CH 19

87 7 8
                                    

****

DORRR!!! 

Sebuah tembakan keras terdengar di kamar Helene, ya siapa lagi kalo bukan Al yang melakukan aksi gilanya dengan menembak Ayah angkatnya sendiri, beruntung tembakan itu melenceng dari targetnya.

Helene yang mendengar suara tembakan keras itupun langsung terbangun dari tidurnya, dia melihat Al berdiri membelakangi nya dan ia melihat jelas darah mengalir di tangan Al

"Al...."Panggil helene pelan

Al hanya menoleh ke arah helene, kemudian menghampirinya dan mengusap pipinya

"Hey.... sorry gue bangunin lo dengan cara kayak gini, maafin gue yah" ucap Al sambil mengusap pipi Helene lembut

Helene hanya mengangguk, mendengar ucapan Al

"Tangan lo luka, pasti abis aneh-aneh nih, gue obatin yah" ujar Helene mengambil tangan Al dan mengusapnya pelan

Al hanya bisa mengangguk, entah mengapa ia tak bisa membantah setiap permintaan Helene.

"Duduk sini" ucap Helene menarik tangan Al lembut agar duduk di ranjangnya, kemudia ia beranjak mengambil P3K

Saat Helene hendak mengambil P3K tiba-tiba pintu kamarnya kembali terbuka, kini giliran Lingga dan Dirga dengan pakaian acak"an yang masuk ke kamar Helene

"Kak, lo gapapa kan?? Tadi gue denger suara tembakan dari kamar lo?? lo gak lecet kan?" ucap lingga memutar badan sang kakak untuk memastikan sang kakak baik-baik saja

"Yang ada helene bakal lecet kalo lu puter-puter begitu" Sahut Al dengan nada malas

"Ohh lo bang dalangnya, ganggu orang lagi maen aja lu"ucap Lingga sedikit kesal

"Mesum lo bocil"ucap Al dengan datarnya

"Bodo, daripada lo kang modus labil, ehh btw si tua bangka itu udh mati?"ujar lingga dengan sembarangan

"Belom dek, meleset tembakan abang lo" ujar Helene

"Ck!! Lemah sini gue eksekusi" Ucap lingga sambil mengambil pistol di laci meja Helene

Al hanya memutar bola matanya malas, melihat kelakuan Lingga, Helene pun bergegas membawa kotak P3K ke arah Al untuk mengobati lukanya.

"Bang al kenapa kak?"tanya dirga sedikit basa-basi

"Biasa abis nabrak kaca" ucap Helene pada Dirga

Saat Helene tengah membersihkan dan membalut luka Al, tiba-tiba suara tembakan kembali terdengar

DORRR!!!!
DORRR!!!!
DORRR!!!!

Tiga tembakan dilesakkan linsgga ke arah ayah angkatnya itu tepat di bagian kening, jantung, dan perut sang ayah angkat, dan membuat sang ayah angkat kehilangan nyawanya malam itu, Helene dan Al hanya menggelengkan kepala mereka melihat kelakuan lingga.

"Dah beres... gitu aja gabisa lo bang"ujar lingga meledek sang kakak laki-lakinya

"Bacot lo!! Kan gue kesini bukan buat ngurusin si tua bangka itu" ujar Al dengan nada dingin nya

"Halah, lo mah cuma mau modus ama kak Helene kan" sahut Lingga

"Bukan urusan lo ya cil" ucap Al dengan nada sedikit risih

"Yaudah yuk bby, kita lanjut lagi, disini khusus org tua, nanti kita ketularan tua lagi" Ucap Lingga pada dirga

"Ngambekan lo!!!" ucap al dengan nada datarnya

"Kalian kalo mau main di kamar kek, kek gapunya kamar aja main di sofa" ucap Helene

"H-hah?? Lo tau kak??" Tanya Lingga shock

"Tau lah org berisik lo berdua" samber Al

"Kak, bang Al lagi mens yah sensi amat" ucap Lingga ngasal dan disambut oleh lemparan bantal dari Al

"Udah udah jangan berantem, dirga gue minta tolong lu urus tuh mayat yah" ucap Helene pada dirga

"Siap kakak ipar" ucap dirga dengan cengar-cengir

"Geli gue" sahut Al

"Sirik aja org tua" ucap Lingga

"Udah astagaaa, kalian tuh yah, besok kita balik ke LA oke, ada misi penting" ucap Helene yg sedikit frustasi dengan Lingga dan Al yang terus berantem.

***

Lingga dan Dirga keluar dari kamar Helene membawa mayat ayah angkat mereka

"Bby kita mau apain dia" ucap dirga

"Bakar aja bby, aku udh muak banget sama dia, bisa-bisanya dia jual kak Helene" ucap Lingga pada sang kekasih

"Ngeri banget pacar aku" ucap Dirga

"Bodo amat lagian udah tua jahat banget, kalo gak niat ngebesarin kak Helene gausah" ucap Lingga

"Udah sayang udah jangan emosi" ucap dirga sambil mengecup puncak kepala lingga sembari menenangkan

Tanpa fikir panjang lingga dan dirga membawa mayat Alex ke halaman belakang rumahnya. Kemudian Lingga dengan cepat mengambil bensin dan menyiramkan kepada Alex.

"Bye bye tua bangka" ucap lingga sambil melemparkan korek api yang menyala ke tubuh Alex.

Dan dengan cepat api itu membara dihadapan lingga dan dirga. Lingga tersenyum puas melihat "mahakarya" nya itu.

***

Terjadi keheningan di kamar helene, ia mengobati luka Al tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Al semakin frustasi dengan sikap diam Helene padanya, ia langsung menarik tangannya yang sedang diobati oleh Helene

"Kenapa ? Sakit yah?" Ucap Helene sedikit terkejut

"Gue minta maaf..." Ucap Al sambil menatap mata Helene

Helene hanya tersenyum kearah al tanpa membalas perkataan Al, dia hanya menarik pelan kembali tangan Al untuk melanjutkan mengobatinya

"Helene, gue lebih berhadapan sama 1000 peluru yah, daripada sama sikap diem lo, please maafin gue, jangan diemin gue kek gini, gue gila kalo lo kayak gini" ucap Al dengan nada frustasinya

"Lebay lo, satu peluru aja lo udh hampir mati ini malah 1000 jangan aneh-aneh deh" ucap Helene tersenyum singkat dan menggelengkan kepalanya pelan

"Gue janji gue bakal jagain lo, sama airmata lo, gue gamau gagal lagi, please maafin gue" ucap Al terus memelas

"Lo kata lebaran minta maaf mulu" sahut Helene santai

"Ahh tau ahh" ucap Al dengan nada frustasinya

"Tangan lo udh selesai tuh, jangan aneh-aneh deh" ucap Helene meletakkan tangan Al yang tadi di pegangnya

Al langsung merubah posisinya, dia tidur di ranjang Helene.

"Pokoknya gue tidur sini malem ini, temenin gue pokoknya gamau tau!!"ucap Al pada Helene

Helene hanya bisa pasrah, dia tau Al dan Lingga terkadang tak ada bedanya jika sudah merajuk.

****

Hayoloh misi apa nih yang selanjutnya dieksekusi The Alexander's??

Jangan lupa vomentnya

The Psycho Mafia'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang