2

4.5K 438 7
                                    

Setelah itu mereka pergi ke cafe saat jam sudah menunjukkan pukul 03.35, Gulf pun mengirim pesan pada kedua temannya di grup mereka, menanyakan mengapa harus berangkat jam segini sedangkan tadi Mild bilang bahwa pacarnya dan Boss nya itu akan bertemu jam 4 sore di cafe ini.

Lalu yang ia dapatkan adalah, umpatan kebodohannya dari Bright dan penjelasan dari Mild bahwa sebaiknya mereka sudah stay dari sekarang supaya tidak di anggap penguntit yang mencurigakan, ia mengangguk samar.

Ngomong ngomong, mereka harus berbicara melalu pesan text di grup dikarenakan Mild mengatur tempat duduk mereka secara terpisah, lagi-lagi supaya tidak terlihat mencurigakan. Gulf rasa temannya ini cocok menjadi anggota FBI.

Lalu kemudian terdapat pesan grup dari Bright yang menanyakan bagaimana caranya mereka tahu apa yang mereka bicarakan dan dimana mereka akan memilih meja untuk duduk? Gulf baru tersadar dan menepuk dahi nya, benar juga.

Lalu pesan selanjutnya dari Mild yang membuat ia terbelalak kaget.

Mild meretas cafe ini dan dari yang Mild katakan mereka akan duduk di samping jendela, meja nomer 10, pas dengan posisi mereka.

Lebih mengejutkan lagi bahwa Mild sudah memasang alat penyadap pada bawah meja itu, dan memberitahu bahwa Headset yang ia berikan tadi adalah perekam suara yang akan menyalurkan suara sadapan di meja nomer 10.

Gulf mengumpat.

"Mild anjay bener dah," bisik nya.

Lalu matanya terbelalak dan mulai menutupi wajahnya dengan buku menu ketika melihat pacarnya datang, tampak menunggu seseorang, tak beberapa lama orang itu datang.

Itu pasti bos nya pacar gue

Pikirnya.

Gulf dan kawan kawannya pun mulai fokus mendengarkan apa yang mereka bicarakan.

"Sesuai perjanjian kontrak kita Puifai, tepat enam bulan ini kontrak kamu habis dan saya akan mentransfer uang bulan ini sebagai yang terakhir."

Gulf mengernyit, kontrak model pacarnya habis? Bukannya setahun lagi?

"Baiklah aku mengerti, Dad"

DAD?!

"Dan Dad, terimakasih telah berkenan jadi Sugar Daddy ku selama ini, senang bekerjasama dengan mu"

Tampak laki laki dewasa di depan Puifai itu mengangguk datar

"Senang bekerjasama denganmu juga, baby."

Kepala Gulf mendadak panas, ia melupakan semua perkataan Bright yang menyuruhnya untuk tidak sembrono, ia mendatangi meja tempat pacarnya berbicara dengan pria dewasa itu.

"Pui,"

Panggil Gulf, nadanya datar. Puifai menoleh dan langsung berdiri panik melihat Gulf ada disini.

"G-gulf?"

Gulf menyeringai, melirik orang berjas yang tadi berbicara dengan Puifai lalu menatap Puifai.

"Dia siapa?"

"Maaf Gulf, dia Sugar Daddy aku"

Kepala Gulf pening sekarang, ia menatap nyalang Puifai

"Gue gak habis pikir haha, gue percaya sama lo selama ini Pui, gue sayang sama lo, gue ngelak semua perkataan Bright yang bilang kalo lo selingkuh, dan sekarang ternyata bener lu jadi Sugar Baby dari Boss lu sendiri? Fuck Pui, maaf kalo selama ini gue buat lo gak nyaman." Gulf tersenyum miris diantara emosi nya yang meletup-letup "Kita putus aja ya Pui, makasih."

Lalu Gulf menatap sinis pria dewasa itu, dan menarik kerah pria itu penuh emosi, disaat itu juga Bright dan Mild keluar dri persembunyiannya lekas menahan tubuh Gulf, Cafe menjadi gaduh karna mereka.

"Gulf udah bego jangan lepas kendali, lo gak malu apa diliatin," ujar Bright menahan bahu Gulf yang masih menatap sengit pria dewasa itu juga cengkeraman pada kerah kemeja nya yang tidak lepas.

"Gulf udah woy, ayo pulang" ujar Mild menepuk-nepuk bahu Gulf keras

Wajah Gulf merah padam, bukan karena malu, ia marah bahkan ingin sekali menonjol pria itu.

Mild berbisik di telinganya "Jangan macem macem anjing dia pengusaha terbesar di Indonesia, lo bisa kena masalah"

Seakan tidak mendengar serentetan ujaran temannya yang menasehati, ia melayangkan satu tonjokan mentah, orang didepan memegang bibirnya lalu menatap Gulf sambil tersenyum kecil

Gulf menarik lebih erat kerah kemeja itu hingga kancing kemejanya putus satu.

"Apa lu liat liat, anjing?! Tua bangka sialan!"

"Sinting, Gulf udah ayo pulang, bego!"

Saat Gulf ingin memukul pria itu lagi, namun Puifai berteriak.

"Udah Gulf! Kamu bikin aku malu!"

Puifai bergegas pergi dan Gulf menatap kepergian Puifai, lalu dia melirik pria dewas itu dengan sinis sekali lagi, menunjuk tepat kearah wajahnya.

"Gue tandain muka lo, ya! Ga peduli lu orang kaya yang udah ngewe sana sini juga! Bajingan perusak hubungan orang! Fuck!"

Gulf melayangkan jari tengahnya di depan wajah orang tersebut, lalu Gulf pergi meninggalkan cafe dan disusul Mild dan Bright yang berlari kalang kabut.

Pria dewasa dengan jas rapinya itu kini menatap kepergian bocah yang tadi memukulnya, lalu ia mengusap darah di sudut bibirnya.

"Gulf."

Ia menyeringai, lalu meringis, sialan bocah itu memukulnya lumayan keras.

Ia membereskan barang barangnya dan bergegas pergi dari cafe, tidak memperdulikan tatapan orang orang disana yang mempertanyakan apa yang terjadi dengan CEO dari J Group itu?

Tujuan nya kini hanya satu,

Mencari sosok bocah bernama Gulf yang tadi memukulnya.

-o0o-

TBC

FUCK YOU! DADDY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang