Sejauh aku ingin tau tentangmu
Sejauh itu pula,..
Kau membuatku kehilangan kewarasanku
Selamat membaca
:)
Seorang pria dengan setelan bak dewa-dewa yang disembah oleh masyarakat Romawi kuno tengah terduduk dengan setumpuk buku tebal di genggaman tangan kekarnya. Ia mulai menelisik kembali lembar demi lembar halaman buku yang tengah ia baca. Astronomi. Entah mengapa dia sangat menyukai segala hal yang berhubungan dengan semesta. Apalagi sistem perbintangan yang menurutnya sangat kompleks. Namun ada beberapa hal yang menurutnya masih janggal." Rasi bintang. Max, menurutmu, apakah burung-burung di langit dapat melihat bintang dengan jarak yang dekat seperti aku melihatmu?"
Pria yang dipanggil Max itupun gelagapan. Ia hanya mahir dalam tak-tik perang, berkelahi, juga berpedang. Bagaimana bisa dia menjawab pertanyaan soal hal yang dia anggap sangat sulit untuk dicerna otak lemahnya itu.
" Euum,.. hamba rasa, yang tau jawaban dari pertanyaan anda hanyalah dia , Duke."
Pria berambut blonde itupun mengikuti kemana jari asistennya itu mengarah. Matanya yang semula berbinar karena tau jawaban yang selalu mengganggunya tiap malampun menyipit. Wajahnya seketika merah padam. Dan tanpa basa-basi, ia membuat buku yang semula ia pegang terbang ke wajah sang asisten yang tengah cengengesan dengan wajah tanpa dosanya.
"aw." Pria bernama Max itupun meringis dan mengelus hidung mancungnya yang terkena lemparan buku majikannya secara tak aesthetic.
"oh,iya, apa kau sudah mencarikan benda itu untuk kado putri kediaman Duke of Greenland?"
" Kado? Sejak kapan kau menyuruhku mencari kado,DUKE MUDA HAMBRIDGE?"
Ya, pria berambut blonde itu adalah Reyson Escobar, pemilik gelar Duke Muda Hambridge. Sesuai namanya, ia memerintah duchy (wilayah) Hambridge. Sebenarnya, wilayah kekuasaannya bukanlah bagian dari kerajaan Harsey, namun, wilayahnya dan kerajaan Harsey memiliki hubungan diplomatik melalui jalur perdagangan sutra dan beberapa perhiasan batu giok yang kebetulan banyak ditemukan di wilayah Hambridge.
Mendengar penuturan asistennya, Reyson mengajak rambutnya geram. Bagaimana bisa ia menghadiri pesta kolega bisnisnya tanpa membawa kado atau buah tangan apapun. Mau ditaruh dimana wajahnya nanti? Tapi, bagaimana bisa ia menyiapkan kado untuk putri kediaman Duke of Greenland dalam waktu beberapa jam saja? Ia mulai berfikir serius.
Tiba-tiba,..
" Aku ada ide!" serunya tiba-tiba. Max yang sedari tadipun masih setia memegang hidung mancungnyapun ikut terkejut.
" Bisakah kau tidak membuatku kaget,bung! Kau kira cadangan jantungku ada seratus huh? Lagi pula, sejak kapan kau kerepotan memilihkan kado untuk seseorang? Biasanya juga kau tinggal mengambil beberapa koleksi tiara atau pedang berhias giok khas wilayah kitakan?"
Max benar. Ia tak pernah sibuk memikirkan kado ulang tahun. Reyson pun menghadiri acara seperti itu hanya sekedar formalitas. Karena sebenarnya Reyson sendiri tidak terlalu suka pesta. Baginya, pesta hanyalah ajang untuk mencari rekan bisnis. Dan bahkan, jika menurut Reyson si penyelenggar pesta tak memiliki pengaruh yang besar, ia hanya akan menitipkan hadiah kepada Max, asistennya. Atau, jika adiknya ada, pasti adiknyalah yang menghadiri pesta kebangsawanan seperti ini
Tok-tok
Max sudah hafal dengan intonasi ketukan pintu itu. Iapun tak beranjak dari tempatnya berdiri. Dan tak lama kemudia seorang pria bersurai hitampun memasuki ruang kerja Duke Muda Hambridge. Dialah Pablo Escobar, adik tuannya. Max yang sepertinya sudah tau apa yang akan terjadi memilih untuk duduk di kursi kerjanya yang kebetulan letaknya tepat di dekat pintu." Kak, malam ini aku ya, yang datang ke pesta ulang tahun putri Duke of Greenland."
Reyson menatap adiknya yang kini sibuk menguncang-guncangkan lengannya sembari memasang wajah memelas. Tiap kali melihat tingkah konyol Pablo ia selalu berfikir bagaimana bisa pria seimut ini menjadi monster perang kerajaannya? Pablo bahkan terlihat seperti seorang pria mesum yang memohon untuk diizinkan mencarai target baru di tempat yang dia minta.
" Aku sendiri yang akan hadir kesana. Lagi pula, menurut rumor yang beredar, Putri Duke of Greenland itu terkenal cantik dan pandai berbicara. Kurasa aku harus mengenalnya lebih dekat."
