[05] Kesayangan Jeon Jihyun

7.9K 724 59
                                    

Taehyung menatap Jeongguk yang sedang memakaikannya kaus kaki, dirinya sendiri sedang duduk di kasur sedangkan sang alpha berjongkok di depannya. Padahal Taehyung sudah menolak, tapi Jeongguk yang pada dasarnya tidak bisa di bantah membuat Taehyung menurut.

"Selesai." Jeongguk lantas berdiri lalu menatap Taehyung. "Masih dingin? Mau pake sweeter tambahan, Bwi?"

Taehyung menggeleng, tubuhnya sudah terasa lebih hangat karena memakai tiga baju. Kaos tipis, swetter dan hoodie. Ini perintah Jihyun langsung, karena saat bangun tadi Taehyung masih terlihat menggigil padahal udara di kamar sudah hangat.

Jihyun sendiri yang menggantikan baju karena ia takut kalau Jeongguk yang menggantikan baju, anak itu akan berbuat lebih. Hanya melihat tulang selangka dan paha mulus Taehyung saja alpha muda itu sudah tak berkedip. Alhasil Jihyun menghadiahkan dua pukulan di kepala sang anak.

"Ggukie, ibu gimana? Nanti ibu khawatir."

Jeongguk mengambil jatah kecupan di pipi Taehyung lalu menggenggam tangan sang kekasih, mereka hendak sarapan omong-omong.

"Ibu udah di kabarin dari semalam. Kamu jangan sekolah dulu, di rumah aja sama mamih."

Taehyung kembali menatap Jeongguk, kenapa ia tak menyadari kalau kekasihnya sudah memakai seragam. "Mamih?" ucap Taehyung pelan.

"Iya, sayang. Sekarang libur dulu sekolahnya, mamih mau kamu diam di rumah sama dia. Lagian kamu masih sakit."

Taehyung mengangguk pelan, Jeongguk bisa merasakan tangan Taehyung meremat tangannya saat mereka sampai di meja makan yang mana sudah di isi oleh Gong Yo dan Jihyun.

Mungkinkah Taehyung gugup dan takut?

Jawabannya iya. Pertemuan pertamanya dengan orang tua Jeongguk sungguh tidak seperti apa yang ia inginkan. Taehyung inginnya membawa bunga dan coklat untuk orang tua Jeongguk, tapi ia malah datang dengan keadaan jauh dari kata baik. Bahkan mereka mengurusnya.

Jihyun tersenyum merekah saat melihat Taehyung, ia lalu mendorong kursinya sampai terjatuh dan berlari menghampiri calon menantu, begitu katanya.

"Aduh, sayang.. Cantiknya mamih kenapa turun? Padahal mamih mau anterin sarapan kamu." ucapnya sambil mengusap surai ash grey Taehyung.

Taehyung tersenyum kecil, dan kaku. Ia tak tau harus menjawab bagaimana. Jihyun lalu membawa Taehyung untuk duduk di sampingnya sedangkan Jeongguk duduk di samping Gong Yo.

"Gguk, omega kamu—"

"Makan sup ya, biar anget. Sini mamih suapin."

"Gguk, mamih keliatannya bener-bener mau ambil omega kamu tuh." bisik Gong Yo membuat Jeongguk memutar bola mata malas.

"N-nyonya biar-"

"No." Jihyun cemberut sambil menatap Taehyung. "Jangan panggil nyonya, cantik. Panggil mamih aja." ucapnya sambil tersenyum.

Taehyung melirik Jeongguk dan kekasihnya itu tersenyum kecil. "M-mamih." cicit Taehyung.

Jihyun kembali tersenyum lalu memeluk Taehyung, Ia menatap hangat omega itu dan merapihkan anakan rambutnya. "Taehyung, ini mamih nya Gguk yang berati mamih nya Taehyung. Oke? Jangan sungkan sama mamih, cantik. Mamih seneng kalo omega pilihan Gguk itu kamu, mamih seneng banget."

Ucapan Jihyun membuat manik Taehyung berkaca-kaca, ia bersyukur karena orang tua Jeongguk mau menerima dan bahkan menyayanginya. Karena selama hidupnya, Taehyung hanya memiliki ibu dan adik-adik panti yang menyayanginya tulus. Kedua orang tua kandungnya bahhkan hanya bisa melakukan kekerasan semasa hidup mereka.

Taehyung lalu mempunyai Jeongguk yang mencintai dan menyayanginya tanpa syarat dan mau menerimanya dengan segala masa lalu buruk yang menjadi trauma tersendiri bagi Taehyung.

Pacar Kecilku || KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang