CH 15

37 5 2
                                    

***

Saat Helene berusaha mempertahankan kesadarannya dan mencari celah untuk keluar, tiba-tiba ia mendengar suara gembok dan pintu pagar besi dibuka, ia tetap memejamkan matanya untuk mengelabuhi orang yang masuk.

Suara langkah kaki perlahan mulai mendekati Helene. Helene merasakan sebuah tangan menyentuh pipinya

"Hmm... Lo sempurna tapi arghhh!!" Ujar Adrian kembali menampar Helene dengan kasar

"Kenapa harus ada cowo lain yg nikmatin lo selain gue hah??" Ucap Adrian mencengkeram leher Helene

"Sekarang selamat menikmati sisa hidup lo disini sayang hahahaha" ucap Adrian menghempas kasar cengkramannya kemudian meninggalkan Helene di ruangan itu.

Dada Helene semakin sesak ia benar-benar tak bisa sendiri di ruang gelap dan sempit, kepalanya terasa sangat berat namun ia tetap tidak mau menyerah, ia berusaha fokus mencari celah disana.

Dengan samar-samar Helene melihat sebuah pisau tajam disana, dengan semua tenaga yang ia miliki ia berusaha menjangkau pisau tersebut.

***

"Bacot lo!!! Dimana Helene!!!!" Ucap Al sudah sangat marah cengkraman nya kini beralih ke rahang Alexander!!!

"Kalian gak akan bisa nemuin Helene karna dia sudah saya jual hahaha" ucap Alexander meremehkan kedua putranya itu.

"Bajingan lo!!!!" Ucap Lingga yang semakin terselut emosi kemudian

BUGHHH!!!

Sebuah bogem melesat di wajah Alex yang tadi di cengkram oleh Al dari Lingga. Tak habis disitu tiba-tiba

BUGHHH!!!

Satu pukulan kembali melesat dari tangan Al di bagian rahan sang Ayah angkat itu.

"Kalo sampe kak Helene kenapa-kenapa abis lo di tangan gue!!!" Ucap Lingga kepada sang ayah angkat

"Dirga lo sekap dia" ujar Al pada dirga

Dirga pun langsung menyekap tuan Alexander sesuai dengan perintah Al dirga mengikat tangan dan menyumpal mulut tuan Alexander.

Rahang Al mulai bergetar, keringat dingin keluar dari dahinya tak bisa lagi dia menyembunyikan rasa khawatirnya. Lingga sadar abangnya itu sedang tidak baik-baik saja, ia kemudian memegang bahu Al

"Lo tenangin diri lo bang, lo gak akan bisa mikir kalo lo emosi kayak gini" Ujar Lingga berusaha menenangkan Al

"Tapi dek... Helene" Ucap Al yang berusaha mengontrol dirinya

"Bang, lo kan pinter, kenapa gak lo cek aja lokasi SOS dari kak Helene, noh ada laptop si tua bangka tuh" ucap Lingga sambil menunjuk sebuah laptop

"Pinter lo dek" ucap Al sedikit tersenyum dan langsung mengambil laptop itu

"Lingga gitu loh" ucap Lingga dengan sedikit sombong

***

"Malam nanti kita akan eksekusi mati dan saya harap kalian membawakan kepala gadis itu ke hadapan saya" ucap Adrian kepada bodyguard nya

"Siap boss" ucap seluruh bodyguard nya

Sementara Helene tengah berjuang untuk keluar dari ruangan menyiksanya itu, dia berusaha memotong tali yang mengikat tangannya dengan pisau yang ia temukan. Namun celakanya tangannya malah ikut tersayat dengan dan membuat nya merintih pelan

"Awhh... S-shit!! Pakek kena lagi" batin Helene, tak pikir panjang ia langsung merobek dress yang ia kenakan untuk menghentikan darah yang mengalir dari tangannya

Helene memang berhasil lepas dari ikatan itu namun nafasnya makin tak beraturan dadanya semakin sesak, bahkan untuk berdiri Helene sudah tidak ada tenaga lagi, Helene kembali jatuh tak sadarkan diri.

***
"Gue dapet lokasinya" ucap Al penuh semangat

"Dimana bang?" Ujar Lingga tak kalah semangat

"Wait.... Argghh!!! Bangsat!!!" ucap Al dengan mata melotot tak percaya melihat lokasi Helene

"Kenapa dah lo bang aneh banget" tanya Lingga

"Penjara Bramasta" ucap Al pelan

"Hah?? Penjara??" Lingga pun shock mendengar ucapan Al, ia langsung membuka smartphone nya untuk googling tentang penjara yang disebutkan oleh Al.

Mata Lingga terbelalak saat mengetahui luas penjara itu, dengan cepat ia menarik tangan Al keluar dari ruangan itu

"Kita kesana sekarang!!! Gue gamau kakak gue mati sia-sia" ucap Lingga dengan nada khawatir nya

"M-Maksud lo" ucap Al keheranan

"Udah lo ikut gue sekarang jangan bawel" ujar Lingga mempercepat langkahnya

Terlihat dirga sedang menuju kearah mereka

"Bby, kamu jagain si tua bangka itu, masalah kak helene biar aku sama bang Al yang mengurusnya" ucap Lingga sambil terus berjalan

"O-oke bby take care" ucap dirga kebingungan tak biasanya lingga begitu padanya

Lingga dan Al pun segera masuk ke sebuah mobil diikuti para bodyguard mereka dengan persenjataan lengkap, Lingga melajukan mobilnya dengan sangat cepat, di tengah jalan Lingga memberikan ponselnya tadi kepada Al

"Lo liat luas penjara itu bang" ucap Lingga sambil fokus menyetir

Al pun melihat ponsel Lingga dan ia tak kalah terkejutnya melihat luas penjara tempat lokasi Helene terakhir kalinya.

"Dek, ini sempit banget dan Helene..." Ucap Al dengan nada begitu terkejut

"Gue tau, kak Helene phobia tempat sempit kan, makanya gue seret lo tadi" ucap Lingga

Mobil Lingga tiba-tiba berhenti di sekitar pelataran rumah mewah yang tak kalah dari semua mansion mereka .

"Tuh" ucap Lingga menunjuk sebuah ruangan kepada Al.

Al hanya mengangguk paham, ia tau apa maksud Lingga.

Mereka bergegas turun dari mobilnya dan memberikan sebuah arahan pada bodyguard mereka.

******

Hayoloh gimana yah nasib Helene?? Apa dia selamat?? Dan apa duo kakak beradik itu bisa melawan Adrian??

See you next chapter
Jangan lupa voment nya okee??

The Psycho Mafia'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang