"Ma-makasih kak nanti uangnya gw ganti, "ucap Chika dan duduk di salah satu kursi panjang di sana bersama Nana.
Sial Chika benar benar malu dan itu semua karena keponakannya, memang Kakaknya dan anaknya sama sama merepotkan.
"Gak usah gw udah kaya, "balas Gio dengan sombong.
"Kaya apa? Monyet? "
"Muka lu kayak monyet,"jawab Gio.
"Ciki bukain Nana mau makan itu Ciki, "ucap Nana meminta di bukakan permen kapasnya.
"Nih, jangan makan banyak banyak nanti sakit gigi terus kalo sakit gigi gw juga yang kena omel bunda lu, ngerti?! "
"Ciki bawel banget kayak emak emak,"jawab Nana dan memakan peremen kapasnya. Gio yang medengar itu tertawa.
"Emang Ciki suka bawel? "tanya Gio kepada Nana.
"Iya, bawel banget mana mukanya jelek lagi kayak nenek lampir, "jawab Nana.
"Sumpah kalo Nana ngomong lagi Ciki tinggal di sini mau?! "ancam Chika.
"Yaudah nanti Nana kasih tau semua tentang aib Ciki mau?! "ancam Nana balik.
"Emang Nana tau apa tentang Ciki ? "tanya Gio kepo dan melirik Nana.
"Udah deh kak gak usah kepo?! Lu juga mau aib lu kesebar kalo masih suka makan permen kapas? "
...
"Kita pulang? "tanya Arsen setelah mereka makan malam bersama atau mungkin ini bisa di bilang makan malam pertama untuk Adel dan Aren.
"Emang mau kemana lagi? "tanya Adel.
"Emang maunya lu kemana? "
"Hmm terserah, "jawab Adel.
"Cewek mah gitu kalo di tanya terserah nanti kalo gw ajak ke kuburan gak papa? "
"Ishh kenapa ke kuburan sih?! "
"Makanya jawab aja lu maunya kemana? "tanya Arsen.
"Ke mall aja gimana? Tapi lu yang traktir ya? Kan gw pacar lu jadi harus traktir gw, "jawab Adel .
"Ngaku pacar kalo ada maunya aja, "ucap Arsen.
"Hehehe yaudah jadi gak? "
"Iya sayang ayo ayo, "ucap Arsen membuat Adel terdiam terkejut karena Arsen mengucapkan kata 'sayang'kepada dirinya.
Adel menaiki motor tetapi sebelum itu Arsen memberikan jaketnya untuk menutupi tubuh Adel.
Akhrinya mereka pergi ke pusat perbelanjaan karena Adel ingin memberi beberapa cemilan.
Arsen mengambil keranjang lalu Adel menaiki keranjang itu. "Mau naik nanti lu yang dorong ya, "ucap Adel dengan muka imutnya.
"Kayak anak kecil aja, "ledek Arsen.
"Gak papa, "jawab Adel.
"Emang gak malu di liatin orang orang? "tanya Arsen.
"Enggak makanya cepet dorong, "suruh Adel.
Adel menunjuk sana sini dan Arsen dengan sabar mengikuti kemauan Adel. Arsen melihat raut wajah Adel yang bahagia dirinya pun ikut bahagia.
"Sumpah ceweknha manja amat sih pake minta di dorongin segala. "
"Kayak anak kecil aja tuh cewek caper banget."
"Kasihan cowoknya jadi babu si cewek padahal cowoknya ganteng. "
"pasti di pelet sama si cewek. "
Adel yang mendengar pembicaraan itu sekita menjadi murung dan badmood, Arsen yang melihat raut wajah Adel seketika langsung menatap beberapa gadis itu.
Para gadis itu seketika merinding dengan tatapan tajam dari Arsen. "Bisa gak gausah omongin cewek gw?!"bentak Arsen dan saat ini Arsen dan Adel menjadi pusat perhatian.
"Gw bisa aja suruh orang buat geret lu lu pada dari sini! "ancam Arsen.
Penjaga mall itu tidak ada yang berani menegur Arsen karena Arsen adalah anak pemilim mall ini.
"Udah ya sayang jangan sedih lagi okeh, kita lanjut belanja aja. "
"Gw udah badmood tau, "kesal Adel.
"Hmn mau apa lagi hm? Udah ya jangan badmood, "lembut Arsen dan mengelus rambut Adel.
Adel yang melihat kesabaran Arsen terkekeh, kenapa cowoknya sangat sabar dengan dirinya?
"Kok ketawa? "
"Gak jadi badmood hehe makasih yaa mau sabar sama gw, "jawab Adel memeluk badan Arsen.
"Iya kalo gak inget lu pacar gw udah gw buang,"ucap Arsen bercanda membuat Adel cemberut.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSEN
Random"GW MAU MULAI SEKARANG LO JADI CEWEK GW DAN GW GAK TERIMA PENOLAKAN!"