" Tapi kak, aku juga ingin menemui wanita incaranku. Kudengar, dia juga di undang di pesta ulang tahun Putri Duke of Greenland."
" Mainan baru?"
Bukan tanpa alasan Reyson menanyainya seperti itu. Pablo adalah tipikal pria yang suka bermain dengan banyak gadis. Mungkin jika ia bukanlah adik seorang Duke, ia akan membangun rumah bordil khusus untuk menyimpan semua wanita yang sudah dianggap seperti mainannya." Tentu saja bukan. Kau kira diumurku yang sekarang aku tidak memikirkan soal pendamping hidup?"
Boom. Sungguh kejutan luar biasa. Reyson yang masih kaget dengan ucapan sang adikpun segera menatap adiknya dari ujung kepala sampai ujung kaki. Sedangkan Max, dia hanya acuh dengan apa yang dikatakan adik tuannya. Ia lebih suka membaca semua laporan dari masing-masing wilayah yang dipimpin Duke Muda Hambridge. Lagi pula, ia juga yakin jika yang dikatakan adik tuannya itu hanyalah bualan belaka. Menurutnya, mana ada wanita bangsawan yang tahan dengan tingkah adik sang Duke itu.
Merasa diperhatikan , Pablopun mulai angkat bicara. Ia tau jika kakaknya tak akan mempercayai apa yang dia katakan. Tapi, bukankah hanya tuhan dan si pemilik hati yang tau apa yang tengah dirasakan? Dan ia juga tak pernah terikat rasa dengan semua wanita yang berada didekatnya. Ia hanya berteman dekat. Dan mungkin tiap orang memperhatikan kedekatannya dengan cara yang salah. Tak ada yang bisa mengerti apa yang ia lakukan dan tujuan dibalik itu semua.
" Dia putri Raja Harsey. Aku tak tau sejak kapan aku menyukainya dan kenapa. Tapi, dia sama denganku kak."
"Sama? Datanglah bersamaku nanti malam. Lagi pula, aku yakin jika kau hanya menyukai kesamaan yang kalian miliki."
Pablo tak menyanggah. Iapun tak membenarkan perkataan kakaknya. Ia juga belum yakin, jika yang dika rasakan benar-benar cinta atau hanya suka. Yang jelas, ia mulai memperhatikan keseharian Putri Raja Harsey ketika ia tak sengaja melihatnya sedang 'bermain' dengan putri Duke of Greenland beberapa bulan yang lalu.
" Terimakasih kak, sudah mengizinkanku ikut. Kau benar. Aku harus memastikan dulu perasaanku kepada gadisku. Dan lebih baik, kau juga segera mencari dimana gadis kecilmu itu bersembunyi."
Setelah mengatakan hal itu, Pablo keluar dari ruang kerja kakaknya. Ia tak sabar ingi bertemu dengan putri Raja Harsey. Jangan lupakan senyum manis yang selalu bertengger di wajah tegasnya. Max yang melihat senyuman Pablo buknannya senang, ia malah bergidik ngeri. Ia sudah sejak lama menemani dua bersaudara ini. Jadi ia bisa membedakan mana senyum bahagia dan senyum smirk keduanya.
Reyson terhenyak. Adik bodohnya itu mengingatkannya kembali kepada seseorang yang saat ini tengah merusak cara berfikirnya. Gadis yang membingungkannya selama lebih dari sepuluh tahun. Gadis yang semakin ia mencari tau dan mengikutinya, semakin gila pula ia dibuatnya.
"Max, tolong tukarkan letak buku silsilah Kerajaan Harsey dan buku anak-anak dibelakangmu itu."
Max dengan sigap berdiri dan melakukan perintah Reyson. Namun betapa terkejutnya ia melihat sebuah ruang rahasia di dalam ruang kerja tuannya itu. Setahunya, Reyson tidak pernah membangun ruangan rahasia disini. Dan yang lebih mengejutkannya lagi, ia melihat ruangan itu seperti tempat eksperimen.
" Bungkus gaun itu seindah mungkin. Dan jangan lupa menyertakan tiara dan sepatunya. Aku akan pergi sebentar."
" oh,ya, aku hampir lupa. Ruangan itu akan tertutup otomatis setelah beberapa waktu. Jadi segera bereskan pekerjaanmu karena tak ada yang mampu bertahan hidup dalam waktu yang cukup lama disana!"
Tbc ^_^
There are no words that I can say anymore for those of you who have faithfully read this story until this part,....
Meskipun cerita ini ditulis hanya sekedar ngisi waktu luang,tapi makasih banget buat kalian yang sudi mampir dan baca cerita ini sampai sini😭😭😭Big hug
Calon istri Reyson🤪🤪
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi : The Death Angel Second Life
FantasiAlea Meylan Adijaya, seorang fake nerd sekaligus pembunuh bayaran andal,harus menjalani kehidupan memuakkan dari tokoh protagonis di novel " Bloody Queen" yang baru saja ia baca tepat dimalam sebelum ia di eksekusi oleh orang kepercayaannya sendiri...