4

481 20 1
                                    

Pagi hari kemudian....

"Maaf ya kak, "ucap Adel tiba tiba meminta maaf dan membuat Arsen bingung.

"Kenapa? "

"Gara gara gw lu jadi gak sekolah, "jawab Adel. Saat ini mereka bersiap siap pulang ke rumah Adel. Adel terus memaksa pulang hingga menangis lalu Arsen mengizinkan Adel pulang dengan syarat sampai besok Adel tidak boleh masuk sekolah.

Adel menyetujuinya dari pada dia harus melihat suster ngesot, kan?

"Udah kan? Ayo pulang cepat,"ucap Adel tetapi di tahan oleh Arsen.

"Pake kursi roda,"ucap Arsen yang melihat Adel ingin turun dari ranjang tempat tidur.

"Apa sih?! Gw gak mau gw tu-"

"Gak usah pulang aja sekalian! "potong Arsen dan membuat Adel cemberut .

Padahal dirinya tidak kenapa napa hanya saja tubuhnya masih lemes tetapi dia masih sanggup berjalan, tidak perlu memakai kursi roda.

"Tapikan gw gak lumpuh, "kesal Adel yang masih setia dengan wajah kesalnya.

"Emang kalo orang pake kursi roda artinya lumpuh? Hm? "

"Ya enggak tap-"

"Jawab aja terus gak usah pulang sekalian, "potong Arsen dan membuat Adel pasrah.

Akhirnya setelah drama mereka saat ini sudah berada di dalam mobil Arsen. Arsen sengaja menyuruh orang untuk mengambil mobilnya agar tidak perlu repot repot menaiki mobil online. Apalagi Arsen tidak suka jika dirinya sedang berdua dengan Adel ada seseorang yang mengganggu.

"Buat sementara lu tinggal aja di apartemen gw mau? "tawar Arsen karena Arsen bingung juga dimana Adel tinggal?

"Gak usah, gw tinggal di rumah gw aja, "jawab Adel sedikit sedih karena Adel teringat oleh kedua orang tuanya.

"Maksud lu? "

"Sebenarnya gw ada rumah tapi gw memutuskan untuk tinggal di apartemen karena kalo di rumah gw selalu ingat kedua orangtua gw yang udah meninggal. Tapi gw harus bisa menerima kenyataan,gak mungkinkan selamanya gw gak pernah balik kerumah gw?" jelas Adel dengan air mata yang mulai turun.

Arsen yang melihat itu mengusao wajah Adel dengan salah satu tangannya sementara satu tangannya lagi menyetir. "Maaf gw gak bermaksud buat lu nangis, "lembut Arsen.

"Gak papa kak ini gw mah emang cengeng banget,"jawab Adel dan berusaha terseyum.

Akhirnya mereka telah sampai di rumah Adel,jujur saja Adel merindukan rumahnya ya kerena rumah ini menjadi saksi bisu kebahagian keluarga Dirgantara.

"Akhirnya non Adel kembali kerumah ini, bibi kangen tau sama non Adel, "ucap salah satu asisten rumah Adel yang bernama Ririn atau Adel sering nemanggilnya bibi.

Adel memeluk Riri karena Adel sudah menganggap Riri sebagai ibu keduanya. "Adel kangen banget sama bibi juga,"jawab Adel dan melepas pelukannya.

"Wahh ada non Adel, pak Jojo kangen sama non Adel, "ucap Jojo yang merupakan satpam di rumah Adel.

"Sama Adel kangen juga sama gombalan dan lelucon pak Jojo hehe, "balas Adel terkekeh.

Arsen yang mendengar itu menjadi kesal jadi Adel kangen sama gombalan aki aki tua? Apa hebatnya dia.

"Non Adel ini siapa? Cakep banget, pacarnya non Adel ya? "

"Iya bi saya pacarnya Adel, "jawab Arsen cepat dan merangkul bahu Adel. "Bi kita mau masuk dulunya soalnya Adel baru keluar dari rumah sakit. "

"Hah non Adel kenapa?! "tanya Riri dan Jojo bersamaan.

"Apartemen Adel tadi malam kebakaran terus Adel pingsan kebanyakan hirup asap,"jawab Adel terseyum.

TBC


ARSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang