Brukk....!!
Hssssshhh....hsssshhh.....Harry Potter dan Cedric Diggory kini terbaring di atas lantai usai menyelesaikan hubungan intimnya itu. Nafas mereka masih terengah-engah.
Kini mereka saling bertatap-tatapan.
"Harry, aku benar-benar mencintaimu" ucap Cedric.
Mereka melakukan hubungan terlarang itu karena Serbuk Cinta yang salah sasaran, seharusnya itu bertujuan untuk memikat Cedric pada Cho Chang, mantan kekasihnya. Namun malah Harry yang terkena imbasnya.
"Harry, bagaimana? Kau tak membalas ucapanku" tanya Cedric yang melihat Harry tak bergeming.
Harry menoleh ke arah Cedric.
"Kak Cedric, apa yang kita lakukan tadi itu hanyalah efek dari serbuk cinta" terang Harry.
"Namun itu tidak masalah bagiku, Harry. Dengan atau tanpa serbuk cinta itu, aku akan tetap mencintaimu. Sekarang, apa kau merasakan hal yang sama? Setelah saat itu kau pernah menolakku"
Harry terdiam, ia sebenarnya juga merasa nyaman berada disamping Cedric, kasih sayang Cedric begitu mengena di hatinya.
Setelah mantap berpikir, akhirnya Harry pun menjawab. "Yaa..., Ka Cedric, aku juga mencintaimu" dilanjut dengan ekspresi terkejut dari Cedric.
"Apa kamu serius?" Cedric segera memeluk Harry dalam kondisi berbaring dan telanjang bulat ini.
"Mmm... iya kak" jawab Harry malu-malu.
"Apa kamu mau menjadi pacarku?" Tanya Cedric.
*hening
"Iyap, aku mau" jawab Harry dengan lantang.
Kini, Harry dan Cedric resmi berpacaran. Serbuk Cinta yang salah sasaran itu membuat Harry bisa menerima cinta dari Cedric.
"Aku bersyukur karena kita bertemu di perpusatakaan hari itu, karena dengan adanya itu, kita bisa lanjut berhubungan sampai sekarang" ucap Cedric yang sedang memeluk erat.
Ia kembali mengingat momen dimana Harry menjadi dekat dengannya karena pertemuan di perpustakaan Hogwarts saat itu, ketika Harry dihukum karena telat memasuki kelas Ramuan oleh Professor Snape.
Andaikan Harry tidak pergi ke perpustakaan saat itu, mungkin sekarang mereka tidak akan sedekat ini.
***
Setelah keluar dari tempat para Prefek, Harry kembali menjalankan misinya.
Karena serbuk cinta yang ditugaskan oleh Cho Chang itu salah sasaran, maka Harry meminta bantuan Cedric untuk berpura-pura mencintai Cho kembali.
"Hah?? Itu tidak mungkin, Harry. Aku sudah tidak mencintai Cho lagi" rengek Cedric pada pacarnya.
"Tapi... ini satu-satunya cara agar kita bisa mendapatkan Mahkota Ravenclaw itu, melalui Cho"
Cedric mulai berpikir lagi, hingga ia memantapkan hatinya untuk menemui Cho lagi demi membantu Harry, kekasihnya.
"Baiklah, demi pacarku, apapun akan ku lakukan" jawabnya yakin.
-----
1 jam kemudian, Cedric kembali pada Harry dengan membawa Mahkota Ravenclaw untuknya. Namun wajah Cedric terlihat cemberut.
"HAHAHAHA...!! Terima kasih Cedric, aku tidak menyangka bisa mendapatkan artefak ini dengan sangat mudah"
Harry menatap Cedric, ia merasa kasihan sekaligus gemas dengan ekspresi Cedric.
Mmuuaaahhhh....
Tanpa aba-aba Harry mencium pipi Cedric dengan berjinjit, hal ini membuat Cedric kembali tersenyum. Ia berniat membalas kecupan itu pada pipi Harry, namun Harry mengelak.
"Eittss... eitsss... gak kena" Harry meledek.
"Sini kau Harry....!!!"
"Aaaaaaaaaaa....."
Harry dan Cedric berkejar-kejaran di lorong ini, mereka menjadi sepasang kekasih yang penuh cinta.
***
Brrruuuugggg....!!!
"Hahahhahaha"
Harry dan Cedric menjatuhkan diri di atas kasur pribadi Cedric, kemudian mereka saling bertatapan.
"Harry, aku sangat menyayangimu" ucap Cedric mesra.
"Begitupun dengan aku, kak"
Mmmuuhuaaahhhh.... mmmmuuaaahhh.... mmmuuaaahhh....
Harry dan Cedric saling melumat bibir, matanya terpejam, mereka saling menikmati permainan satu sama lain. Setelah puas, mereka pun melepaskan ciuman itu.
Kini dalam posisi telentang, Harry menyandarkan kepalanya pada dada bidang Cedric, Cedric pun mengusap halus rambut Harry dengan tangannya.
"Aku tidak menyangka, seorang Ka Cedric bisa menyukai pria sepertiku" ucap Harry.
"Entahlah Harry, apakah aku terlihat seperti pria Gay bagimu?" Cedric bertanya kepada Harry.
"Tidak sama sekali, kamu terlihat normal, apalagi ketika kamu berjalan bersama Cho"
Mmuaaaahhhh....
Cedric mencium rambut Harry, ia sangat menyayangi Harry.
.....
"Harry, apakah... kamu mau melakukan hal itu lagi?" Tiba-tiba Cedric menawarkan adegan bercinta itu lagi.
"Kita baru saja melakukannya kan?" Jawab Harry.
"Aku tidak tahan melihat dirimu yang sangat menggemaskan" Cedric berterus terang.
Harry hanya terkekeh kecil.
"Ayo..." Dengan cepat Harry meraih posisi duduk di atas pinggang Cedric, Cedric masih dalam posisi terlentang.
Harry menggoyang-goyangkan pinggulnya.
"Ouuuccchhh... haha"
Harry senang melihat ekspresi Cedric sekarang ini. Lalu Harry pun menghentikan candaannya, mereka saling bertatatapan.
.....
Mmmuuuaahhhh.... mmmuaaaahhhh....
"Aaahhhh...emmmhhh" Harry meracau.
Mereka berdua saling menciumi leher satu sama lain, turun ke bawah, saling menelanjangi, dan mengulangi adegan yang telah mereka lakukan di atas menara sebelumnya.
Kini bercinta menjadi kegiatan rutin bagi mereka untuk meningkatkan rasa sayang dan melampiaskan hasrat satu sama lain.
Cedric yang terobsesi dengan pria tampan dan imut, serta Harry yang terobsesi dengan pria menawan dan kekar. Mereka merupakan pasangan yang sempurna dan dapat melengkapi satu sama lain.
"Ooohhh.... ooohhh... oooohhh.... oooooohhh.... jangan berhenti Cedricccc...!!!"
.
.
.
Harry telah tumbuh dewasa.***
Jangan lupa untuk vote cerita ini ya...
Terima kasih ^-^
KAMU SEDANG MEMBACA
HARRY POTTER and The Secret Diary (Fanfict)
FantasyHarry Potter menemukan sebuah Diary yang ditulis pada 1980 oleh seorang siswa lawas bernama Tom Riddle, di dalam Diary tersebut menyimpan sebuah misteri yang membuat Harry Potter tertarik untuk mempelajari seluk beluknya. Bersama Ketua Asrama Huffle...