5

3.9K 416 18
                                    

Gulf terbangun saat ia merasakan ponsel genggamnya berbunyi, menandakan bahwa ada yang meneleponnya dari ujung sana, Gulf melirik jam mengumpat dan mnyumpah serapahi seseorang yang menelponnya pada pukul 3 pagi.

DA FAK, DIA BUTA APA, GA LIAT INI JAM BERAPA?! 

Umpatnya dalam hati, alisnya berkerut kerut kesal dan meraih ponselnya yang masih setia berdering di atas nakas sanping tempat tidurnya.

"Nomer ga dikenal?" Gulf merijek nya dan kembali tidur menyamankan posisinya, besok jadwal kuliahnya kosong ia akan tidur seharian.

Namun saat ia sudah akan kembali terlelap ponselnya berbunyi untuk yang ke dua kalinya, Gulf mengumpat kesal dan melihat, itu nomer yang sama saat pertama kali mengganggu tidur nyenyaknya.

"Jancok!" umpatnya, lalu ia mengangkat panggilan telepon itu dengan kesal 

"Hallo? siapa sih? ga liat ini jam istirahat? ga bisa besok pagi apa? brisik tau ga, ganggu!" umpatnya bertubi tubi, tidak peduli bahwa ia akan di cap penerima telepon tidak sopan, siapa suruh merecok tidur nya yang nyenyak.

Tidak ada suara dari si penelepon, alis Gulf semakin berkerut ia melihat ponselnya, panggilan masih tersambung

"Woy? masih idup?"

Tidak ada jawaban.

Gulf berdecak kesal dan langsung mematikan pangilan telefon itu

"Gajetot banget asu" umpatnya sebelum kembali menjelajahi alam mimpi dan bersemayam di pulau kapuk yang nyaman.

** 

Seseoeang di seberang sana tengah menggerang lirih, menaruh ponselnya di kasur, suara berat khas orang bangun tidur di ujung sana membuat ia hard, sial bisa bisa nya ia turn on hanya dengan mendengar suara serak khas seseorang yang baru bangun tidur dari pria manis yang di suka nya.

Mew mengambil beberapa helai tisu dan mulai membuka celana yang ia pakai, meluruskan kakinya dan menutupi penis tegaknya itu dengan selimut, mulai membayangkan hal hal tidak senonoh bersama Gulf, bayangan saat Gulf berada di bawahnya yang tersentak sentak dan mata sayu memohon lebih, bibir merah bengkak itu mendesahkan namanya di setiap tusukkan yang ia berikan.

Tusukan brutal, keras dan cepat. secepat tangan Mew yang mengocok penis besarnya.

"A-Ahhnn... Gulf hhhh"

Kepalanya kembali di penuhi Gulf yang mencumbu bibirnya dengan binal, merubah posisi menjadi uke on top, Gulf yang bergerak naik dan turun di atasnya dengan wajah mendongak ke atas menampilkan leher bersih yang indah, desahan nyaring yang terlontar dari bibir pria manis saat Mew menumbuk prostat nya.

"Aaahh, Gulf lebihhh cepat ahhh"

Kocokan pada penisnya semakin cepat, ia sudah dekat.

"A-ahh, Gulf Gulf!, AAH!"

Saat spermannya menembak dengan derasnya mengotori kasur dan juga perutnya ia langsung mengelapnya dengan beberapa helai tisu yang tadi di ambilnya, nafasnya tersengal sengal, bayangan tentang Gulf yang memohon untuk di setubuhi lebih menggairahkan dari tubuh wanita manapun.

"Sial, bisa bisanya gue tegang cuman karna denger suara seraknya" umpat Mew, ia menatap tisu di tangannya kemudian melempar ke arah tempat smpah namun meleset, Mew tidak peduli, ia lelah.

Tidak terpintas dalam pikirannya mastrubasi jam 3 pagi, fuck ini di luar rencana.

"Kamu yang buat saya jadi gay Gulf, kamu harus tanggung jawab" ia menyeringai sebelum menutup matanya, mengatur nafas dan mencoba untuk terlelap ke alam mimpi.

**

  TBC

FUCK YOU! DADDY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang