Chap 19. My Husband

5.7K 600 117
                                    

"Kenapa baru menghubungiku?!" Itu Taeguk yang berujar kesal menatap layar ponselnya tidak percaya.

"Bukan seperti itu..." Terdengar sautan seberang mencoba menenangkan Taeguk. "Acaranya terlalu tiba-tiba jadi tidak sempat menghubungimu."

"Aku juga ingin ikuttt." Rengek Taeguk dia menghempaskan badannya di samping Jungkook yang sedang menonton televisi.

Map serta berkas-berkas yang ada di pangkuan Jungkook jatuh dan berserakan akibat ulah Taeguk.

Jungkook menghela napas panjang kemudian memungutnya dengan pelan.

"Kau pikir ini liburan? Ibu sedang bekerja."

"Tetap saja." Kata Taeguk tidak terima "Bagaimana mungkin Ibu meninggalkanku dengan waktu yang sangat lama."

Terdengar helaan napas dari handphone Taeguk.
"Ibumu tidak akan hilang, pasti akan kembali." — Taeguk mengerang sembari masih merengek.

Dia merasa kesal, tadinya dia mengunjungi Taehyung di rumah sakit sekaligus membawa bekal dari neneknya.

Tapi seorang perawat mengatakan bahwa Dokter Kim sedang ada dinas di luar untuk menghadiri seminar di Jepang.

"Seharusnya ibu menghubungiku saat hendak pergi, mana bisa pergi begitu saja."

"Bulan depan Ibu akan pulang." Kata Taehyung di seberang sana.

Jungkook yang berada di samping Taeguk hanya diam sembari memperhatikan acara yang ada di televisi.

Dia menoleh saat Taeguk menariknya "Ayah ingin berbicara dengan Ibu?" Bisik Taeguk.

Taeguk sedikit terkejut saat menerima penolakan dari Jungkook.
Jadi dia pastikan sekali lagi, "Benarkah?" Kemudian Jungkook sekali lagi menolak.

Taeguk menjauh seraya menatap Jungkook heran.

Karena di tatap dengan demikian akhirnya Jungkook berkata, "Kenapa kau selalu mengganggu Ibumu? biarkan dia istirahat sejenak."

Taeguk berdecih kemudian melengos "Aku tidak tahan jika harus tinggal berdua dengan Ayah." Kata Taeguk dramatis lalu pura-pura terisak sedih.

Jungkook melirik Taeguk yang berjalan menuju kamarnya selagi mengeluh kepada Taehyung.

Handphone Jungkook tiba-tiba berdering menampilkan nama sang sekretaris kantor.

"Sir,"
Jungkook berdengung.

"Apakah anda sudah mendengar berita kendala pembangunan di Jepang?"

"Ya, sore tadi."
Jawab Jungkook terlihat tidak peduli.

"Saya akan mengirim utusan dari kantor pusat untuk mengurus hal tersebut, jika anda berkenaan." — Jungkook menatap berkas yang ada di tangannya.

Sebenarnya bukan masalah besar, dalam pembangunan tentu ada yang namanya tikus yang menggerogoti pendanaan akibatnya operasi pembangunan tidak berjalan dengan lancar dan pendanaan semakin membengkak.

Dia menaikkan sebelah alisnya sembari menimang-nimang.

"Kapan kau akan mengirim mereka?"

"Saat ini juga jika anda berkenaan."

Jungkook menyenderkan tubuhnya ke sofa, dia melirik pintu kamar Taeguk.
"Siapkan penerbangan untukku."

"Eh? Anda akan mengurusnya sendiri?" Kata sekretaris Jungkook dengan terkejut.

"Aku hanya akan memantau, tetap kirimkan mereka untuk mengurusnya."

"B-baik sir." — kata sekretaris Jungkook bingung, karena baru kali ini Jungkook turun tangan untuk mengurus hal kecil seperti itu.

Mariaged Without Dating [Kookv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang