Chap 10. Colour

5.6K 629 37
                                    

Kembali ke rutinitas biasanya, Taehyung merenggangkan tubuhnya.

Kondisinya tidak bisa dikatakan baik-baik saja, kantong mata yang menghitam serta rambut yang berantakan.

Dengan rambut kusut sambil menggendong ranselnya Taehyung berniat memeriksa jadwal berikutnya.

"Shift ku sudah selesai, Bukan?" Perawat yang bekerja di meja resepsionis memeriksa jadwal Taehyung.

Perawat itu menatap Taehyung, "Kau menginap sampai lima hari di rumah sakit?" Ujarnya dengan terkejut.

Dengan wajah pasrah Taehyung mengangguk. "Kau bisa melihat lelah dari wajahku."

"Ya, kau bisa beristirahat setelah ini tapi kau ada jadwal lagi besok malam."

"Itu tidak adil!" Protes Taehyung dia mendekat ke arah perawat itu dan menggeser kursinya lalu melihat jadwal yang berada di komputer.

Benar saja besok malam dia harus kembali ke rumah sakit.

"Rumah sakit ini sepertinya kekurangan Dokter Umum." Kata perawat tersebut "Bagaimana lagi, mau tidak mau kau harus bekerja keras — Hei, kau selalu mendapatkan bonus uang lembur."

Siapa yang butuh uang pikir Taehyung lagian suaminya bisa memberinya lebih hanya dengan jentikkan jari.

Yang Taehyung sesali hingga sekarang adalah dirinya yang termakan omongan Seokjin dan memilih masuk universitas kedokteran, Taehyung tidak tahu bahwa Dokter bisa sangat sesibuk ini.

Tapi, dibalik itu semua Taehyung menyukai orang-orang yang tertawa dan tersenyum ketika mereka keluar dari rumah sakit.

Ya. Taehyung menyukai wajah-wajah mereka yang bahagia saat mengetahui bahwa mereka sudah sehat.

"Seokjin tadi meminta izin, sepertinya dia sakit."

Sontak dahi Taehyung berkerut dia tersenyum miring.
"Drama apa lagi anak itu."

"Wajahnya terlihat pucat."
Taehyung berdecih mendengarnya.

"Dia sudah pulang?"

"Sepertinya masih didalam ruangannya." Jawab perawat tersebut.

Mana mungkin Taehyung langsung percaya dia sudah tahu Seokjin adalah ratunya Drama.

Taehyung membuka pintu ruangan Seokjin dia terkekeh pelan sambil melipat kedua tangannya didada.

"Berapa kali kukatakan agar mengetuk pintu dahulu."

"Jadi ini manusia yang sedang sakit."

Seokjin tidak mempedulikan Taehyung dan kembali menutup matanya.

"Kau mengganggu acara maskerku."
Seokjin menutup kedua matanya dengan irisan timun.

"Pintu keluar ada di belakangmu."

Taehyung memutar kedua matanya dia melangkah mendekat ke arah Seokjin yang sedang berbaring di atas sofa.

"Kau benar-benar sakit?"

Seokjin memegang kepalanya dia meringis dengan wajah di buat-buat.
"Kepalaku sakit,"

Jari Seokjin menunjuk bungkus obat yang berada di atas meja.
"Aku baru saja meminum obat."

Alarm di Handphone Seokjin berbunyi, Seokjin bangkit dari tidurnya kemudian mematikannya,
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanyanya setelah melepaskan masker dari wajah.

"Apalagi jika tidak melihat drama mu."

Seokjin berdesis hampir-hampir melempar masker ke wajah Taehyung.

Mariaged Without Dating [Kookv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang