Mariaged Without Dating [Kookv]

Chap. 27 Obsession

"Ibu ayo berkencan denganku malam ini."

Jungkook menatap Taeguk yang memeluk Taehyung dari belakang. Remaja itu mendusel manja selagi Taehyung berkutat dengan masakannya.

"Kenapa tiba-tiba?" Itu Taehyung yang membalas dia menyuruh Taeguk mencuci daun bawang.

"Tidak ada. Aku hanya ingin bermain saja di taman hiburan." Taeguk memberikan daun bawang yang telah di cuci kepada Taehyung.

Mau tidak mau Taehyung meletakkan atensinya kepada Taeguk, ia mengangkat sebelah alisnya.
"Mencurigakan."

Taeguk berdecak, "Sudah lama tidak jajan di pinggir jalan." Katanya selagi menggaruk perutnya.

"Jajan?" Mata Taehyung berbinar mendengar kata jajan.

Benar juga selama ini dia tidak pernah lagi survival makanan setelah menikah.

Biasanya Seokjin yang selalu mengajaknya bermain dan survival makanan pada pedagang kaki lima.

"Ibu..." Taeguk mendekat dia menyenderkan kepalanya di bahu Taehyung. "Aku tidak punya uan-"

"Biar Ibu yang traktir." Kata Taehyung kelewat semangat, dia memegang kedua bahu Taeguk dengan mata berbinar, "Mulai saat ini kita akan menjadi rekan survival makanan."

"Benarkah?" Ujar Taeguk gembira, ia menyalami tangan Taehyung dengan semangat sembari melompat-lompat kegirangan.

"Cukup kita berdua saja yang pergi." Bisik Taeguk teramat pelan selagi melirik Jungkook yang sedang meminum teh paginya.

Ia mengalihkan pandangannya saat tertangkap basah oleh Jungkook.

Jungkook akhirnya berdehem ia pura-pura tidak mendengar percakapan mereka dengan gaya membaca koran pagi.

"Taeguk tolong ambilkan handphone, Ayah."

Taeguk berdecak tapi tetap menuruti perintah dari Jungkook.

Ia memberikan meletakkan handphone milik Jungkook di samping gelas teh.

"Batalkan kencannya."

"Apa?" Ujar Taeguk tak mengerti.

Jungkook berdehem seraya menatap punggung Taehyung yang sibuk memasak.
"Batalkan kencanmu malam ini dengan Ibu."

"Kenapa begitu! Aku mungkin kecil dari ayah tapi aku lebih dulu yang mengajak Ibu berkencan."

Jungkook tertawa pelan.
"Apa kau tidak memiliki teman kencan?"

"I-itu bukan urusan Ayah."

"Kalau begitu biar Ayah yang menjadi teman kencanmu malam ini."

"Tidak! Apa-apaan." Taeguk bergidik ngeri membayangkan ia berjalan di samping Ayahnya selagi tertawa-tawa.
"Eww itu tidak akan pernah."

"Kenapa? Bukankah kau butuh teman kencan?"