27

2.2K 227 29
                                    

"Gue duluan ya, Win."

Win mengangguk, melambaikan tangannya ke arah Gulf setelah mengucapkan sepatah dua patah kata sampai jumpa, Gulf balik melambaikan tangan sebelum melenggang pergi. Belum juga jauh dari Cafe dia mendapati mobil hitam mengiringi langkahnya dengan sengaja.

Gulf hampir mengumpat ketika kaca mobil hitam itu dibuka tiba-tiba dan tampak wajah Mew yang sedang tersenyum "Kana? Ayo saya antar pulang."

Gulf menatap Mew setelah berhenti melangkah sebentar, agak memiringkan kepala dan menemukan sekertaris Mew ada di kursi samping pemudi tengah melambai padanya dan tersenyum. Gulf membalasnya, alisnya sedikit berkerut dan ujung bibirnya berkedut kesal. Dia tidak tahu alasan mengapa dirinya kesal saat itu, tapi melihat wajah tidak tahu diri Mew membuatnya semakin kesal. Mendengus, Gulf melanjutkan jalan kakinya tanpa sepatah kata pun dan Mew kembali mengikuti dengan mobilnya.

"Kana, ayo saya antar pulang, biar Bos pindah ke belakang."

"Gak perlu, sono anter sekertaris lo."

Bos melirik Mew dan mengedikkan bahu ketika Mew memberikan isyarat tanda tanya untuknya. "Gue mau sekalian pulang kok, Gulf, kata Mew rumah kita searah."

Gulf berhenti lagi, melirik Mew dan Bos bergantian kemudian langsung masuk ke pintu belakang tanpa berkata apa-apa.

"Loh jangan di belakang, sini biar Bos yang pindah ke belakang." Bos sudah ingin beranjak dari kursinya namun Gulf menolak.

"Gak, gue gak mau duduk di samping lo, udah jalan aja."

Mew menggelengkan kepala dan melirik dari spion tengah melihat Gulf memalingkan wajah dan saat tiba-tiba mata Gulf tertuju pada matanya yang terrefleksi dari kaca spion Mew tersenyum dan Gulf memalingkan wajah lagi kemudian menutup mata.

Bos menoleh ke arah Mew ketika mendengar suara kekehan kecil, dia menoleh ke belakang dan mendapati Gulf tertidur. "Loh, tidur bocahnya?"

"Iya."

Bos kembali duduk dengan posisi semula kemudian mendapati Mew terus terusan menatap spion tengah dan tersenyum "Lo beneran kasmaran? Makanya waktu SMA jangan kesibukan belajar, pubertasnya jadi kelewatan kan."

Mew berdecak "Berisik lo, sibuk aja."

"Dih."

-o0o-

"Udah sampe? Lo gak mau bangunin dia? Kasian banget sampe miring-miring gitu kepalanya."

Mew turun dari mobil dan membuka pintu mobil belakang untuk membangunkan Gulf yang terlelap. Menepuk pipi pria itu pelan sembari berbisik kecil di samping telinganya.

"Kanawut, ayo bangun kita sudah sampai."

Gulf mengerang namun tak kunjung bangun malah memalingkan wajah ke arah lain dan lanjut terlelap, sementara itu Mew mengelus rambutnya sambil tersenyum kecil.

Bos memutar bola matanya "Gue mau cari rokok bentar di sono," katanya. Mew mengangguk dan melirik sebentar punggung Bos yang pergi menjauh ke minimarket seberang.

Dia menepuk pipi Gulf sekali lagi "Gulf? Kana? Ayo bangun, kita sudah-" belum sempat kata-katanya selesai kerah bajunya ditarik bersamaan dengan tubuh Gulf yang berbaring di bawahnya sambil menatapnya dengan alis berkerut.

"Berisik."

Mew menumpu sikunya pada sisa kursi agar tidak sepenuhnya memberatkan bobot tubuhnya pada Gulf, dia tersenyum "Sudah sampai, ayo beranjak." Mew sudah akan kembali berdiri namun Gulf menarik kerahnya sekali lagi dan mempertemukan bibir mereka berdua, dirasanya ada lumatan kecil yang ragu-ragu kemudian ciuman itu dilepas, Gulf mendorong tubuhnya kemudian pria itu segera keluar dari mobil setelah membereskan pakaiannya.

Mew menatapnya sambil mengulum bibir menahan senyum "Masih ngantuk?" Dia mengusap poni Gulf dan memijat pelan dahinya.

Gulf menepis pelan tangan Mew "Udah engga," katanya. Gulf melirik Mew "Makasih udah nganterin, gue mau-"

"GULF!"

Setelah seruan kencang itu sontak keduanya menoleh, di seberang jalan ada seorang wanita yang melambaikan tangan sambil tersenyum ceria.

Mew mengerutkan alis bingung, melirik Gulf yang ternyata sudah berlari kemudian memeluk wanita berpostur tubuh mungil dan manis itu.

Senyum ceria Mew menghilang ketika pelukan erat itu tak kunjung lepas, dia melihat Gulf berbincang dengan ceria bersama sang wanita sementara melupakan keberadaan dirinya. Terlepas dari kejadian memuakkan yang membuat kepalanya memanas Bos datang dan menepuk bahunya.

"Itu siapa? Cewenya Gulf?"

Mew mendengus "Orang sinting." Lalu dia buru-buru masuk mobil dengan wajah merah padam disusul Bos yang menggelengkan kepala bingung.

-o0o-

Cie, kangen aku apa kangen fanficnya?☺️☝️

FUCK YOU! DADDY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang