Harry dan Cedric telah menjadi sepasang kekasih, hari-hari mereka diwarnai dengan rasa cinta dan kasih sayang.
Namun, Harry juga tidak lupa untuk membagi fokusnya pada buku Diary Tom Riddle yang pernah ia temukan sebelumnya.
Sekarang ini Harry telah memiliki dua dari empat artefak yang diperlukan, yaitu Piala Hufflepuff dan Mahkota Ravenclaw.
"Hanya tersisa 2 artefak lagi agar aku bisa mengeluarkan Tom Riddle dari buku Diary nya" ucap Harry bersemangat.
"Antara Pedang Gryffindor dan Tongkat Slytherin, mana yang akan kau cari terlebih dahulu, Harry?" Cedric bertanya.
"Hmmm... jujur aku juga bingung, tetapi sepertinya Pedang Gryffindor dulu yang akan aku cari, apalagi... aku ini seorang Gryffindor kan?"
Cedric mengangguk sambil tersenyum.
"Apa kamu memerlukan bantuanku untuk mencarinya?" Cedric menawarkan diri.
"Tidak perlu, Cedric sayang. Aku bersama Ron dan Hermione dapat menyelesaikannya sendiri, aku tidak ingin kau terjebak masalah lantaran engkau adalah seorang Hufflepuff"
"Baik lah jika begitu, semangat ya...!" Cedric mengusap halus rambut Harry.
Setelah itu, Harry bergegas menuju asrama Gryffindor untuk menemui Ron dan Hermione.
***
Di asrama, Harry telah bertemu dengan 2 sahabatnya, ia segera memberi tahu maksud rencananya pada Ron dan Hermione.
"Tentu aku akan membantumu" Hermione bersedia membantu Harry, "Namun dengan satu syarat...!!" Lanjutnya.
"Astaga..., kenapa orang-orang selalu meminta imbalan atas sesuatu, Huftt...!!" Dengus Harry kesal
"Ya sudah..., kalau kau tak mau juga tak apa-apa" Hermione berlagak mahal.
"Baiklah.... baiklah..., apa syaratnya?" Harry terpaksa.
"Kenalkan aku pada Pangeran Cedric, hihihi..." pinta Hermione.
Harry memutar kedua bola matanya.
"Baiklah, DEAL...!!!"
Sedangkan Ron hanya mengangguk-angguk saja atas permintaan Harry. Kemudian mereka bergegas menuju ruang rekreasi Gryffindor.
"Hati-hati dalam melangkah" Harry mengingatkan kedua sahabatnya ini.
Perlahan namun pasti, mereka menyusuri lorong asrama dengan meredam suara agar tidak terdengar oleh orang lain.
.....
DUAR...!!
Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan Draco Malfoy yang sedang berdiri di tangga depan, ia menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Eeeeee.... hehehe... Draco, sedang apa kau disini?" Harry panik.
"Kalian pasti sedang merencanakan sesuatu" Tukas Draco.
"Rencana...? Rencana apa memangnya? Kami hanya ingin bersenang-senang di ruang rekreasi" Hermione ikut mengelak.
"Lalu kenapa tadi kalian membicarakan pedang Gryffindor?" Draco mempertanyakan.
"Dasar penguping...!!!" Hermione kesal.
"Hahaha... aku tahu letak pedang itu" ucap Draco dengan nada sombong.
"Kami tidak peduli" Ron kemudian mengambil langkah hingga melewati Draco.
"Usaha kalian akan sia-sia jika aku tak ikut dengan kalian...!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
HARRY POTTER and The Secret Diary (Fanfict)
FantasyHarry Potter menemukan sebuah Diary yang ditulis pada 1980 oleh seorang siswa lawas bernama Tom Riddle, di dalam Diary tersebut menyimpan sebuah misteri yang membuat Harry Potter tertarik untuk mempelajari seluk beluknya. Bersama Ketua Asrama Huffle...