"Jangan pernah kamu sentuh foto itu lagi!"
***
"GIMANA keadaan pacar saya?"
"Kondisinya baik-baik saja. Pasien hanya terkena alergi hingga membuatnya pingsan," jelas Dokter laki-laki yang menangani Binara.
"Terus, apa pacar saya sudah boleh dibawa pulang, Dok?" tanya Atharka lagi.
Dokter itu mengangguk. "Dia sudah bisa dibawa pulang hari ini juga. Tapi, tunggu sebentar, saya akan buatkan resep obat yang harus ditebus dulu."
Atharka mengangguk lagi sebagai jawaban. Setelah dokter itu pergi menuju ruangannya, cowok itu langsung bergegas masuk ke dalam ruangan yang terdapat pacaranya---Binara, di sana.
Atharka masuk ke ruangan itu yang langsung disambut dengan bau obat-obatan yang menyengat. Cowok itu melangkahkan kakinya mendekat ke arah ranjang tempat Binara tertidur. Atharka menduduki kursi di samping ranjang yang telah disediakan.
Cowok itu memandang wajah damai pacarnya, sayang. Sampai ia terkejut ketika melihat tubuh Binara yang terdapat ruam merah. Tangan Atharka terulur untuk menyentuh tangan Binara. Ia mengusap lembut tangan mulus itu. Atharka tidak akan mengampuni siapapun yang berani menyakiti pacar kesayangannya.
Belum lagi jika sampai hal ini diketahui oleh Zio, kakaknya. Pasti cowok itu akan mendapatkan masalah besar.
Tetapi ini juga bukan salahnya, ini semua terjadi karena ulah Alice. Atharka tahu cewek itu pasti sengaja berusaha untuk membuat Binara celaka. Namun, Zio tidak akan semudah itu mempercayainya begitu saja tanpa adanya bukti. Apa mungkin ia harus membawa Binara ke rumahnya dulu. Ah, Maminya pasti akan melarang perbuatannya itu.
Tanpa disadari oleh Atharka, cewek yang berada di atas ranjang di sampingnya itu sudah membuka matanya perlahan. Cewek itu memperhatikan sekelilingnya. Tangannya menyentuh kepalanya sendiri saat pusing tiba-tiba menerpanya. Hingga suara ringisan Binara terdengar ke telinga Atharka.
Cowok itu mengalihkan tatapannya ke arah Binara, "Kamu udah bangun? Kamu nggak apa-apa? Ada yang sakit? Kenapa? Kepalanya pusing, ya?" tanya Atharka beruntun.
Binara yang melihat itu tertawa kecil menatap pacarnya, "I'm okay, Ka. Cuman, emang kinda dizzy, aja," jawab Binara dengan senyum manisnya.
Binara melihat seperti ada yang aneh dengan ekspresi wajah Atharka yang terlihat diam lagi. Cewek itu perlahan menyentuh pipi Atharka. "Kamu kenapa? Ada masalah?" tanyanya, perhatian.
"E–Enggak ... aku nggak apa-apa," jawab Atharka mencoba tersenyum. "Kamu udah mendingan?" tanya Atharka, lagi.
"Iya. Aku udah boleh pulang belum, Ka?" tanya Binara, pelan.
"Dokter bilang tadi, udah boleh. Dia juga udah tulis resep dokternya. Ntar tinggal aku ambil," jelas Atharka.
"Yaudah yuk pulang!" ajak Binara. "Tapi, aku takut pulang ke rumah Ka. Aku takut Bang Zio khawatir .... aku juga takut ntar malah nambah beban pikiran Abang," ujar Binara, pelan.
"Udah nggak usah takut. Ntar biar aku yang ngomong sama Bang Zio," tenang Atharka seraya mengelus sayang puncak kepala Binara.
Binara memajukan bibirnya seraya memasang ekspresi sedihnya. "Maafin aku ... maaf aku repotin kamu terus ...." Binara dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Bukannya marah atau kesal Atharka justru terkekeh pelan melihat tingkah pacar menggemaskannya itu. "Gemes banget ciiiii," balas Atharka dengan wajah tak kalah menggemaskannya.
Atharka mencubit kedua pipi Binara pelan. "Udah ah, jangan bikin aku candu sama kamu," ujar Atharka, mengacak rambut Binara pelan.
Binara tertawa pelan. Bibir cewek itu membentuk senyuman yang sangat manis dan tulus ketika melihat Atharka mengambil sepatunya yang terlepas dan berusaha memakaikannya untuk pacar kesayangannya itu. Binara berharap Atharka akan terus seperti ini. Atharka yang sangat manis kepadanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ATHARKA [SELESAI]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Ini tentang, Atharka Putra Malendric yang temperamental dan Binara Helvana yang penurut, sabar, dan selalu mengalah kepadanya. Selama menjalin hubungan sikap Atharka selalu berubah-ubah. Yang selalu memarahinya walau hanya kare...