30

1.5K 160 13
                                    

"Mew, ada pegawai yang mau magang dimari, Lo udah liat CV nya dia 'kan, hari ini wawancara beliau."

Mew mengangguk, memeriksa kembali berkas-berkas dari seorang wanita yang akan magang di perusahaannya kali ini.

"Suruh masuk."

Tidak butuh beberapa menit untuk wanita dengan stelan baju rapih dan cantik itu masuk ke dalam ruangan Mew, dia melirik wanita tersebut yang tersenyum ke arahnya. Alisnya terangkat satu seakan tidak asing dengan sosok tersebut, sosok yang terlihat familier.

Seperti...

Dia hampir membolakan matanya namun ditahannya kebiasaan ketika terkejutnya itu, Mew berusaha santai dan mempersilakan si wanita duduk dengan nyaman di kursi depan dirinya. Menanyainya seadannya dan membiarkan sang wanita memperkenalkan diri juga menceritakan alasan dia magang di sini, Mew hanya mendengarkan setengahnya selebihnya dia cukup terkejut karena wanita yang melamar magang di sini adalah penyebab mengapa dia dan Gulf bertengkar. Lebih tepatnya dia yang cemburu.

Tidak salah ingat maupun melihat, Mew tahu pasti bahwa wanita ini lah yang memeluk Gulf ketika sore hari dia mengantarkan Gulf pulang ke gedung Apartemennya, wanita ini juga yang coba Gulf jelaskan sebagai teman kecilnya.

Wawancara dilakukan dengan lancar, wanita tersebut mempunyai public speaking yang bagus dan juga cukup bertalenta di bidang tertentu, tidak ingin berlama-lama di satu ruangan dengan wanita yang memeluk Gulf itu Mew segera mengakhiri wawancara dengan sopan dan meminta si wanita untuk menunggu email panggilan kerja dihari berikutnya.

Wanita itu mengangguk, berdiri dan membungkuk setelah mengucapkan terima kasih kemudian melenggang pergi meninggalkan Mew yang masih terdiam. Dia mengambil ponselnya, menimbang-nimbang apakah dia harus menghubungi orang itu atau tidak.

Dihentikan kegundahan di hatinya, akhirnya Mew memutuskan untuk mendial nomor orang tersebut kemudian mendengarkan frasa 'halo' dengan nada bicara cukup terkejut yang mencoba untuk orang disana tenangkan.

Mew menghela napasnya, dia mengernyitkan alis kemudian memanggil orang yang tengah dia telepon.

"Gulf."

-o0o-

"Gue kira lo udah gak mau liat muka gue lagi?"

Mew menatapnya kian tajam dalam jangka waktu yang cukup lama, membuat Gulf salah tingkah dan bertindak panik sembari mengernyitkan dahi namun tidak berucap apapun kala itu.

"Siapa perempuan yang kamu peluk waktu itu?"

"Gue udah bilang ditelpon, temen kecil."

"Sebatas itu?"

"Kenapa lo harus tau lebih banyak soal gue? Gak penting, lo gak bakal peduli apapun."

"Kalau saya tanya, berarti saya peduli. Dia lebih dari itu untuk kamu?"

Gulf melirik Mew mengaduk minumannya, dia bertemu dengan pria itu setelah mendapat panggilan telepon darinya dan Mew menyuruhnya untuk bertemu di kedai kopi terdekat.

"Kalo gue jawab lo bakal jauhin gue?"

"Sekeras itu usaha kamu untuk buat saya jauh dari kamu?"

Gulf menatap Mew tanpa berkata apa-apa, ada kegundahan tersirat yang tidak akan pernah dia utarakan disana, serta rasa kecewa pada tatapan Mew yang tidak lagi hangat padanya.

