CH 5

113 10 1
                                    

"Helene..." Al terkejut dan langsung mendudukkan tubuh sendy dengan kasar

Sendy merintih

"Ahh...Sialan!! Sakit bodoh!! Kan lu tau punggung gue luka, perih ck!!!"

Helene yang mendengar perkataan sendy tak pikir panjang langsung bergegas menuju kamarnya dan membanting pintunya kasar, hingga terdengar keluar apartemen

"Ehh.. Anjing!!! Ck!! Suara apaan sih?  siapa banting² pintu bikin orang ganteng kaget aja" Gerutu lingga yang berjalan menuju kamar Apartement mereka

"Helene dengerin gue dulu, ini gak kayak yang lo pikirin please" Ucap Al dari luar kamar helene

"Buka pintunya please"

Sendy yang melihat perubahan sikap Al, menatap tak percaya, 'Ini cowok kek nya beneran kesambet Jin pohon toge dah, tadi dingin banget sekarang bucin anjir, eh tapi tuh cewek siapa? Pacarnya kah? Cantik sih tapi serem" batin sendy

"Al mundur gue hitung sampai tiga kalo lo gak mundur jangan salahin gue kalo lo luka" Teriak helene dari dalam.

"Oh jadi namanya Al, hmm cakep juga" batin sendy

Tak pikir panjang Al hanya bisa pasrah, dia tau betul bagaimana karakter Helene jika sudah marah, Al menuruti kemauan Helene.
Dan benar saja tepat hitungan ketiga sebuah pisau bergerigi 3 keluar merobek pintu kamar helene, Al sadar pisau itu hampir mengenai Sendy langsung menarik sendy dalam pelukannya
Beruntung pisau itu menancap di salah satu dinding kamar hingga tak ada korban.

Sendy yang shock karena dia berada di dalam pelukan Al hanya terdiam mematung.

"Weh apa nih peluk² wahh abis mesum ya lu bang" ujar lingga dari balik pintu

Al mengernyit bingung ia tak sadar jika sendy dalam pelukannya saat ini, namun sendy yg sadar akan ucapan lingga langsung melepaskan pelukan nya dan hal itu sontak membuat Al kaget.

"Gausah mikir aneh² lo bocil" ucap Al dengan datar

Lingga yang melihat ada pisau bergigi 3 menancap di dinding sebelah pintu dan lubang di pintu kamar Helene seakan paham bahwa telah terjadi sesuatu

"Oo... Ada yang habis ke gep rupanya" Ucap Lingga tanpa dosa.

"Lo bisa diem gak? Gue lempar ke kandang buaya juga lo" ucap Al kesal

"Yahh.... Ketemu temen lo donk hahaha" Ucap Lingga meledek ke Alfred

Al hanya mendengus kesal melihat sikap saudara bungsunya itu.
Tak lama Helene keluar dari kamarnya dengan beberapa alat mandi dan senjata tajam.

"Ling, sekarang tugas lo, lo mau makan sup daging manusia kan? Gue juga pengen mandi darah" Ujar Helene dengan nada dingin sambil melempar beberapa sajam yang langsung di tangkap lingga

"Widih, berburu kita nih" ucap Lingga kegirangan.

'Sup daging manusia ? Mandi darah ? Anjir serem, mereka nih manusia apa vampir dah, hih psychopat' batin sendy dan bergidik ngeri

"Yaudah yuk buruan, gak bagus ganggu orang pacaran disini" ucap Helene sembari melirik sinis ke arah Al dan Sendy

"Kalian mau kemana? Gue ikut" ucap Al

Helene tak menggubris perkataan Al dia berjalan menggandeng Lingga pergi meninggalkan Apartement itu.

"Ck!! Ini semua gara-gara lo!! Sekarang lo masuk kamar gausah keluar-keluar kalo lo masih mau hidup!!" Ucap Al kepada Sendy kemudian beranjak pergi dan mengunci sendy dalam apartement nya.

***

"Kita mau berburu kemana kak?" Tanya Lingga kepada sang kakak yang fokus menyetir

Helene tak menjawab dia hanya melemparkan sebuah handphone ke lingga

"Handphone baru nih, nyolong dari mana lu kak" tanya Lingga

"Berisik, itu gue mungut td di rumah yg abis kita rampok, Sekarang tugas lo, telfon target kita trs ajak mereka ketemuan sisanya urusan gue" Jawab Helene sambil tetap fokus menyetir

Sembari lingga menjalankan tugasnya, tampak disana handphone Helene yang menyala akibat panggilan dari Al yang tak kunjung berhenti, Lingga sebenarnya sudah mengetahui itu, namun dia tau persis bagaimana Kakak dan Abangnya jika sudah marah, ia tak mau ambil resiko banyak.

"Udah kak aman, kita ke resto *****" ucap Lingga memberi isyarat

"Cakep ini baru adek kakak" ujar Helene sambil mengacak-acak rambut lingga

"Haishh!! Hobby banget sih ngacak² rambut ganteng gue lo kak" ucap lingga kesal

Helene hanya terkekeh sambil melanjutkan kemudinya.

***

"Arghh!!! Sial!!! Mereka kemana sih? Helene angkat telfon gue please" ucap Al sembari menggerutu dan memukul  mukul setirnya.

Al memang paling frustasi jika Helene sudah diam karena itu artinya Helene benar-benar di puncak amarahnya, dan Lingga?? Lingga pasti tak dapat berbuat banyak jika sudah seperti itu. Al yang frustasi akhirnya memutuskan untuk menunggu Helene dan Lingga di Mansion, karna ia ingat bahwa jika Helene dan Lingga "berburu" maka mereka akan membawa hasil "buruan" mereka ke Mansion.

Siapa kira-kira target helene dan lingga??
Jangan lupa voment oke!!

The Psycho Mafia'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang