22

3.9K 357 9
                                    

Gulf mengerjakan matanya, sinar matahari sudah lebih dulu membuatnya bangun, tidak berani beranjak karena itu akan membuatnya meringis.

Si bajingan Mew benar-benar menghancurkan tulang pinggulnya.

Gulf mengumpat pelan, lalu melirik kesebelah dimana Mew masih dengan napas teratur tidur tenang di bawah sinar matahari memancar.

"Dia CEO tiap hari ngapain sih? Kerjaannya mondar mandir gangguin gue aja".

Lalu Gulf menatapi wajah Mew yang tenang, garis rahang yang tegas, lalu terpikirkan apa yang telah ia lakukan semalaman bersama pria disampingnya.

Gulf merutuk kebodohannya.

"Sekarang gue bener bener kaya pelacur yang goyangin ekor ke dia". Gulf meringis getir, menghela napasnya kemudian "bisa-bisanya gue semalam anjir".

"Gerutuan kamu mengganggu tidur saya, Kana".

Gulf menoleh ke arah Mew yang merenggangkan ototnya dan memeluk pinggangnya kemudian, terlihat senyum kecil Mew sambil terpejam terpatri di wajahnya.

Gulf mendelik "Kalau perlu gue teriak biar lu jantungan terus meninggal".

Mew membuka matanya, menatap Gulf yang masih saja melambaikan bendera perang, Mew merengut.

"Kamu masih saja galak".

"Terus lu maunya apa? Berharap abis ini gue bakal suka sama lu, jatuh cinta macam di film-film? Cuih!".

Gulf membelalakkan matanya ketika dirinya di dorong dan mendapati Mew kembali berada di atas tubuhnya, Mew menatapnya marah.

"Berhenti menginjak-injak harga diri saya Kana, saya sudah cukup sabar dengan kelakuan kamu selama ini" Gulf mendorong dada Mew yang malah semakin merapat "bisa hormati saya sedikit?".

Gulf mendegus, memalingkan wajahnya.

"Maaf".

Mew menghela napasnya, kembali baring di sebelah Gulf, menatap Gulf yang juga meliriknya.

"Apa masih sakit?".

"Gue ga ngeharapin pertanyaan itu dari lu" Gulf mendelik sengit, pertanyaan yang memalukan.

Mew terkekeh.

Kemudian Mew beralih memeluk pinggang Gulf dengan erat, menarik Gulf maju ke pelukannya.

Gulf mencoba menghindar namun Mew menahan tubuhnya dengan erat.

"Dengarkan" Mew memejamkan matanya sembari berucap "Dengarkan degup jantung saya yang menggila karena kamu stiap harinya".

Gulf mendengarnya, telingannya sangat dekat bahkan menempel di ada bidang milik Mew, suara degup jantung Mew yang di pompa melebihi kapasitas seharusnya.

Gulf tertegun, ketika ia merasakan degup jantungnya samar samar mulai menggedor dadanya, perutnya tiba tiba mulas.

"Rasakan, rasakan ketika saya mencintai kamu disetiap jantung saya berteriak, dengarkan seruan sayang ssya ketika desir darah saya mengalir, Kana".

Mew melonggarkan pelukannya, menunduk untuk menatap Gulf yang mendongak.

"Saya benar-benar mencintai kamu sekarang, nanti, dan selamanya".

"Berhenti".

Gulf berucap pelan.

"Berhenti suka, cinta, sayang dan segala macem yang lu utarain sama gue sekarang".

Mew diam.

"Sampai kapan lu mau berusaha buat gue pindah haluan ke lu?".

Mew tersenyum tipis.

"Sampai saya berhasil".

"Tapi gue gak pernah cinta sama lu".

Mew tertegun sesaat, hatinya nyeri bagai ribuan jaruh merejamnya "Saya tau".

"Bisa untuk tidak diperjelas? Kamu menyakiti perasaan saya sekali lagi".

Gulf menatap mata Mew, tersirat rasa sakit yang tidak dapat Mew utarakan dengan benar.

"Lu capek".

"Benar".

"Lu sakit".

"Right baby".

"Berhenti, jadi lu gak bakal capek lagi, lu gak bakal sakit lagi". Ujar Gulf

Mew tersenyum.

"Tidak akan pernah".

**

Tbc

FUCK YOU! DADDY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang