[16] Unconditionally

5.3K 574 46
                                    

Klik mulmed and enjoy!

•••

"Ggukie, maaf.."

"Maaf, maaf karena terlahir menjadi mate mu, omega mu. Aku selalu kurang, dan sekarang, aku rusak. Sekali lagi maaf dan.. terimakasih. Aku mencintaimu, Alpha."

"Taehyung!"

Jeongguk tersentak dari tidurnya, keringat dingin membasahi pelipis dan dahi. Ia bermimpi buruk, rasa takutnya bertambah ketika brangkar sang kekasih kosong. Jarum infus dan peralatan medis tergeletak begitu saja— kemana Omega nya?

"Taehyung?! Kamu dimana?!"

Jeongguk berlari memeriksa toilet, dapur dan ruang tunggu pasien, tapi tak ada. Tak ada siapapun di sini, ia lantas berlari keluar kamar rawat.

"Jeongguk? Gguk kamu mau kemana?!"

Jihyun, Irene dan Seokjin yang baru akan masuk kaget melihat Jeongguk yang panik. Jeongguk laluu menatap ketiganya.

"Mamih liat Taehyung? Kak Irene? Kak Seokjin? Kalian liat Taehyung?"

Tanya Jeongguk panik, ketiganya saling pandang dan tak menjawab membuat Jeongguk mengusak rambutnya kasar.

"KALIAN LIAT NGGAK?!"

Mereka tersadar mendengar teriakan gusar sang Alpha.

"Gguk, Taehyung kan ada di dalam. Kamu ngelindur?"

Jeongguk menggeleng frustasi. "Kalo dia ada aku gak bakal panik, mih. Taehyung hilang! Dia pergi! Aku harus cari dia sekarang!"

"Jeongguk! Hei, kamu harus— haahh!"

Jihyun menghela nafas tak melanjutkan kalimatnya karena anak itu langsung berlari. Jihyun lalu memerintah pada Irene dan Seokjin agar berpencar mencari Taehyung. Omega itu dalam keadaan fisik dan mental tak stabil- Jihyun takut kalau calon menantu nya berbuat hal aneh.

Taehyung,

Omega itu menatap tanah dengan senyum manis. Tanah yang sangat jauh dari pijakannya saat ini. Taehyung masih di atap rumah sakit, dan rumah sakit ini memiliki 27 lantai.

"Jeonggukie.. Tae takut."

Di sela langkah gusarnya, Jeongguk merasakan dadanya sesak— sakit sekali seakan ada yang mencoba untuk menggores hatinya.

"Nggak, Taehyung. Gue mohon jangan lakuin apapun, gue mohon..."

Taehyung tersenyum,

Menghapus air matanya dan kembali mendongak guna menghentikan laju air matanya.

"Kalau Tae pergi, apa semuanya baik-baik aja? Jeonggukie bisa mendapat yang lebih baik, kan?"

DEG!

Pacuan Jeongguk terhenti, badannya mematung kaku. Air mata mengalir begitu saja, Jeongguk lalu meremas dadanya- sesaknya semakin bertambah.

"Kenapa? Gue kenapa?"

Jeongguk melirih, Alpha nya sudah terhubung dengan sang Omega. Mendapat firasat kuat, Jeongguk berlari menaiki tangga menuju atap. Sedari ia berlari pun, Jeongguk hanya mengikuti kemana langkah akan membawanya.

Kaki tanpa alas itu semakin melangkah menuju sisi atap, tak ada keraguan di mata kosong Taehyung— karena sekarang, raga itu sudah seperti tanpa nyawa.

BRAK!!!

"Taehyung..."

Taehyung berhalusinasi,

Pacar Kecilku || KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang