Chapter 19 : You Only Belong to Luci, Guerta

43 4 1
                                    

Huaaaa,.....

Akhirnya,dengan modal ceban,bisa up juga.
Kangen deh😅😅
Happy reading all

Tak peduli sehebat apapun itu orang baru
Namamu terlanjur terpatri dengan indah
Dan tak akan ada yang bisa masuk dan menggeser posisimu
Itu janjiku :)

Angin berhembus lembut menyapu tiap dedaunan yang tergeletak di tanah. Bunga yang mekar seakan menjadi saksi akan sebuah perubahan yang akan terjadi di masa depan. Awan turut mendukung dengan  di sejukkannya cuaca hari itu.

Di sebuah taman, seorang gadis bernetra hitam terlihat sedang bercengkrama dengan seorang pria bersurai hitam. Keduanya tampak saling melemparkan tawa. Meskipun tak ada yang menyadari, jika salah satu diantaranya merasa risih dengan dramanya saat ini.

“ Kau tau, aku bahkan tak menyangka jika gadis yang kulihat malam itu adalah kau dan putri Duke of Greenland.” Ucap sang pria sembari memegang perutnya. Ia tak menyangka jika hal yang ia mimpikan berhari-hari lalu dapat menjadi nyata.

“Ah, ternyata anda menguntit kegiatan bermain saya sejak awal. Padahal menurut saya tempat itu adalah tempat paling tak terjangkau. Karena jauh dari pemukiman penduduk.”

Mereka bernostalgia tentang bagaimana awal pertemuan mereka. Dimana keduanya sama-sama tak mengerti dengan situasi apa yang membuat mereka akhirnya bisa sedekat sekarang ini. Pandangan sang gadispun terhenti melihat buah apel yang sangat menggiurkan diatas pohon tepat di depan mereka. Tatapan si gadis berubah menjadi sendu.

“ Kau menginginkannya?” ucap sang pria yang tak lain adalah Pablo Escobar Hambridge.

“ Lupakanlah! Para pengawal pribadi saya bahkan sudah berkali-kali mencoba memetikkannya untukku. Namun, tak ada satupun yang bisa memberikan apel yang manis rasanya.”

Melihat iblis kecilnya ( dibaca: malaikat kecil) memasang wajah sedih, Pablopun dengan segera memanjat pohon apel di depannya. Untung saja kakaknya yang seorang maniak pengetahuan itu secara tidak langsung mengajarinya cara memilih buah yanng sudah masak.

“ Dapat!” Mata Pablo berbinar. Harus dia akui jika memang sangat sulit membedakan tingkat kemasakan buah apel di pohon yang sedang ia panjat. Tapi, tak ada yang tidak mungkin bagi seorang Pablo. Hehhe 

Baru saja Pablo ingin turun dari pohon itu, ada saja setan yang tidak suka melihatnya bahagia.

Kreek
Gedebuk,..

“ awas, hati,...ha,..ti,. ups telat ya?” ,elihat adegan dramatis di depannya itupun Guerta ingin sekali menahan tawanya. Namun ia harus menjaga etika. Sabaar,..
Dengan segera ia menghampiri Pablo dan membantunya untuk berdiri. Yayalah berdiri, masa Cuma ngambil apel:v

“ Apa anda baik-baik saja, tuan? ?” Tanyanya sembari mengecek setiap inci tubuh adik Duke Muda Hambridge itu. Sedangkan Pablo sendiri hanya menatap Guerta tanpa berkedip.  Meskipun memiliki banyak wanita, Pablo belulm pernah merasakan perasaan sehangat ini sebelumnya. Dikhawatirkan dengan penuh ketulusan. Tanpa iming-iming harta, pangkat dan kepuasan di ranjang.

“ cantik,..”

“....”

“ Berhenti menggodaku, tuan Hambridge. “ jika kalian mengira akan ada adegan dimana pipi si perempuan memerah seperti udang rebus kalian salah. Karena memang Guerta masih belum memiliki perasaan apapun kepada pria di depannya itu.

“ ini! Aku berani bertaruh jika itu akan menjadi apel termanis pertama yang kau makan!”

“ akan kumakan nanti malam. Sekarang, anda lebih baik membersihkan diri karna tujuan kau menamuiku bukan hanya untuk bersenda gurau.”

Transmigrasi : The Death Angel Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang