"Apa?" Tanyanya dengan bibir separuh terkatup. Taehyung setengah menebak-nebak apa yang ada dalam pikiran Jeon Jungkook.
"Berpegangan." bisik Jungkook tepat bersebelahan dengan telinga Taehyung.
Belum sempat Taehyung merespon tubuhnya sudah terangkat ia berjengit sontak memeluk leher Jungkook.
Jungkook menurunkannya dengan lembut di atas kasur lalu laki-laki itu menuju pintu kamar.
CLEKK
Taehyung menjilat bibir bawahnya yang mengering tanpa sadar. Menyangkali aliran darahnya yang menderas dan rasa paniknya, ia mendengus dan cemberut. "Apa-apaan Jeon Jungkook?"
Jungkook tak menjawab ia berjalan mendekat ke arah Taehyung kemudian tersenyum "Kenapa wajahmu tampak panik?" Katanya seraya membuka jam tangan miliknya.
"Ti-tidak." Mata Taehyung mengikuti tangan Jungkook yang meletakkan jam tangan di atas nakas, "Kenapa melepaskan jam tangan..." Suara Taehyung memelan seiring matanya melihat Jungkook membuka baju atasan.
Taehyung menarik napas dalam-dalam mencoba melirik ke arah lain.
Jungkook mendekat membenamkan wajahnya pada ceruk leher Taehyung, Aroma musk parfum milik Jungkook menyergap pusat saraf Taehyung hingga kepalanya terasa pening.
Hembusan napas panas di kulitnya membuat otak Taehyung lumpuh sejenak ia membeku tak bergerak.
kelopak bibir Jungkook mulai menyusuri rahangnya dengan halus namun juga penuh ketegasan menyebabkan gairah mengobrak-abrik isi perut Taehyung.
Membawa segenap hasrat yang tertahan lalu menumpahkan seluruhnya pada belah bibir Taehyung dalam ciuman panjang yang menuntut dan merampas seluruh pasokan napasnya. Jungkook mencengkeram pinggangnya dengan erat dan Taehyung tidak berpikir lagi untuk meremas pangkal rambutnya.
"Seberapa lama pun aku menciumnya rasanya tetap manis." Ujar Jungkook ia meraih dagu istrinya dengan halus, merinci setiap kekacauan yang dibuatnya, lalu mengusap bibir Taehyung yang kemerahan karena bengkak.
Jungkook mendorong punggung Taehyung dan memerangkap tubuh Taehyung dalam pelukannya erat-erat. Lengan Taehyung terangkat menuju leher Jungkook, jarinya menyelusup ke rambut hitam Jungkook begitu bibir mereka bersentuhan.
Jungkook menciumnya lembut, gerakannya memabukkan disertai gigitan yang menggerus akal sehat serta lengan Jungkook yang membuat tubuh Taehyung semakin condong dan bersandar sepenuhnya ke tubuh Jungkook.
Nafas mereka ribut satu sama lain. Berisi decakan dan gumaman serta campuran desahan.
Taehyung menggeram dalam saat Jungkook menyeret bibirnya ke lehernya. Jejak basahnya membuat Taehyung merinding dan dengan sisa-sisa tenaga mendorong kedua bahu Jungkook menjauh.
Ia tak tahu mesti berkata apa karena saat Jungkook menatapnya Taehyung tiba-tiba berkerut.
"Ja-jangan di gigit."
"Aku suka menggigit Taehyung." bisik serak Jungkook di telinga Taehyung.
"A-a," Taehyung berkedip. "Aku takut itu akan membekas." Lidahnya kelu ingin bertanya apakah Jungkook serius mereka akan melakukan hal itu? Tapi Taehyung tetap diam.
"Dari mana kau tahu itu akan membekas?" Jungkook menangkap dagu Taehyung dengan jemarinya. "Apa kau pernah dicium orang lain selain aku?"
"Ti-tidak," Taehyung meremas pundak Jungkook "Kata Dokter Lee seperti itu."
"Dokter Lee?" belakang jari telunjuknya mengelus pipi Taehyung. Turun ke bibir Taehyung yang terkuak dan pemuda itu mengangguk menjawab pertanyaan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mariaged Without Dating [Kookv]
Fiksi PenggemarKOOKV . . . Mungkin setelah apa yang dialami olehnya, Taehyung akan sadar bahwa takdir itu tidak ada yang tahu, dan tidak bisa di terka. sebab ia telah mulai menyadari hal tersebut. Niat awalnya menghadiri pernikahan kolega kerja kakaknya namun, mal...