8

3.5K 372 5
                                    

Susana Cafe kini tengah ramai, di Senin siang begini jelas saja orang akan beramai ramai makan siang di Cafe atau sekedar nongkrong dan mengerjakan tugas.

Gulf tengah sibuk wara wiri mengantarkan pesanan orang orang, sesekali tersenyum ramah pada pelanggan dan kembali mengambil pesanan di meja untuk di betikan ke pelanggan lain.

"Gulf, meja nomer 10 ya"

Gulf memberikan isyarat oke menggunakan tangannya untuk membalas ucapan Win, ia bergegas mengambil pesanan itu dan segera mengantarkannya ke meja nomer 10.

"Nomer sepuluh, nomer sepuluh, nomer sep- aduh!". Gulf memekik ketika segelas kopi yang di bawanya jatuh ke Jas orang yang ia tabrak.

Sangking fokusnya pada meja nomor 10, Gulf tidak melihat bahwa ada orang yang akan menyebrang di depannya.

"Maaf pak, maafkan kesalahan saya dalam bertugas". Gulf berucap panik sambil menunduk dalam, alih alih membantu mengelap Jas mahal orang tersebut, ia malah membungkuk dalam dan berucap maaf berulang kali sangking paniknya.

Gulf goblok, kalo ketawan boss bisa dipecat gue.

"Tidak apa-apa, lain kali hati-hati"

Gulf berhenti berucap maaf, kini matanya membola.

Ia kenal suara ini.

Buru-buru ia mengangkat kepalanya, dan benar saja itu adalah orang yang dari pagi sudah mengacaukan hari-hari tenang yang di milikinya, orang yang sangat ia benci.

Mew Suppasit.

Gulf tidak berucap apa-apa selain menatap pria yang sedang tersenyum ke arahnya itu dengan alis berkerut.

"Maaf atas kecerobohan saya pak, saya akan mengganti rugi atas kekacauan ini". Ucap Gulf

Demi tuhan dia hanya ingin semua ini segera berakhir, dia malu di tatap semua orang karena kecerobohan nya.

Mew menyeringai dalam, dan Gulf benci wajah songong itu.

Kemudian Mew melepaskan Jas mahalnya yang membuat Gulf terheran-heran.

"Tidak perlu ganti rugi, Cukup cucikan Jas saya dan besok pagi saya akan ambil ke sini". Jas itu kini beralih pada Gulf yang menerimanya dengan alis kembali berkerut, ia menatap kesal pada pria yang kini menatapnya mengejek.

"Baik, pak"

"Kalau begitu, saya tunggu besok, dan tolong bawakan saya Americano ukuran Medium satu". Kemudian Mew menuju meja yang telah di pilihnya.

Gulf mengumpat dalam hati, dan berlalh menuju meja kasir untuk mengganti pesanan di meja nomor 10 yang sempat ia tumpahkan.

"Nih, Ganti yang baru". Ucap Gulf pada Win.

Win menatapnya bingung "Lu ada ada aja anjir, Gulf. CEO kaya se Jakarta itu anjir lu tumpahin kopi ke Kas dia yang harganya aja cukup buat beli organ lu". Ujar Win beraungut sungut yang berakhir dengan jitakan dari Gulf untuk dirinya.

"Diem ga lu? Lama lama muka lu yang gue tumpahin kopi". Ujar Gulf kesal

"Dih, Pundungan anjing"

"Bacot, Win!"

**
Tbc

Hehehhe

FUCK YOU! DADDY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang