[08] Kebohongan

7K 722 71
                                    

"Ibu, Tae pergi ya."

Taehyung berucap pada ibu panti yang sedang berada di dapur, sedangkan dirinya baru saja selesai memakai sepatu.

"Bekalnya jangan lupa, Taetae!"

"Sudah, kalau begitu Taetae berangkat."

"Baiklah, hati-hati."

Taehyung berjalan keluar rumah menuju halte bus yang letaknya tak jauh. Ia sudah izin akan berangkat sekolah naik bus pada Jeongguk. Lagi pula Jeongguk pasti sedang tidur karena tim basketnya mendapat kesempatan libur dari sekolah untuk beristirahat setelah memenangkan pertandingan kemarin.

Hanya 20 menit perjalanan dari rumah ke sekolahnya, Taehyung mengucapkan terimakasih pada supir bus lalu memasuki area sekolah. Sekarang semua pasang mata kompak memandangnya sinis, Taehyung hanya bisa tersenyum atas perilaku semua orang padanya.

Tapi lagi-lagi mereka tak bisa membuatnya bernafas lega, tiba-tiba Taehyung di tarik oleh Haeson sampai menabrak dinding. Laki-laki sub beta itu memandang Taehyung sinis.

"Oh? Maaf." kekeh Haeson, ia lalu memperhatikan penampilan Taehyung dari atas sampai bawah. "Nggak ada yang bagus." ucapnya membuat kedua teman Haeson yang berada di sana terkekeh.

Penampilan Taehyung memang tidak ada yang istimewa. Hanya seragam sekolah biasa sama seperti yang lain, mungkin seragam miliknya sedikir lebih besar. Dan wajahnya pun tidak memakai riasan, hanya lipbam agar bibirnya tidak pecah-pecah.

Mungkin karena aura Taehyung sendiri yang membuat omega itu selalu terlihat mempesona. Haeson tak mau bohong walau dirinya sengaja menyangkal, Taehyung itu mempesona! Mata tajam yang selalu terlihat sendu itu seperti memiliki sihir untuk memikat seseorang. Haeson bisa lihat gambaran dirinya di netra jernih Taehyung.

"Lo kasih apa buat Jeongguk?" pertanyaan Haeson membuat Taehyung mengernyit heran. "Kim Taehyung, lo kasih tubuh lo kan biar Jeongguk mau jadi pacar lo?"

Taehyung semakin mengernyit tak mengerti. "M-maaf, maksudnya?"

Haeson berdecih. "Gak usah sok polos. Lo itu cuma patner sex Jeongguk. Lo cuma jadi pemuas nafsu dia doang, iya kan?" ucap Haeson sambil memandang Taehyung jijik.

"Iya lah, kalo nggak mana mau Jeongguk sama omega murahan." timpal teman Haeson membuat Haeson terkekeh sinis.

"Kim Taehyung, jangan besar kepala. Jeongguk cuma gunain lo buat menuhin nafsu dia doang." ucapnya, ia lalu mendekat kan wajahnya ke telinga Taehyung dan berbisik. "Buah jatuh gak jauh dari pohonnya. Lo sama ibu lo sama aja, sama-sama jual tubuh kalian buat makan."

Taehyung mundur selangkah dengan air mata yang mengalir, tangannya meremas buku yang ia pegang membuat Haeson dan kedua temannya tersenyum licik. Taehyung lalu menunduk guna menyembunyikan air matanya, ia tak boleh di cap semakin tak berdaya.

Tapi apa yang bisa ia lakukan? Dirinya tak punya kuasa apapun untuk melawan apalagi membalas perbuatan dan perkataan mereka.

"Inget, lo cuma omega rendahan. Jadi jangan mimpi kalo Jeongguk tetap mau sama lo." Haeson mendesis lalu pergi meninggalkan Taehyung di lorong sepi itu.

"Omega rendahan."

"Lo jual tubuh biar bisa makan."

"Jangan berharap alpha sempurna kaya Jeon Jeongguk bakal tetep setia."

"Omega rendahan."

"Omega rendahan."

"Omega rendahan."

Pacar Kecilku || KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang