tandain aja kalo ada typo (s)
________"LO MAU BELAJAR GANJEN SAMA COWOK LAIN?!"
***
"KAMU pulang duluan aja, aku masih ada latian basket sore ini," ujar Binara.
Setelah kejadian itu Atharka selalu mencoba menghibur dan menemani pacarnya itu, hingga membuat Binar sudah agak tenang dan menjalani harinya seperti sebelumnya lagi. Walaupun bagaimana pun juga Binar masih belum melupakan itu.
Atharka mengedarkan seluruh pandangannya. "Lo bohong ya sama gue? Sekolah udah sepi gini dibilang ada latian basket."
Binar mendecak pelan. "Aku serius, Ka. Ini aku juga lagi nungguin temen," jawab Binar mencoba meyakinkan pacar galaknya.
"Halah–"
"Hai, Bi. Udah siap?" Seorang cowok jangkung datang dan menyapa Binar ramah.
Binar tersenyum senang melihat orang yang ditunggunya sudah datang. "Udah kok, yuk!"
Atharka menatap tajam cowok itu seolah ingin menerkamnya sekarang juga. Jiwa macan ngamuk yang ada di dalam tubuh Atharka keluar seketika saat Binar tersenyum pada cowok yang Atharka tau bernama Raphael itu.
Apa-apaan ini? Kehadiran Atharka seolah tidak dianggap di sana. Bahkan cowok itu dengan tidak tau malunya mencoba untuk menggandeng tangan pacarnya itu. Tatapan mata Atharka pun memanas dengan rahang yang mengeras. Dengan rasa tak suka Atharka langsung menarik tangan Binar kasar. Binar sudah berusaha menepisnya tapi ia kalah dengan Atharka.
"LO UDAH BERANI SELINGKUH DARI GUE?! HA?!"
"LO MAU BELAJAR GANJEN SAMA COWOK LAIN?!"
"LO MAU GUE PANGGIL MURAHAN?!"
"Jaga ya omongan lo!" tegur Raphael tak terima.
"LO SIAPA HAH?! LO SIAPA BERANI LARANG-LARANG GUE?!"
"MAU JADI JAGOAN LO?!"
Ucapan Atharka terus bertambah menggelegar, ditambah kondisi sekolah itu sudah sepi yang membuat Atharka lebih leluasa untuk berteriak-teriak. Dengan rasa yang tidak peduli lagi Binar mengacuhkan Atharka, ia menarik tangan Raphael dengan cepat.
Hal itu sontak membuat Atharka tambah marah. Api di dalam dirinya terus berkobar seolah ingin membakar apapun yang ada di dekatnya. Atharka tak bisa mencegah kepergian Binar karena tiba-tiba ada yang memanggilnya. Revan---cowok itulah pelakunya.
Revan berlari dari ujung koridor menuju di mana Atharka berdiri. Saat telah sampai di hadapan Atharka, terdengar napas cowok itu yang putus putus. Terlihat sangat lelah. Ia berdiri dengan tangan yang memegang lutut, sangat kelelahan.
"Gue cape nyariin lo, Ka," ujar cowok itu dengan napas yang masih tersengal-sengal
"Kenapa?" tanya Atharka singkat karena di dalam dirinya masih ada rasa emosi yang membara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHARKA [SELESAI]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Ini tentang, Atharka Putra Malendric yang temperamental dan Binara Helvana yang penurut, sabar, dan selalu mengalah kepadanya. Selama menjalin hubungan sikap Atharka selalu berubah-ubah. Yang selalu memarahinya walau hanya kare...