Ai to namida

epilog

"Wah,indah sekali"

Daichi terlihat sangat senang karena melihat pemandangan yang ada disana.

"Oji-san tahu kalian pasti senang"

Gaara membawa mereka ketempat biasanya diadakannya kemah namun mereka tidak akan menginap disana.
Daichi segera berlarian menuju sakura mulai merapikan tempat mereka duduk.

"Terimakasih oji-san"

Daisuke tersenyum kepada gaara yang selalu membawa mereka jalan-jalan sendari dulu setiap kali gaara kembali ketokyo gaara selalu bersama mereka.
Gaara membalas dengan senyuman juga.

"Kalian cepat bantu"

Sakura memanggil mereka yang berdiri saja sedangkan mereka sibuk.

"Siap kaa-san"

Daisuke dan gaara berjalan kearah mereka.
Daichi terlihat paling bersemangat disana.

"Apa mereka tidak ada?"

Sedangkan gaara berada didepan apartemen sakura untuk bertemu dengan orang-orang yang ada didalam apartemen tersebut.

"Kau mencari sakura?"

Seorang tetangga bertanya kepada sasuke yang tentu mereka kenal walaupun tidak pernah saling menyapa namun mereka sering melihat sasuke disana dan mereka juga tahu kalau sasuke adalah ayah daisuke dan daichi.
Sasuke mengangguk kepalanya membenarkan pertanyaan tersebut .

"Sakura dan anak-anaknya pergi bersama gaara"

Wanita paru baya itu memberitahu kemana pergi para penghuni apartemen tersebut.
Tanpa banyak berkata sasuke pergi meninggalkan wanita itu dengan ucapan terimakasihnya.

"Ada apa dengannya?"

Daisuke bertanya kepada daichi yang hanya menatap shion dengan tatapan bosan.

"Dia benar-benar bajingan"

Shion mulai mengeluarkan kekesalannya.

"Oba-san dicampakkan lagi"

Daisuke tahu artinya karena seperti itulah shion saat dia sedang patah hati.

"Aku yang meninggalkannya"

Shion meralat ucapan daisuke karena merasa dialah yang meninggalkan.

"Ah,seperti itu"

Daisuke mempercayai tapi dengan nada mengejek.

"Kau tidak percaya?"

Dengan mata berair shion menatap daisuke kesal.

"Hn"

Daisuke tidak mau memperpanjang perdebatan itu karena shion tidak akan berhenti sampai dia menang.

"Daichi"

Shion mendekati daichi lalu menggoyangkan tangan daichi.

"Ada apa oba-san?"

Daichi menatap horor shion yang sepertinya mau melakukan hal aneh.

"Air minum"

Shion meminta air minum karena haus setelah menangis.
Daichi menberikan air minum yang dia bawa.

"Tisu"

Daichi memutar mata bosan karena hal ini selalu terjadi saat shion patah hati.

"Oba-san"