Tentang kehidupan si kembar Bagaskara Akbar yang hobbynya berantem tapi sebenarnya saling bucin dan sayang satu sama lain.
Rajendra si perkasa nan jenius dan Rakasa si urakan tapi penyayang.
"Rakasa tuh sebenernya pinter. Sayang aja otak nya gak pe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesuai perkataan Rajendra sebelumnya Rakasa tetap berangkat sekolah, dan perjanjian mereka yang mereka buat tadi mulai berlaku. Rakasa di izinkan masuk sekolah hanya saja di larang membawa Dania selama sakit.
Sebenernya juga wajah Rakasa masih terlihat pucat dan jalannya pun masih suka sempoyongan, Rajendra sendiri ragu dan sempat kembali tidak mengizinkan adik kembarnya itu. Hanya saja Rakasa tetap saja memaksakan diri untuk tetap berangkat ke sekolah.
Dan disinilah si kembar itu berada sekarang, di sebuah bangunan luas tempat mereka menimba ilmu. Yupp sekolah mereka. Rajendra memarkirkan Jean di parkiran dan segera turun sambil melepaskan helmnya. Hal yang sama pun di lakukan oleh Rakasa.
Rajendra menuntun Rakasa untuk berjalan, tapi hal itu justru di tolak mentah mentah oleh kembarannya.
"Gausah di pegangin elah. Gue bisa jalan sendiri." ucap Rakasa sambil menepis tangan Rajendra.
"Lo lagi sakit, Na. Berdiri aja masih sempoyongan, sok sokan gak mau di pegangin." ucap Rajendra.
"Gue cuman demam ya abangku sayang, bukan lumpuh! Udahhh gausah di pegangin!" Ucap Rakasa tetap pada pendiriannya.
"Emang dasar kepala batu!" gereget Rajendra.
Karena keras kepala Rakasa, mau tidak mau Rajendra melepaskan genggamannya dari Rakasa. Setelahnya, mereka pun berjalan berdampingan menuju kelas mereka.
Di kelas, kedua anak kembar itu di sambut dengan kegaduhan para sobat sobatnya. Dan tentu saja para kera liar yang menjelma menjadi teman si kembar itu salah fokus dengan wajah Rakasa yang gak terlihat seperti biasanya.
"Yooooo tuan muda kita suda datang." teriak Harsa heboh.
"Ehh bentar, numben numben amat mukanya si kakanda Rakasa pucet gitu? Lo lagi sakit rak?" Tanya Haidar sebagai orang pertama yang menyadari hal itu.
"Gapapa kecapekan aja." jawab Rakasa lalu duduk di kursinya dengan raut wajah santai. Berbeda lagi dengan wajah para teman temannya.
"Kecapekan abis ngapain sih lo? Kerjaannya di rumah aja rebahan doang." ucap Renan.
"Asal lo tau ya, gak ngapa ngapain itu juga menguras energi yang banyak tau gak." ucap Rakasa.
"Helehhhh taik kebo." ucap Haidar sambil menoyor sedikit kepala Rakasa.
Shaka menyenggol tubuh Rajendra dengan sikunya, seakan meminta penjelasan tentang apa yang sebenernya terjadi pada kembarannya itu.
"Biasalah masuk angin. Demam tinggi sambil ngerancau dia semaleman." ucap Rajendra.
"Aihhh si monyet pake segala di kasih tau." ucap Rakasa mencibir.
"Gak biasanya Lo sakit kek gini. Lagi ada sesuatu ya?" Tanya Lio to the point.
"Ya gitu deh." jawab Rajendra.
Seakan paham dengan apa yang dimaksud Rajendra, para sobat sobatnya pun memutuskan tidak bertanya lebih lanjut.