Arsen hanya tidak jadi untuk lompat karena gadis di sampingnya sudah membuatnya merinding.
"Gak jadi, "ucap Arsen membuat Adel terkekeh.
"Kenapa? Katanya mau lompat? Udah nih tempat dan waktu di persilahkan. "Arsen menatap Adel dengan tajam dan membuag Adel takut.
Walaupun Arsen menggunakan masker di mulutnya tetap saja Adel bisa membayangkan bagaimana wajah seram cowok di sampingnya .
"Lagian kak lo kenapa sih? "
"Gak papa. "
"Kayak cewek aja lama lama lu kak, "balas Adel terseyum membuat Arsen terpesona dengan keseyuman Adel.
"Kak gini ya kalo lu punya masalah lu harus di selaiin yaa gw gak tau lu lagi ada masalah dengan teman, keluarga atau mungkin pacar? Lu harus bisa menyelesaikan masalah lu sendiri. Bunuh diri itu bukan solusi terbaik yang ada lu dosa. "
"Untuk apa gw hidup kalo gw gak tau tujuan hidup gw untuk apa? "
"Lu bisa menjadikan gw tujuan hidup lu. "
Dan jawaban Adel itu membuat Arsen menyukai Adel sejak saat itu.
Flassback off
Adel terkejut saat pristiwa beberapa tahun yang lalu itu adalah Arsen? .
Adel memang tidak menyadari jika seseorang itu Arsen karena Arsen menggunakan masker di mulutnya.
Adel tidak menyangka jawabannya yang saat itu benar benar membuat Adellah yang menjadi tujuan hidup Arsen.
"Jadi? "
"Iya itu gw, "jawab Arsen. "Bukannya lu yang bilang sendiri kalo gw bisa menjadikan lu tujuan hidup gw? "
"Itu gw cuman bercanda kan waktu itu gw masih SMP jadi-"
"Jadi lu gak mau kalo lu menjadi tujuan hidup gw? "tanya Arsen dingin dan bangkit dari duduknya.
"Maksud gw gak gitu kak, "jawab Adel.
Arsen meninggalkan Adel tetapi Adel mengejarnya dan memeluk tubuh Arsen dari belakang. "Maafin gw, "lirih Adel.
Arsen terkejut dengan apa yang di lakukan Adel tetapi pelukannya itu membuat emosi Arsen mereda seketika.
"Gw bakalan maafin lu dengan satu syarat, "ucap Arsen membalikan badannya.
"Apa? "
"Belajar mencintai gw, "jawab Arsen.
"Gak bisa, "jawab Adel dengan cepat.
"Kenapa gak bisa? Apa karena lu masih cinta sama mantan lu hah?! "
"B-bukan begitu gw cuman takut kecewa, gw gak mau kecewa sama seseorang lagi gw takut hati gw sakit lagi,"jawab Adel dengan air mata yang mulai turun.
Arsen memeluk Adel dan mencium pucuk kepala Adel. "Gw janji gak akan membuat lu kecewa sama gw. "
....
Di sisi lain Chika sedang kesal karena keponakannya meminta untuk pergi ke pasar malam yang ada di dekat rumah Chika.
"Ciki ayo Nana mau beli itu, "ucap Nana yang tak lain adalah keponakannya Chika.
Chika berjalan sambil mengandeng Nana ke tempat permen kapas. "Bang beli satu ya,"pinta Chika.
"Nana maunha lima Ciki, "ucap Nana.
"Nanti kalo giginya sakit gimana? Terus juga Bunda bakalan marah sama Ciki, "balas Chika penuh kesabaran. Ternyata memang benar jika seorang kakak memiliki anak maka kita akan menjadi baby sitternya.
"Gak mau!! Nana maunya lima,"ucap Nana.
"Yaudah lima yaa bang,"ucap Chika .
"Bang permen kapasnya satu aja ya,"ucap seseorang yang tak lain adalah Gio.
Gio terkejut saat tau ada Chika di tempat itu karena bisa bisa aibnya terbongkar yaitu suka makan permen kapas.
"Lo? Hahaha udah gede masih aja suka makan permen kapas, "ledek Chika kepada Gio.
"Heh emang di sini ada yaa tulisan permen kapas cuman buat anak kecil aja? "tanya Gio kesal.
"Mba ini permen kapasnya totalnya seratus ribu yaa, "ucap pegadang itu.
Chika meraba kantongnya dan teringat jika tidak membawa dompet. "Sialan pake ilang lagi, "gumam Chika meraba semua badannga tetapi tidak ada dompetnya.
"Ciki ayo Nana mau kesana,"teriak Nana sambil menarik tangan Chika.
"Nana sayang hmm gulalinya gak-"
"Biar gw yang bayar, "ucap Gio yang menetahui Chika tidak membawa dompet.
Chika menatap Gio dan menolak kebaikan Gio. "Makasih tawarannya tapi lebih baik gw gak jadi beli permen kapas dari pada punya utang sama lu, "ucap Chika.
"Ciki kenapa gak jadi? Huaaaa hiks hiks Nana mau permen kapas. "
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSEN
Random"GW MAU MULAI SEKARANG LO JADI CEWEK GW DAN GW GAK TERIMA PENOLAKAN!"