Tentang kehidupan si kembar Bagaskara Akbar yang hobbynya berantem tapi sebenarnya saling bucin dan sayang satu sama lain.
Rajendra si perkasa nan jenius dan Rakasa si urakan tapi penyayang.
"Rakasa tuh sebenernya pinter. Sayang aja otak nya gak pe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari sudah kembali pagi, matahari kembali menyinari dunia dengan cahayanya. Kini, pagi hari yang biasanya diisi dengan keributan dan suara teriakan tergantikan dengan suara burung yang berkicau.
2 pemuda dengan kamar yang hanya di bedakan oleh dinding kini masih tertidur dengan pulas. Padahal biasanya pada jam segini keduanya akan ribut karena cara Rakasa yang brutal saat membangunkan Rajendra.
Tok tok! Tok tok!
"Den Rajen, Den Raka! Ayok atuh bangun udah siang ini. Kalian harus sekolah."
"Denn bangun. Nanti kalo tuan besar tau pasti kalian di omelin lagi."
Udah tak terhitung berapa kali bi Minah mengetuk pintu kamar kedua saudara kembar itu, tapi tak kunjung ada respon dari keduanya.
"Hedeuhhh hedeuhhhh"
Mau gak mau bi Minah pergi ke kamarnya dan mengambil kunci serep dari kedua kamar kakak beradik itu.
CEKLEK!
Sesuai dugaan, keduanya masih tertidur. Karena faktor mereka pulang pukul 2 pagi kemarin, membuat keduanya kini masih bergelut pada alam mimpi masing masing.
"Denn Raka bangun yuk sekolah, sekalian juga bangunin den Rajen."
"Hmmm Dania ku sayang." rancau Rakasa di tidurnya.
"Ini bibi den, bukan Dania. Ayok den bangun sekolah."
Samar samar Rakasa membuka matanya, tapi tak lama dia memejamkan matanya kembali.
"Astaga den kok malah tidur lagi, ayok bangun den Raka sama den Rajen harus sekolah."
"Hmmmm bangun bangun." ucap Rakasa lagi lalu beranjak dari kasurnya.
Rakasa berjalan dengan mata setengah terbuka, lalu berjalan menuju kamar kembarannya yang terletak persis di samping kamarnya.
Pintu terbuka dan menampakan Rajendra yang juga masih tertidur pulas. Rakasa pun menggoyang-goyang badan kembarannya, tapi yang terjadi justru Rajendra menarik tangan Rakasa dan membawa adiknya itu kedekapannya. Rakasa pun akhirnya tertidur kembali di pelukan Rajendra.
Bi Minah yang saat itu mau memastikan jika Rakasa benar membangunkan Rajendra justru harus di buat mengelus dada lagi saat melihat Rakasa malah tertidur kembali di dekapan abangnya.
"Astagaaa den kan bibi suruh bangunin, kenapa malah tidur lagi."
"Kuatkan hamba gustiii."
"Kenapa sih bi."
tiba tiba aja papah Jef datang karena mendengar suara keluhan Bi Minah.
"Ini tuan besar, saya suruh den Raka bangunin den Rajen. Bukannya ngebangunin ehh mereka malah tidur lahi barengan." ngadu bi Minah.