" Aku bosan dengan semua drama ini. Ada pesan terakhir?",....................... . _____. .........................,
Alea masih belum mempercayai apa yang telah ia lihat. Ia masih bersikukuh dan percaya bahwa unclenya itu hanya sekedar bercanda padanya. Seperti yang sudah-sudah.
" Berhentilah bercanda uncle. Apa kau sudah menemukan informasi mengenai keluarga asli Xinzi? Kemarin salah satu anggota Black Eagle memberitahuku jika senin malam sekitar jam 9 malam, Xinzi bertemu dengan seorang waria yang memberikannyasebuah karung dan amplop coklat. Mereka bahkan memastikan bahwa waria itu bukanlah orangnya dady."Tanpa basa-basi, Rodrigo menurunkan pistolnya dan menyerahkan map berisi data lengkap Xinzi. Namun, sipenerima berkas seketika membulatkan matanya ketika membaca sebuah nama yang tertera didalam berkas yang ia pegang. Sedangkan lawan bicaranya hanya menunjukkan senyuman miring dan mengejek.
" Katakan padaku jika ini salah uncle! INI TIDAK BENARKAN? KENAPA KAU MEMBERIKU INFORMASI PALSU UNCLE?" dengan sekuat tenaga Alea mengelak semua data yang telah diberikan Rodrigo padanya. Tidak mungkin jika Rodrigo adalah ayah kandung Xinzi. Sedangkan menurut penelusuran dadynya, ayah Xinzi telah meninggal sebelum Xinzi dilahirkan. Sedangkan didata yang diberikan Rodrigo menjelaskan bahwa Rodrigo sendirilah ayah kandung Xinzi. Bahkan disana terdapat data lengkap keluarga Xinzi yang dadynya sendiri tak dapat menemukan asal-usul sang anak angkat. Karena saat mengadopsi Xinzi dari panti asuhan, I Lam Wei diberikan data oleh sang pengasuh di panti tersebut dan didalamnya jelas tertera jika Xinzi dititipkan oleh seorang perempuan yang tak ingin diketahui identitasnya dan hanya memberitahu kepada pengurus panti jika nama ayah Xinzi adalah R. Parsey Crotiello. Dan wanita itu juga berkata jika ia menitipkan Xinzi adalah demi keamanannya. I Lam Wei juga sempat curiga dengan marga ayah kandung Xinzi. Karena setaunya, marga Crotiello telah lama dinyatakan punah setelah dibantai oleh Mafia asal Spanyol, Don Briant Castello karena penyalah gunaan kekuasaan yang diberikan padanya dengan menjual dan mencopy serbagai senjata rakitan buatan Don Briant Castello secara sembunyi-sembunyi. Padahal Don Briant Castello bahkan mempercayakan gudang penyimpanan senjatanya kepada Marcus Crotiello karena memang mereka telah bersahabat karib semenjak berada di akademi.
Kemurkaan Don Briant Castello kepada Marcus Crotiello berimbas besar pada keluarga Crotiello. Tak tanggung-tanggung, Briant bahkan sampai mengerahkan lebih dari setengah pasukannya untuk mengejar dan membunuh tiap keluarga dan keturunan marga Crotiello. Ia bahkan mengintruksikan kepada semua bawahannya agar tidak menyisakan satupun keturunan Crotiello. Jangan tanyakan bagaimana I Lam Wei bisa tau semua informasi itu. Karena sebelum terjun didunia bisnis, I Lam Wei adalah salah satu agen rahasia FBI, ia dikenal sebagai "Agen I". Bahkan I Lam Wei sendiri yang membongkar kasus perdagangan senjata ilegal milik Marcus Crotiello dan menyebarluaskannya ke publik hingga sang Don Briant tau kebusukan tangan kanannya itu. Namun Lam tak membocorkan identitas Don Briant Castello kesiapapun karena ia merasa berhutang budi pada sang Don yang telah menyelamatkan keluarganya dari rival I Lam Wei sendiri di Agensi yang ia tempati. Sampai saat ini, Don Briant Castello bahkan tidak tau jika I Lam Wei lah yang telah menyebarkan data Marcus. Meskipun bukan kaum elit di dunia penyelidikan , I Lam Wei memiliki bakat hacking yang sangat mumpuni dan hanya seagian kecil saja informasi yang tidak dapat ia retas. Karenanya, saat membaca nama akhir ayah kandung Xinzi, ia membuang semua praduga terburuk yang ia miliki karena setaunya seluruh marga Crotiello memang telah mati saat kejadian pembantaian oleh Don Briant Castello.
