Chapter 21 : Not a Debutante Party

55 5 0
                                    


Selamat membaca
:)

Ada banyak hal yang ingin ku hindari dan kusesali di saat bersamaan.
Salah satunya adalah,....
Kehadiranmu


Alea kembali menatap lekat cermin di depannya. Sudah beberapa menit ia menunggu kehadiran sang kakak yang rencananya akan menjadi pendampingnya di pesta debutante sekaligus ulang tahunnya. Meskipun sang ayah telah secara khusus membuat perayaan itu di kediamannya, bukan berarti Alea dapat datang ke ruangan pesta seorang diri.

Penjagaan kamarnya diperketat setelah beberapa menit (lebih tepatnya minggu menjelang bulan di dimensi lain) Alea menghilang secara tiba- tiba.

“ Netra baru nona cantik sekali!” sudah ke sekian kalinya Cecil memuji nonanya itu.

“ Sudahlah, Cecil, bukankah memang wajar perubahan seperti ini? Lagi pula, melakukan terobosan itu sangat menyakitkan. Bukankah wajar jika aku mendapatkan warna mata yang sudah lama kurindukan ini?” Alea tak berbohong. Matanya ini mengingatkannya pada warna mata aslinya sebelum berpindah ke dunia terkutuk ini.

Dan soal terobosan, Alea juga dapat menerobos dengan bantuan Phoenix. Berkat air emas pemberian pria tampan itu, Alea bisa mencapai tingkat Kehormatan penuh dengan 10 cincin.

‘ Setelah selesai pesta, we’ll travel, ningkatin kekuatan. Siapa tau bisa di bawa ke dunia asliku. Hehe’

“ Para tamu sudah menunggu. Mari segera turun!” ah, Kakak Galileoku yang tampan.  Aku harus menjadikannya boneka manisku dulu. Galileo akan menjadi bidak yang lumayan penting di misiku kali ini.

“ Luci,....”

Alangkah terkejutnya Alea melihat sosok yang baru saja memanggilnya. Tidak! Dia tidak boleh lemah! Sebentar lagi ia tak akan memiliki peran lagi di cerita ini. Beri sentuhan akhir seindah mungkin, Alea!

“  Salam mentari kerajaan Hasey! Semoga Tuan Putri Guerta hidup seribu tahun.” Ucap Alea dengan badan terbungkuk seperti manula.

“ hey, apa yang kau lakukan! Berdirilah!”
“ Wah, kau cantik sekali Luci, gaun hitam itu membuatmu terlihat begitu elegant dan mengerikan di saat bersamaan!”  Mata Guerta berbinanr mendapati Lucinya begitu mempesona dengan balutan dress berwarna hitam dengan bagian belakang lebih panjang dari bagian depannya. Meskipun ia sendiri belum pernah melihat bentuk gaun yang seperti dipakai Lucinya sekarang, tapi Lucinya akan tetap menjadi yang terbaik sekalipun mengenakan baju pelayan.

“ Anda terlalu menyanjung saya, putri!” Alea benar- benar muak dengan gadis di depannya ini. Bagaimana bisa ia memiliki nyali untuk datang kesini setelah di campakkan begitu saja? Sungguh gadis naif.

“ nah, sekarang kau baru terlihat sempurna, iyakan Cecil?” Guerta memasangkan sebuah hiasan bunga melingkar di kepala Alea. Lucinya memang benar-benar lambang kesempurnaan. Apalagi setelah netranya berganti warna dari merah menjadi hitam. Waaah, Lucinya memang memiliki sihir candu di hatinya.

Alea mengangguk setelah mendapatkan kode dari kakaknya, Galileo. Ia harus segera meninggalkan gadis gila ini!

“ Permisi tuan putri. Izinkan saya membawa Lucaiba ke acaranya sekarang!”

Guerta memberikan tatapan intimidasi kepada Galileo. Tiba-tiba atmosfer di ruangan itupun terasa sesak. Alea dan Galileo dapat merasakan mana yang begitu besar menuju ruangan yanng sedang ia tempati saat ini. Perasaan itu, kenapa perasaan itu muncul lagi? Dan tak salah lagi, pemilik mana itu adalah,...

“ ehkem”

“ Kakaaak,...”  Guerta berjalan tergesa-gesa menghampiri sosok yang baru saja dilihatnya.

Transmigrasi : The Death Angel Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang