ATHARKA [SELESAI]

04 - JABATAN ATHARKA

🍁

"Nyawa lo ada berapa sampe lo berani ganggu cewek gue hah?! Lo tau kan kalo lo sampe ganggu cewek gue, lo bakal berhadapan sama siapa?!"

***

Alice
Pagi Ka, gue nebeng lo ya?
Nyokap lagi meeting soalnya.
Boleh ya? 🥺

Atharka
Idc.

Alice
Kok lo gitu sih sama gue.

Atharka muak ia pun keluar dari aplikasi chat tersebut dan saat akan meletakkan handphone-nya ke atas nakas yang ada di samping tempat tidurnya, handphone hitam milik cowok itu kembali bergetar menandakan masuk chat baru. Atharka melihat dari siapa teks itu dikirim. Namun, hasilnya tetap sama. Gadis yang membuat Atharka selalu merasa muak. Apalagi saat melihat isi pesan yang dikirim oleh gadis yang selalu mengganggu ketenangannya itu.

Alice
Gue bilangin mami lo ya!

Atharka
Srh

Alice
Ka, ayolah.

Tuhan, cobaan apalagi ini, pagi-pagi ia sudah dibuat kesal oleh perempuan ganjen itu lagi. Jelas-jelas sekarang status mereka sudah mantan. Namun yang namanya Alice ya Alice, gadis itu tidak pernah berhenti mengejar apa yang ingin ia miliki. Atharka yang sudah muak pun hanya membaca pesan terakhir dari gadis yang bernama Alice itu.

Lebih baik sekarang ia bergegas mandi, lalu menjemput Binar. Saat ia hendak mengambil handuknya yang tergeletak di kursi meja belajarnya, ia mendapati lembaran kertas berwarna biru. Atharka membukanya, dan membaca isi-isi yang ada di kertas itu.

Itu adalah brosur yang berisi tentang Universitas di London. Impiannya menjadi seorang dokter muda. Dulu brosur itu ia dapat dari Arka, yaitu Kakaknya yang sekarang hilang. Bahkan sampai sekarang keberadaan Arka belum dapat ditemukan.

Sudah hampir tiga tahun Arka hilang, dulu sebuah peristiwa buruk terjadi pada Arka, cowok itu koma selama empat bulan lamanya, dan tiba-tiba ia hilang begitu saja, tanpa jejak. Dan entah sekarang ia berada di mana, tetapi yang Atharka yakin, Arka masih hidup.

"Gue yakin, gue bisa banggain semua orang, dengan ini."

***

"Bekal lo banyak banget, Bi, mau lo abisin semua sendiri?" tanya Selina pada Binara yang baru saja datang.

"Enggak lah, ini tadi Mama masakin buat gue sama Atharka."

Mikaila bertepuk tangan. "Hebat, baru ini gue tau nyokap lo sebaik ini, apalagi sama pacar lo, padahal dulu ..."