Tidak ada angin tidak ada hujan,tiba-tiba Harry teringat kembali pada misinya yang sempat terhenti satu hari ini, yaitu mengumpulkan ke-empat artefak untuk mengeluarkan Tom Riddle dari buku Diary nya.
Ia telah memiliki Piala Hufflepuff, dan masih ada 3 yang harus ia cari, kini ia harus berjuang sendiri, karena hubungannya dengan Cedric sedang merenggang.
Harry memutuskan untuk mencari artefak dari asrama Ravenclaw, asrama yang penuh dengan siswa pintar, cendikiawan, dan memiliki rasa keingintahuan yang tinggi.
Namun, karena Harry sadar bahwa ia tidak bisa mencari artefak itu sendiri, maka ia memutuskan untuk memberi tahu Hermione dan Ron untuk membantu misinya itu.
***
Hermione yang tidak mengetahui apapun sebelumnya, hanya tercengang ketika mendengar cerita bahwa Harry bersama Cedric telah mengambil Piala Hufflepuff bersama-sama.
"Hahh....!! Yang benar saja..!! Sejak kapan kamu kenal dengan pangeran Cedric?" Tanya Hermione pada Harry.
"Eummm.... sejak..., SEJAK KAU MENINGGALKAN KU SENDIRI...!! TIDAK IKUT TELEPORTASIMU...!!" Jawab Harry yang menaikkan tangga nadanya.
Hermione tertawa kecil dengan rasa tak bersalah, "Oh yang itu..., hihihi... maaf"
Harry memutar kedua bola matanya.
"Oh iya, aku memiliki berita yang sangat penting..!!" Tukas Hermione.
"Berita apa itu?" Tanya Harry dan Ron bersamaan.
Hermione melihat kanan-kirinya, ia mengecilkan nada bicaranya seakan berbisik kepada temannya itu. "Ka Cedric sudah putus dengan pacarnya" terangnya.
Harry yang sudah mengetahui itu sebelumnya pun hanya berpura-pura kaget, padahal ia melihat Cedric melayangkan kata-kata putusnya di depan dua bola matanya.
"Wahh... aku terkejut sakali" jawab Harry berpura-pura.
"Ini kesempatan bagus untuk kamu, Hermione" Ron menyemangati Hermione untuk terus maju mendekati pujaan hatinya.
"Baiklah, aku akan maju, karena dari semua wanita di Hogwarts, hanya akulah yang paling cantik, pintar, dan menggoda, sudah pasti Ka Cedric akan jatuh ke pelukanku" ucap Hermione dengan rasa percaya diri.
Harry hanya bisa melongo, "eumm... Hermione.., eee.... Ka Cedric itu sebenarnya...." Harry ragu ingin melanjutkan.
"Sebenarnya kenapa? Harry" Hermione tampak penasaran.
"Sebenarnya.. em... tampan juga ya..! Hehee..." Harry mengubah kata-katanya dengan sekejap, ia tidak mau merusak kebahagiaan temannya.
"Akhirnyaa...!! Kau mengakui juga kalau Ka Cedric adalah orang yang tampan...!" Hermione tersenyum puas. "Kalau menurutmu bagaimana, Ron?"
"Em... aku setuju dengan Harry lagi" jawab Ron yang disusul tawa oleh Hermione.
PLOT TWIST : Sebelumnya, Harry dan Ron mengatakan bahwa Cedric tampak biasa saja.
Setelah begurau, mereka bersiap-siap untuk melakukan misi pencarian Mahkota Ravenclaw kali ini.
"Aduuhhh... kita hendak mencari Mahkota itu, tapi kita kan tidak memiliki petunjuk sama sekali" keluh Ron kepada dua temannya sembari menaiki tangga menuju ruang rekreasi Ravenclaw.
"Sudahlah..! Tutup mulutmu ron, yang perlu kita lakukan sekarang ini adalah berusaha. B-E-R-U-S-A-H-A..! Huft.." Hermione menanggapi ucapan Ron.
Setelah sampai di atas, Harry yang memimpin ekspedisi pun melayangkan mantra pembuka pintu pada ruang rekreasi ini.
"Alohomora...!!"
Pintu pun segera terbuka.Mereka memperhatikan keadaan sekitar, setelah dirasa aman, mereka langsung memasuki ruangan itu dan menutup pintu kembali.
"Ssshhh....., pelan-pelan" mereka takut apabila perbuatan ini terdengar oleh orang lain. Mereka bertiga segera berkeliling ruangan untuk mencari Mahkota itu.
Harry memberi tahu Hermione dan Ron bahwa kemarin ia menemukan Piala Hufflepuff, karena piala itu muncul sendiri secara tiba-tiba.
"Hah...? Apa kamu serius? tapi... kita sudah hampir 15 menit disini dan mahkota itu belum muncul-muncul juga" tukas Hermione.
"Hmmm... apakah setiap artefak memiliki tempat bersemayam yang berbeda dengan lainnya?" Harry berpikir.
"Ya tentu saja laahh..." Ron menimpali pertanyaan Harry tadi. Setelah itu mereka bertatap-tatapan sambil terus berpikir.
"Mmm.... Ahaa...!! Mau tidak mau, kita harus bersekutu dengan anak Ravenclaw untuk mengetahui keberadaan mahkota itu..!" Saran Hermione bijak, Ron dan Harry menyepakatinya.
"Namun, siapa yang akan kita tanyakan..."
"Siapa lagi kalau bukan pacarnya... eh... mantannya my prince Cedric, aww..."
"HAAH...!! CHO CHANG??"
Glekk...
Harry menelan ludah, karena ia malu untuk bertemu Cho lantaran kejadian saat itu. Dimana ia mengintip saat Cedric memutuskan hubungannya dengan Cho.Harry menolak, namun Hermione tetap memaksa. "Ya sudah kalau kamu tidak mau, itu merupakan jalan satu-satunya Harry, untuk menyelamatkan Tom Riddle yang kamu sayangi itu, hihihi..."
"Ihh... aku tidak pernah bilang jika aku menyayanginya, lagipun aku dan dia sama-sama pria. Kau pasti sudah gila, Hermione" kesal Harry.
"Sudah sudah... jadi bagaimana? Apa kamu bersedia untuk bertanya kepada Cho?" Hermione memastikan.
Harry hanya mengangguk dengan terpaksa.
.
.
.
Akan ada apakah setelah ini?***
Jangan lupa untuk Vote cerita ini ya...
Terimakasih ^-^
KAMU SEDANG MEMBACA
HARRY POTTER and The Secret Diary (Fanfict)
FantasyHarry Potter menemukan sebuah Diary yang ditulis pada 1980 oleh seorang siswa lawas bernama Tom Riddle, di dalam Diary tersebut menyimpan sebuah misteri yang membuat Harry Potter tertarik untuk mempelajari seluk beluknya. Bersama Ketua Asrama Huffle...