" Tenanglah, kau tak perlu bingung,Alea." Ucapnya sembari mengelus pundak Alea seakan menenangkan bayi.
" Kau tak salah. Ayahmu juga. Bahkan duniapun tak tau, kalau Marcus Crotiello memiliki saudara kembar. Sungguh malang bukan, nasibku ini? Tak pernah dianggap ada oleh keluarga sendiri. Dijadikan maid diru mah yang seharusnya memberiku kenyamanan. Aku bahkan sudah dibuang ketika umurku masih 5 tahun. Dan kau tau Alea, Kakekmu, Reyson Zhang Adijayalah yang membeliku dipasar budak. Awalnya aku memang dianggap seperti anaknya sendiri. Dia juga tak pernah mempertanyakan lebih jauh tentang asal-usulku. Aku dilatih pedang, berkuda, bahkan disekolahkan diakademi yang sama dengan dadymu, I Lam Wei. Sayangnya, semenjak lulus dari Oxford University, dadymu itu memutuskan untuk menjalani kehidupannya seorang diri dan menjauh dari keluarga Adijaya. Kau tau seberapa hancurnya kakekmu? Dia bahkan meluapkan semua kesedihannya padaku. Entah kenapa dia menyalahkanku atas kepergian anak bajingannya itu. Lukaku terbuka kembali Alea! Gara-gara dadymu, aku dijadikan bahan eksperimen gila oleh kakekmu itu."
" Maaf paman," hanya itu yang dapat keluar dari mulut Alea. Ia bahkan tak tau tentang eksperimen kakeknya. Pamannya tentu sangat menderita hidup dengan berbagai kekerasan yang pernah diterimanya. Namun sesaat, Alea merasakan sesak di dadanya. Dan ,...
Uhuk- uhuk,.....
Darah
Seingat Alea ia tak pernah memiliki rekam penyakit dalam yang serius." Harusnya aku berterimakasih padamu,Alea. Pada dokter yang bodoh itu juga. Oh, uncle lupa mengatakan satu hal padamu. Sejak kau pindah ke Mesir, uncle sudah memasukan sedikit bubuk biji apel dimakananmu. Kau tentu tau akibat pengonsumsiannyakan? Dan semua perawat serta dokter pribadimu itu adalah orangku. Jadi wajar jika mereka memanipulasi rekam medismu."
Meskipun sangat terkejut dengan penuturan Rodrigo, Alea tetap tersenyum tipis dan memeluk Rodrigo dari samping. Ia terlanjur menyayangi Rodrigo. Ia juga tak marah kepadanya. Mau bagaimanapun juga, Rodrigo juga sangat berperan dalam pekerjaannya sebagai mesin pembunuh dan penyamarannya beberapa tahun belakangan ini. Pandangannya mengabur ditengah nyeri diperut dan dada yang masih dicoba untuk ditahannya. Sebelum kesadarannya hilang sepenuhnya, Alea sempat mengecup sang uncle dan membisikkan sesuatu ke telinga unclenya. Seakan ia ingin jiwanya beristirahat dengan tenang di syurga. Ralat,maksudnya neraka, tidak mungkinkan seorang Alea pergi ke syurga :(
" Love you uncle, and goodbye world."
Hwaa,....
Akhirnya bisa up juga meskipun ceritanya rada ga nyambung😭😭
O,iya meskipun eike nulis Cuma karena hobby, dan menganggap vote dan komen itu Cuma hadiah, tapi gapapakan kalo minta krisannya
Love you all🥰🥰🥰🥰

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi : The Death Angel Second Life
FantasyAlea Meylan Adijaya, seorang fake nerd sekaligus pembunuh bayaran andal,harus menjalani kehidupan memuakkan dari tokoh protagonis di novel " Bloody Queen" yang baru saja ia baca tepat dimalam sebelum ia di eksekusi oleh orang kepercayaannya sendiri...