10 - KEJUTAN ATHARKA

1K 71 3
                                    

"Sebenernya, gue persiapin ini semua sebagai tanda perminta maaf gue ke lo buat selama ini. Termasuk sikap gue yang mungkin buat lo kurang nyaman."

***

SAAT ini, Atharka tengah menjemput Binar di rumahnya. Ia juga tidak lupa membawakan dress merah yang tadi ia beli khusus untuk gadis cantik yang berstatus sebagai pacarnya itu. Atharka menunggu Binar yang saat ini tengah bersiap-siap. Ia yakin Binar pasti akan terlihat sangat cantik malam ini.

Malam itu, Atharka mengenakan kemeja putih dengan lengan baju yang digulung dengan celana jeans-nya. Cowok itu tampak berbeda malam ini dari biasanya. Karena, Atharka sangat jarang berpenampilan seperti malam ini, biasanya ia selalu mengenakan kaos. Namun, masih dengan gaya rambut yang selalu dibuat acak-acakan yang sudah menjadi ciri khasnya. Cowok itu sangat tampan malam ini, dan juga tampak lebih dewasa dari biasanya.

Beberapa saat kemudian Binar keluar dari kamarnya dengan mengenakan dress cantik itu dan juga sedikit polesan make up natural di wajahnya yang cantik, hal itu membuatnya bertambah cantik. Atharka yang tadinya sibuk dengan ponselnya pun terperangah saat melihat kecantikan Binar yang sedang menuruni anak tangga.

"Atharka?" panggil Binar pelan saat membuyarkan lamunan Atharka yang saat ini sudah berdiri tepat di hadapan cowok itu..

"E--eh, udah?" tanya Atharka gugup.

Binar terkekeh, "Yang kamu liat?"

"Cantik."

"Hah? Apa?"

Atharka gelagapan, ia mengalihkan perhatian Binar untuk segera berangkat. Sebelum pergi tidak lupa mereka meminta izin sekalian berpamitan dulu kepada Zio yang saat ini berada di rumah. Saat kakak dari pacarnya itu bertanya tujuan mereka pergi mau ke mana, Atharka menjawab akan ada acara kelas. Jika tidak begitu pasti Zio tidak akan memberikan izin Binar untuk pergi.

***

"Arghh, bego! Kenapa lo bisa kecolongan lagi sih, Pha?!"

"Al, gue nggak tau kalo malam ini Binar mau pergi sama Atharka! Lagian gue juga nggak rela kalo mereka berduaan!"

Alice mendecak pelan. Lagi-lagi rencananya gagal. Harusnya ia tidak kecolongan seperti ini, dan sekarang? Ia tidak tau harus bagaimana, lagian juga sudah terlanjur bukan? Tapi ingat. Otak licik Alice tidak pernah kehabisan ide.

"Yaudah, rencana lo sekarang apa?" tanya Raphael.

"Pulang aja lo, ga guna."

Raphael tak terima, ia membalikkan badan Alice kasar. "Maksud lo apa?! Hah?!"

"Heh! Gue udah bayar lo mahal ya! Dan kerjaan lo nggak ada yang bener! Selalu aja gagal!"

"Apa lo bilang?! Kerjaan gue nggak ada yang bener?! Kalo bukan karna gue, lo tadi nggak bakal bisa pulang bareng Atharka!"

Dua manusia itu terus beradu mulut. Tidak ada yang mengalah di antara mereka, sampai diam-diam ada yang merekam semua pembicaraan mereka. Dan sekarang Raphael dan Alice masih juga saling mendiamkan satu sama lain.

"Percuma gue bayar lo, ngerti nggak lo?!"

Raphael mendecak. "Terus aja lo nyalahin gue!"

"Ya emang ini semua salah lo anjing! Lo yang ceroboh!"

"Lo juga Al, masih aja lo ngarep sama Atharka."

"Ngaca! Lo juga suka 'kan sama Binara?!" sembur Alice masih tak mau kalah.

"Udahlah, sekarang kita bahas rencana baru kita buat kedepannya," ucap Raphael mengalah.

Ting!

Satu notifikasi masuk dari handphone Alice, dan cewek itu langsung mengambil handphone miliknya yang berada di dalam tas putih miliknya lalu mengecek pesan masuk dari siapa itu.

ATHARKA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang