Kalian ingat soal keinginan jaemin yang ingin keluarganya kembali seperti sedia kala?
Nyatanya susah.
Jisung malah semakin menjauh dari nya, bahkan jisung jadi jarang sekali pulang. Jaemin sebagai seorang buna, tentu khawatir.
Bahkan Jaemin sering sekali keluar, masuk rumah sakit karna kelelahan memikirkan anak keduanya.
Dan yang membuat Jeno maupun soobin aneh, anak ke tiga nya ini benar-benar kuat, bahkan disaat jaemin pingsan memikirkan keadaan jisung, dokter mengatakan bayi dalam kandungan jaemin baik-baik saja.
"Emm--"
Soobin terbangun ketika mendengar buna nya mengeluarkan sedikit suara.
"Buna?"
Dan benar jaemin membuka matanya.
"Oh ya tuhan buna hiks-- aku pikir buna"
"H-hey sayang... Buna baik-baik aja kok" ucap jaemin lemah tangannya terulur untuk mengelus wajah anak pertamanya.
"Hiks-- buna berhenti memikirkan adek. Buna harus sembuh, aku gak suka buna pingsan terus"
Jaemin tersenyum, lalu mendekatkan wajah soobin dan menciumnya lembut.
"Kau khawatir ya?"
Soobin mengangguk, "sangat buna. Kakak khawatir banget bun. Jangan kaya gini"
"Maafkan buna sayang"
Setelah buna nya tertidur, soobin langsung keluar dari kamar buna nya agar tak terganggu tidurnya.
Soobin langsung membuka ponselnya untuk mengabari adeknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Soobin mendengus kesal melihat bagaimana balasan jisung padanya.
"Bisa-bisa nya ni anak jadi salah pergaulan"
Padahal tanpa soobin, jeno dan jaemin tau. Bahwa jisung benar-benar mengkhawatirkan buna nya. Dia benar-benar takut dan merasa bersalah telah membuat buna nya seperti itu.
