeno, haechan, renjun, Taeyong dan winwin yang melihat itu pun tersenyum.
Jeno terduduk dikursi tempat keluarnya makan bersama, winwin yang melihat menantunya menunduk pun ikut duduk disampingnya.
"Jen"
Jeno menoleh, "kenapa bun?"
"Ada yang menggangu pikiranmu?"
Jeno lagi-lagi menghela nafas, "buna, aku hanya merindukan nana ku. Aku ingin bertemu lagi dengannya bun. Aku benar-benar merindukannya"
Winwin menghela nafas, "Jen, buna tau mengikhlaskan itu sulit tapi kau harus mengikhlaskan nya, nana pasti tenang disana"
"Sulit bun, sulit sekali"
"Buna tau tapi dengan berjalannya waktu kau pasti akan mengikhlaskan nana"
Jeno menghela nafas.
------------------------------
Jisung membuka pintu kamar ayahnya, soobin dan chenle pun menoleh saat pintu kamarnya terbuka.
"Adek? Mau liat dede?"
Jisung mengangguk, lalu mendekati mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEE FAMILY | NOMINSUNG ft. SOOBIN •end
Fiksi Penggemar"Jie, mau punya dede?" "ngga! udah cukup yah. buna, ayah, kak soobin dan aku"