"Gue sama Teresa temen kecil yang digadang-gadang bakal dijodohin nyokap, nyokap gue gak pernah suka sama Puifai, makanya dia nyoba buat putusin hubungan gue sama mantan gue dan jodohin gue sama Teresa, tapi sebelum nyokap gue bisa ngerusak hubungan gue, lo bareng Puifai duluan yang bikin semuanya beres tanpa nyokap atau gue sendiri yang bertindak."

"Maaf."

Gulf mengangguk. "Udah berlalu. Tapi gue masih lumayan kesel sama lo."

Mew menyeringai kecil, namun dia hilangkan secepat kilat. "Jadi... Kamu akan dijodohkan dengan dia?"

"Mungkin? Nyokap udah nyuruh dia satu gedung Apartemen sama gue."

"Dan dia jadi karyawan magang di perusahaan saya, menyebalkan sekali 'kan?"

"Eh?"

Mew melirik Gulf, mengusap ujung bibir Gulf yang terdapat noda kopi. "Benar. Dia magang di perusahaan saya, bayangkan saya harus cemburu dengan dia setiap hari, harus muak melihat wajahnya setiap hari. Apa saya harus buat pekerjaan dia sulit setiap harinya agar saya bisa melampiaskan kemarahan yang saya tidak bisa lakukan pada kamu, Kanawut?"

"Jangan..." Gulf memelas, dia menyentuh jari telunjuk Mew yang ada di meja tempat mereka bersebrangan saling tatap. "Jangan jahatin Teresa, dia temen gue."

"Temen kamu atau orang yang kamu suka?" Giginya bergemeletuk, Mew hampir meluapkan emosi yang dia tahan terus menerus.

"Gue udah jelasin ke lo panjang lebar, Mew. Teresa temen kecil gue, gue gak mungkin biarin temen kecil gue di jahatin orang lain."

"Orang lain? Oh jadi selama ini saya cuman orang lain untuk kamu?"

"Mew, lo kenapa sih?!"

Mew membuang mukanya, mengatur napasnya yang memburu tiba-tiba, dia menarik tangannya yang tadi sedang digenggam Gulf tanpa sadar.

"Berapa kali pun saya jelaskan bahwa saya cemburu kamu cuman akan menertawakan saya 'kan? Terimakasih sudah memenuhi undangan bertemu saya, Kanawut. Semoga harimu menyenangkan." Mew berdiri dari duduknya, membuat Gulf panik dan ikut berdiri.

"Mew!"

Dia menarik tangan Mew yang hampir berlalu pergi, Gulf menggenggam cukup erat tangan besar tersebut untuk menyampaikan rasa cemasnya. Mew memegang tangan Gulf yang tengah menggenggam tangan kirinya kemudian dia melepaskan genggaman Gulf.

"Saya sibuk. Sampai nanti, Kanawut."

Tidak lagi Gulf tahan kepergiannya, kini semakin berlalunya punggung kokoh yang menatapnya tak lagi hangat itu Gulf merasa semakin kosong, seperti tidak lagi ada gangguan-gangguan kecil yang selalu diberikan Mew untuknya, atau sekedar godaan yang membuat dia emosi.

Gulf duduk, dia tidak tahu apa yang membuatnya sangat merasa kosong dan sakit hati ketika Mew bersikap dingin padanya, apa mungkin ini hanya jalan keterbiasaan dari kepergian yang seharusnya memang ada? Mungkin Gulf hanya butuh waktu.

Ini 'kan yang Gulf mau sebenarnya.

-o0o-

TBC

IH MAKIN GAJE

Btw ini jadwal update FYD sampe Maret ya setelahnya aku bakal Hiatus sebentar soalnya bakal PTS, PAS, dan ujian kelulusan sampe bulan Mei nanti. Tolong doain semoga aku lulus dengan nilai sempurna yaaaaa😣🤍

J

adwal Update FYD

Minggu, 13 Februari : 22.00
Minggu, 27 Februari : 22.00
Minggu, 13 Maret : 22.00

FUCK YOU! DADDY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang