"Harry..... bangun....!!!!" Ucap seorang gadis cantik berambut coklat sedikit kemerah-merahan, Hermione Granger (Hermione).
"Oh my god... HERMIONE..!! Bagaimana bisa kamu masuk ke kamar pria...!!" Ronald Weasley (Ron) sedikit terkejut oleh kedatangan Hermione yang sangat tiba-tiba.
Hermione tertawa pelan sambil menutup mulutnya, khas wanita feminim.
"Nanti aku kasih tau yah.., heumzz... tapi kenapa Harry belum bangun juga...?" Hermione menaruh tangannya di dagu.
*suasana hening.
"HUAAAAAAAAAAAAAAAAAAA...!!"
Tiba-tiba Harry terbangun dengan terkejut sampai ia berada di posisi duduk di atas kasur tidurnya.
"Godd..., Harry kamu baik-baik saja?" Hermione memegang pundak Harry, ia merasa khawatir lantaran Harry mengeluarkan banyak keringat di sekujur tubuh bagian atasnya.
Harry mengusap wajahnya dengan kedua tangan secara perlahan. Ron mendekati Harry juga.
"Aku mimpi buruk lagi" jawab Harry yang sudah mulai tenang.
"Astaga... sudah beberapa hari kamu mimpi buruk loh..." Hermione merasa khawatir.
"Kamu memimpikan Voldemort lagi?" Tanya Ron.
Plakkk....
Tiba-tiba Hermione menampar Ron, "BERANI SEKALI KAMU MENYEBUT NAMA MAKHLUK ITU..!!, Ron..!!"
Ron yang kesakitan atas tamparan Hermione hanya terdiam sambil mengelus-elus pipinya yang terkena sambaran tangan pedas Hermione, lembut namun tajam.
"Eumm... iya, aku memimpikan Voldemort lagi, Ron"
Plakkk...
Kini giliran Harry yang terkena tamparan Hermione. "Kalian bebal sekali yah..."
Menyebut nama 'Voldemort' merupakan sebuah hal tabu, karena Voldemort merupakan seseorang yang sangat ganas, ia dapat melakukan apa saja demi mencapai apa yang dia inginkan.
Beruntunglah karena ia telah lenyap saat ia berusaha untuk membunuh Harry Potter ketika bayi, serangan yang ia berikan justru berbalik menuju dirinya, sehingga ia hancur seketika. Namun, banyak rumor yang mengatakan bahwa jiwanya masih hidup, sehingga menyebut nama 'Voldemort' hanya dilakukan oleh orang yang memiliki keberanian tingkat tinggi.
"Mungkin sudah ke-100 kali kita ditampar oleh Hermione, huh..." Harry merasa kesal.
"Eh... Hermione, kan tadi aku tanya, kenapa kamu bisa masuk ke kamar pria..?" Ron mengulang pertanyaannya kembali.
"Ya bisa lah... Hermione H-E-R-M-I-O-N-E, sang Rangking 1, pasti punya 1000 cara untuk bertindak, hihihi" ia kembali tertawa.
Harry dan Ron saling bertatapan sambil berekspresi jijik dan aneh.
"Uhuk-uhuk... eum... kalian lupa ya hari ini hari apa?" Hermione mengarahkan padangannya ke langit-langit kamar.
Harry dan Ron bertatapan kembali dengan ekspresi heran, dan seketika mata mereka membulat.
"Hari ulang tahun Hermione..!!" Jawab mereka berdua kompak.
"Hihihi... pintar..." puji Hermione yang seperti ada maunya.
Hermione melanjutkan "Kan kalian berdua pernah janji untuk melakukan apa saja yang aku inginkan, ingat gak? Ingat gak?"
"Iya ingaat" jawab mereka kompak lagi, namun dengan lemas.
"Hihihi... jadi gini, aku sedang menyukai seorang senior"
"WHAT THE...?" Ron terkejut.
"Kenapa?" Hermione memastikan.
.....
"Tidak apa-apa" Jawab Ron kembali.
Mereka bertatap-tatapan sejenak sambil saling merasa heran, kemudian Harry bertanya "Siapa nama senior yang kamu sukai itu? Anak asrama mana?"
"Eumm... anak asrama Hufflepuff" Hermione agak ragu menyebutkan namanya.
"Siapa namanya?" Tanya Harry untuk yang kedua kali.
"Namanya.... Cedric Diggory (Cedric)"
"Hahh... kamu udah gila ya? Dia kan udah punya pacar" Ron menjawab spontan.
Reaksi Ron yang demikian, justru berbanding terbalik dengan Harry, ia hanya terdiam sambil berpikir, karena ia tidak mengenali senior bernama Cedric tersebut.
"Aku tidak mengenalnya" jawabnya jujur sambil dahinya mengeriyut.
Hermione terpana, "Masa kamu tidak tahu? Dia itu ketua asrama Hufflepuff, wajahnya tampan bak seorang pangeran, idola kaum wanita di sekolah Hogwarts kita ini"
"Hemm...ya pantas kalau aku tidak kenal, kan aku pria, aku tidak memperhatikannya, iyuhh..." jawab Harry.
"Terus... apa yang harus aku dan Harry lakukan, Hermione?" Tanya Ron.
"Aku mau... kita membuntutinya, karena aku takut kalau membuntutinya sendiri" Hermione mengecilkan suaranya.... "Takut dilabrak oleh pacarnya, hihihi"
Ron dan Harry hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan dari sahabat karibnya itu.
Mereka bersiap-siap untuk melakukan aksi bodohnya, mereka harus stand-by di depan asrama Hufflepuff pukul 06.45, karena pada jam itulah anak-anak Hogwarts pergi ke kelas masing-masing.
Harry, Ron, dan Hermione harus menanggung resiko untuk telat memasuki kelas Ramuan, lantaran misi konyolnya ini. Membuntuti.... Senior yang disukai oleh Hermione.
.
.
.
Akankah misi konyol mereka dapat berhasil??***
Jangan lupa untuk Vote cerita ini ya...
Terimakasih ^-^
KAMU SEDANG MEMBACA
HARRY POTTER and The Secret Diary (Fanfict)
FantasyHarry Potter menemukan sebuah Diary yang ditulis pada 1980 oleh seorang siswa lawas bernama Tom Riddle, di dalam Diary tersebut menyimpan sebuah misteri yang membuat Harry Potter tertarik untuk mempelajari seluk beluknya. Bersama Ketua Asrama Huffle...