Chapter 3: Bloody Queen World

327 30 2
                                    

" Love you uncle, and goodbye world."
........................... >>>>>>>>> ................................

Malam sebelum mengahadapi kematiannya, Alea membaca sebuah novel dark romance dengan latar belakang historical. Novel dengan judul " Bloody Queen " . Mengisahkan tentang seorang gadis berumur 17 tahun di abad ke-16 yang bernama Lucaiba de Qorte, Putri Duke of Greenland yang dengan susah payah menyatukan kerajaan Harsey dan Netherlands menjadi satu kesatuan.

Lucaiba adalah tipe tokoh protagonis yang memiliki pemikiran cerdas, memiliki publik speaking yang mumpuni dan tentunya sangat cantik dengan rambut berwarna putih keperakan bak seorang dewi. Lucaiba memiliki daya tarik tersendiri. Namun, karena eksistensinya yang berlebihan, Princess Guerta, putri bungsu Raja Harsey menjadi sangat membenci Lucaiba. Ia bahkan berkali-kali melakukan usaha pembunuhan terhadap Lucaiba. Hingga akhirnya, Lucaibapun meregang nyawa ditangan Guerta yang saat itu telah menjadi Permaisuri dari King of Greece setelah meracuni teh Lucaiba di pesta pernikahannya dengan Duke muda hambridge.

Bagi Alea, tokoh seperti Guerta adalah tokoh bodoh yang tak pernah bisa merasa puas. Namun disisi lain, ia juga menyukai berbagai cara licik yang Guerta gunakan untuk memenuhi setiap keinginannya. Alea bahkan pada awalnya sangat terkejut jika seorang putri dari Kerajaan Inggris memiliki ritual mandi darah setiap malam bulan purnama. Malam dimana Guerta juga akan mempertunjukkan ritual mandi darahnya didepan Lucaiba yang ia culik setiap malam bulan purnama atau 3 hari sebelum bulan purnama muncul. Alea membayangkan betapa menyenangkannya berada didekat Guerta dan menyaksikan rintihan orang yang meminta untuk dibebaskan. Meskipun hanya tiap bulan purnama. Tentu dia tak akan bosan karena Guerta juga sangat hoby menghabisi nyawa orang lain. Bagi Guerta, membunuh adalah kewajiban dan tujuan hidup. Ia bisa saja mati kapanpun jika tidak melihat darah mengalir disela-sela mata dan hidungnya,mengalir dan meliuk-liuk dengan indahnya diantara curug leher putihnya. Ditambah lagi melihat betapa depresinya Lucaiba tiap malamnya hanya dengan mengingat wajah Guerta dan sederet pembunuhan yang dilakukannya.

Pada novel " Bloody Queen " ada berbagai tokoh yang mencintai Lucaiba. Seperti novel pada umumnya, diman sang protagonis memang selalu memiliki banyak pria yang melindunginya dan itu membuat Alea berdecih, " dasar lemah!" Alea berseru marah.

Tak hanya Duku Muda Hambridge saja yang mencintai Lucaiba, tapi kakak satu-satunya Guerta juga mencintai Lucaiba. Apalagi mengingat berbagai kegiatan belajar yang ayahnya buat memang memperbolehkan keturunan duke dan duchess mengemban pendidikan yang sama dengan anak-anaknya.

Alea sangat faham dengan berbagai karakter pada novel itu. Bahkan, Alea juga hafal dengan semua ciri khas yang dimiliki tiap tokoh didalamnya. Namun, puncak keseruan pada novel itu menurut Alea adalah dimana saat terjadinya perang antara manusia yang dibantu oleh para penyihir putih dan wofl melawan kaum Necrasta, ras keturunan bangsa Elf dan penyihir hitam. Dan lebih memuakkannya lagi, Lucaiba dianggap sebagai pahlawan karena mampu membunuh naga legendaris yang bersembunyi di portal bangsa Elf dan menjadi pengucap mantra pengikat jiwa hingga berhasil mengurung kaum Necrasta kedalam hutan terkutuk di greenland. Dan kemenangan dimenangkan oleh pihak manusia.

Setelah berbagai peristiwa besar nan rumit yang menimpa kerajaan Harsey, akhirnya Lucaiba dipinang oleh duke muda hambridge dan meninggal dunia setelah diracun oleh Guerta. Hal itu menjadikan Guerta sebagai buronan paling berbahaya di wilayah Harsey setelah berhasil kabur dari kerajaan tempatnya dilahirkan itu.

" Cerita yang cukup menarik."gumam Alea.
..................

Alea membuka matanya lebar-lebar. Deru nafasnya tak teratur dan keringat membanjiri dahinya. Alea memandangi sekeliling ruangannya terbangun dari kematian. Nampak begitu asing. Seingatnya, ia sudah mati dan berada dipelukan sang uncle. Dan , dimana Rodrigo? Ia harus segera menenui Rodrigo dan memintanya untuk memulai lembaran baru dengannya.

Alea berusaha mengambil minum di nakas sampingnya karena memang tenggorokannya serasa seperti sedang simulasi dineraka atau hanya simulasi kehidupan gurun? Entahlah. Namun rasanya, ia seperti sudah seabad tidak menengguk setetes air. Namun entah karena apa, Alea bahkan tidak sanggup mengangkat gelas dan pada akhirnya hanya membuat gelas itu jatuh berceceran dilantai.

" Astaga nona Lucaiba, Anda sudah sadar!" pekiknya senang. Perempuan berpenampilan bak maid itu segera membereskan pecahan gelas yang terjatuh sebelumnya dan segera menuangkan air kedalam gelas yang belum pecah.

" Merepotkanmu dan nanti biar aku saja yang memberekannya,itukan kesalahanku." Kata Alea.

Mulut maid itu menganga. Otaknya seakan sedang mencerna apa yang baru saja ia dengar dari majikannya itu. " Ah, tak apa nona,in-ini suda menjadi kewajiban hamba."

" Ini dimana?" Tanya Alea kebingungan. Matanya masih fokus mencerna dan mencari tau dimana dia sekarang. Dan kenapa,wanita itu memanggilnya dengan Lucaiba? Atau jangan-jangan,....












Akhirnya,......
Night all,...
Nana tu bingung mau diapain ceritanya tadi😭
Jadilah part ini,dan dijamin, sampai sini pasti beberapa dari kalian mulai nebak gimana alur selanjutnya yekan? 😅😅
Tapi Nana kasih bocoran,kalau part selanjutnya bakal jadi awal dari plot twis yang membagongkan buat kalian,so pantengin terus ceritaku oke😉
Tinggalkan jejak
Tertanda,....

Kang gabut wkwkwk😂😂

Transmigrasi : The Death Angel Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang