Chap 36. Then

9K 636 164
                                    

Bukan Jeon Jungkook namanya jika tidak pintar merayu Taehyung.

Dan bodohnya Taehyung tidak pernah belajar dari bibir manis milik Jeon Jungkook.

Ujung-ujungnya Taehyung menelan kebohongan yang diucapkan suaminya itu.

Pinggang Taehyung terasa ingin putus lebih-lebih dari dia melakukan operasi selama berjam-jam.

Taehyung meringis frustasi ia merengek agar Jungkook segera berhenti.

Taehyung mencengkram lengan Jungkook ketika pria itu dengan sengaja menusukan miliknya secara cepat dan dalam.

Taehyung benar-benar dibuat frustasi oleh gerakan Jungkook dan Jungkook semakin terbakar nafsu oleh suara desahan Taehyung. Suara decitan kasur membuat semuanya menjadi sebuah harmonisasi yang sempurna.

"Junghh... Jungkookh... pelan...pelan...aaahh...aahh...eugh..eughh.." Lagi desahan putus-putus membuat gerakan Jungkook semakin meliar. Suara ringkihan Taehyung yang menyerupai suara anak anjing benar-benar berhasil membakar nafsu seorang Jeon Jungkook.

Taehyung mendongak, merasakan dirinya akan mencapai puncak, jemari kakinya ia rapatkan sementara jemari tangannya masih setia mencengkram lengan Jungkook.

Jungkook menatap ketidakberdayaan Taehyung dibawahnya, bibirnya ia bawa pada bagian atas Taehyung yang telanjang, menghisap dan menarik-narik puting susu Taehyung dengan gerakan sensual.

Taehyung kembali melenguh, sesekali menggeleng agar Jungkook menghentikan kegiatannya, namun kedua tangannya ditahan diatas kepala dan Jungkook semakin menggila pada kegiatannya.

Bulir-bulir keringat di kening istrinya, membuat Taehyung ratusan kali lipat lebih seksi dari biasanya dan bibir yang menebal karena ulahnya itu yang kini sedang terbuka seperti ikan diluar kolam membuat Taehyung benar-benar terlihat menakjubkan.

"Shhh...aaahhh..." Gerakan Jungkook semakin cepat dan benar-benar mengggila, hingga kepala Taehyung menyentuh kepala ranjang berulang kali.

"Jungkookhh... Tung-nggu..."
Jungkook memelankan gerakannya ia membelai kepala Taehyung.

"Kau ingin pindah tempat?"
Belum sempat Taehyung merespon tubuhnya sudah diangkat oleh Jungkook turun dari ranjang tanpa melepaskan tautan mereka menggendong Taehyung menuju sofa sudut ruangan.

Taehyung menegak salivanya dengan susah payah posisi seperti ini mengingatkannya dengan cerita-cerita para perawat.

Ini pertama kalinya Taehyung keluar dari ranjang.

"Sayang ini yang terakhir."
Jungkook meletakkan Taehyung diatas pangkuannya. Taehyung menegang ketika batang kemaluan Jungkook mencoba menerobos masuk ke dalam lubangnya yang sudah basah.

"Aaaahhhh....sssshh.." desah keduanya. Jungkook memegang pinggang Taehyung, sedangkan Taehyung memegang badan sofa di depannya. Taehyung bergerak ketika, Jungkook mengangkat tubuhnya dan menurunkannya secara berulang. Taehyung mendesah, antara sakit dan nikmat. Tubuhnya bergerak naik turun, dan bunyi persatuan tubuh itu semakin terdengar jelas, menjadi alunan pengiring kegiatan panas mereka.

"Aaahh..ahhhhh... Taehyung." Jungkook merasakan nikmat yang selama ini selalu ia rindukan. Tangan kekarnya, membantu tubuh mungil diatasnya untuk bergerak. Sesekali bibir Jungkook mencoba meraih punggung putih Taehyung dan mengecupnya, membuat konsentrasi Taehyung terbagi dua.

"Eeengghh...eeenngghh..." Taehyung melenguh dengan mata tertutup. Tubuhnya terus bergerak selama beberapa menit, tenaganya terkuras cukup banyak. Ketika Taehyung merasa sesuatu di dalam sana disentuh, ia menegang, merapatkan seluruh jari kakinya.

Mariaged Without Dating [Kookv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang