Prolog

153 8 3
                                    

Disini Gina sekarang, berdiri berhadapan dengan lautan yang luas. Ia tersenyum memandang air laut yang mengalir bebas kesana kemari.

Sudah cukup atas kesakitannya selama ini, sudah cukup ia menyakiti dirinya sendiri. Sejak ia memutuskan untuk pergi, ia sudah berjanji untuk tidak mengulagi kebodohannya yang dulu.

Entah bagaimana kabar lelaki yang sudah menjadi bagian dalam hidupnya sejak bertahun tahun lalu. Tapi sekarang tidak lagi, lelaki itu kini hanya satu dari beribu bagian kepingan masa lalunya. Lelaki yang ia selalu sebut sebagai pusat dunianya, tapi ternyata menjadi alasan utama dunianya hancur.

Gina menutup kedua matanya, menghirup udara banyak lalu menghembuskannya perlahan. Merasakan ada kelegaan disetiap hembusannya.

"Akhirnya gue sampai di titik dimana gue masih bisa bernafas walau lo ga ada disamping gue, Gam." Ucap Gina sambil tersenyum tulus.

TERIKATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang