Harry kini sedang berjalan-jalan di antara lorong buku di dalam perpustakaan Hogwarts, lantaran ia tidak diizinkan masuk ke kelas Ramuan yang diajar oleh Proffesor Snape.
Di perpustakaan ini, ia bingung akan membaca buku apa, ia berkeliling untuk mencari buku yang dapat menaikkan moodnya, karena mood Harry sedang tidak baik-baik saja.
Namun, tiba-tiba Harry melihat sebuah kilauan cahaya dari arah rak belakang, ia segera mendekat, dan menjumpai bahwa cahaya tersebut berasal dari sebuah buku. Harry segera memantaunya lebih dekat.
My Diary, begitulah judul dari buku tersebut, Harry yang memiliki rasa keingintahuan yang tinggi pun segera mengambil buku tersebut dari tempatnya, namun ia mengalami sedikit kesulitan, bukunya tidak mau lepas dari rak-nya.
Harry berasumsi bahwa buku ini bukanlah buku biasa, pasti ada kekuatan magis di dalamnya, ketika ia mengambilnya, ia harus siap dengan segala resiko yang akan ditimbulkan. Setelah berpikir matang, ia memutuskan untuk tetap mengambil buku Diary tersebut, ia menggunakan mantra pengambil benda, lantaran tidak bisa diambil secara manual.
"Accio...!" Harry mengarahkan tongkatnya ke arah buku tersebut dan buku itu langsung terlempar dan berpindah ke tangan Harry. Namun...., tiba-tiba Harry terpental lantaran buku itu mengeluarkan kekuatan yang sangat luar biasa.
Harry terkejut, ia tersungkur di lantai, sekali lagi ia mengarahkan mantra ke buku yang sudah berada di lantai tersebut.
"Accio maxima..." dan happ.... buku tersebut kembali ke tangan Harry dan ia langsung mendekap buku tersebut hingga berhenti bereaksi. Harry bernapas lega.
Ia mencari tempat duduk yang nyaman untuk membuka buku bertuliskan 'My Diary' ini. Harry memilih tempat di pojok belakang.
Ketika Harry membuka sampul buku tersebut, tiba-tiba keluar asap hitam yang sangat pekat, sampai Harry terbatuk-batuk.
Dan tak lama setelah itu pula, luka berbentuk petir pada kening Harry pun turut menjadi sakit, itu adalah bekas luka yang disebabkan oleh kutukan Voldemort, walau Harry berhasil selamat, namun serangan Voldemort tersebut menimbulkan bekas luka di kening Harry sejak kecil.
"Argghhh...." Harry menahan sakit lukanya tersebut, tangannya gemetaran untuk menutupi bekas lukanya.
"Haaawwry......" Tiba-tiba terdengar bisikan menyeramkan dari entah berantah, suara tersebut berulang selama tiga kali dengan suara yang semakin menjadi-jadi.
"Aaaaarrrghhhhhhhhh...!!!!!" Harry berteriak makin kencang.
"Harryy...!!?" Seorang pria datang menemui Harry lantaran suaranya yang begitu keras.
Sakit yang dirasakan Harry hilang secara tiba-tiba, ia langsung menghela napas panjang, dan menjatuhkan kepalanya di atas meja baca.
Pria yang memanggil Harry tersebut adalah Cedric, ia langsung duduk disamping Harry sambil mengelus pundaknya supaya tenang, Cedric sedang mengambil beberapa buku tentang Herbologi untuk referensi tugasnya.
"Emm..Harry, kamu baik-baik saja?" Tanya Cedric yang tampak sedikit khawatir pada Harry.
Harry yang sudah membaik segera duduk kembali dengan benar. "Tidak apa-apa kak" jawabnya pada Cedric.
Namun Cedric masih sedikit khawatir, dia mempunya feeling yang luar biasa, kemudian ia memutuskan untuk tinggal sejenak. "Eemm... kamu lagi baca buku apa, Harry?" Tanya Cedric mengawali.
Harry menyentuh buku tersebut "Ini kak..." sambil menyeretnya supaya Cedric dapat melihat buku tersebut dengan jelas.
"My Diary, Tom Riddle, 1980" Cedric membaca biodata buku tersebut. "Wah, pasti yang punya buku ini sudah lulus dari Hogwarts" lanjutnya.
Kemudian Harry dan Cedric membuka bagian halaman-halamannya, namun mereka terkejut lantaran buku tersebut hanya berisi halaman-halaman kosong, tidak ada goresan tinta sama sekali.
"Yaah... ternyata buku kosong... hahaha..." Cedric tertawa "ya sudah, Harry, letakkan buku itu ke tempatnya lagi"
Namun Harry menolaknya, ia yakin bahwa buku tersebut menyimpan sebuah teka-teki, itu terbukti lantaran munculnya kekuatan magis ketika ia hendak mengambil buku tersebut, Harry menceritakan kejadian tadi kepada Cedric.
"Yang benar sajaa..??!!" Cedric terkejut, ia segera menatap Harry dengan sungguh-sungguh, "Harry, kamu harus lebih berhati-hati, kekuatan sihir itu tidak bisa kita prediksi, dia bisa baik, tetapi juga bisa sangat jahat" lanjut Cedric, Harry hanya mengangguk.
Cedric dan Harry hanya saling menatap, di samping itu, tiba-tiba muncul goresan tinta yang membentuk sebuah tulisan pada halaman pertama buku Diary kosong tersebut. Mereka berdua langsung memperhatikannya.
"Haii... aku Tom Riddle, senang bertemu denganmu"
Harry terpana melihat fenomena di depan matanya tersebut, ia menatap Cedric dengan penuh binar.
"Amazingg....!!" Harry masih tak menyangka. Dan Cedric hanya tersenyum melihat tingkah Harry.
Dalam sekejap, tulisan tersebut mulai mengering, dan menghilang. Harry berpikir sejenak, kemudian ia memiliki ide, ia mengambil tinta yang berada di meja perpustakaan tersebut dan menuliskan kata-kata pada halaman kosongnya, seakan hendak berkomunikasi dengan buku Diary tersebut.
"Halo... aku Harry Potter" Harry menulis pada buku itu, dan tulisannya segera terbalas tak lama setelah itu.
"Hai Harry Potter"
Harry makin tersenyum lebar, ia meminta Cedric untuk mencobanya juga. "Ka Cedric ayo coba..." pinta Harry. Cedric yang cool hanya menggelengkan kepalanya tanda tak mau "kamu aja udah..." balasnya.
"Iiiihhhh... ayo coba...!" Harry pun memegang tangan Cedric, ia mengarahkan tangan Cedric untuk mencelupkan penanya ke dalam cairan tinta, setelah itu Harry menuntunnya untuk menulis pada buku Diary tersebut.
"Halo Tom, saya Cedric Diggory, temannya Harry" Cedric hanya tersenyum gemas melihat kelakuan si bocah berkacamata.
"Oh halo juga Cedric, temannya Harry"
"Hahaha... keren banget kak... hihihi" Harry tertawa-tawa. Cedric turut senang lantaran Harry sudah bisa tertawa lagi setelah sebelumnya ia terkulai lemas.
"Kak... emm.... saya masih penasaran sama buku Diary ini, saya ingin menguak rahasia dalam buku ini, apa Kak Cedric bisa membantu saya?" Pinta Harry langsung to the point.
Cedric agak terkejut, karena permintaan tiba-tiba dari Harry ini, namun karena ia sosok yang baik hati, maka ia menerima ajakan untuk menguak misteri buku Diary ajaib tersebut.
Cedric terus memperhatikan Harry yang semakin asyik berkomunikasi dengan buku Diary yang baru ditemukannya, berkali-kali pena tinta Harry goreskan pada buku yang 'seakan bisa berbicara' itu.
Cedric kembali menanyakan pertanyaannya yang belum dibalas oleh Harry pada pagi tadi "emmm... Harry, tadi pagi kamu mengikuti saya untuk apa?" Tanyanya kembali.
Harry menoleh pada Cedric, ia hendak menjawab, namun tiba-tiba terdengar suara teriakan seorang gadis dari ruang laboratorium.
"AAAAAAAAAAAAAAA......!!" Suara nyaringnya membuat seluruh penghuni Hogwarts menjadi terkejut.
Harry dan Cedric segera beranjak dari tempat duduknya untuk menuju sumber suara.
.
.
.
Wah... ada kejadian apakah ini?***
Jangan lupa Vote cerita ini ya...
Terimakasih ^-^
![](https://img.wattpad.com/cover/300048299-288-k34412.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HARRY POTTER and The Secret Diary (Fanfict)
FantasyHarry Potter menemukan sebuah Diary yang ditulis pada 1980 oleh seorang siswa lawas bernama Tom Riddle, di dalam Diary tersebut menyimpan sebuah misteri yang membuat Harry Potter tertarik untuk mempelajari seluk beluknya. Bersama Ketua Asrama Huffle...