24

170 9 0
                                    

Adel duduk di samping Vera tetapi tatapannya terus mencari seseorang. "Nyari apa lu? "tanya Vera.

"Kak Arsen, "jawab Adel.

"Del lu dari mana aja? Izin ke kamar mandi tapi enggak balik balik, "ucap Chika.

"Adalah sesuatu, "balas Adel.

Adel khawatir jika Arsen akan marah karena menemui Dean, dan apakah Arsen sudah menegetahui Dean?

"Oohh ya Chika, Vera hmm anak baru itu dia di kelas berapa? "tanya Adel.

"Sekelas ama cowok lu,"jawab Vera membuat Adel terkejut, jadi Arsen sudah tau?

Bagaimana pun Arsen sudah tau siapa Dean dan apakah akan ada masalah baru?

"Emang kenapa? Kok lu kayak panik gitu? "tanya Vera.

"Gw-"

"Woyy Adel,Arsen lagi berantem di lapangan tuh sama anak baru mendingan lu buru buru ke sana deh,"ucap Gio menghampiri Adel.

Adel langsung pergi ke lapangan di susul oleh Vera dan saat Chika ingin ke sana tiba tiba "Inget yaa nanti malam, "ucap Gio terseyum.

"Iya iya tenang aja gw gak bakal ingkar sama lu, "balas Chika dan kemudian menyusul Adel.

Adel membekap mulutnya sendiri melihat itu semua dan Adel menghampiri Arsen.

"Kak Arsen!!!! Udah, "ucap Adel berada di tengah tengah anatara Arsen dan Dean.

Adel melihat Dean yang sudah tergeletak di tanah lapangan. Arsen yang melihat itu lantas marah.

"Lu lebih belain dia dari pada gw hah?! " tanya Arsen dengan nada cukup tinggi.

Adel tidak menjawab pertanyaan Arsen dia menyuruh Vera untuk memanggil anak PMR agar membawa Dean ke UKS.

Saat Adel memutuskan untuk membawa Arsen pergi dari sana karena takut membuat kekacauan lagi.

Adel membawa Arsen ke kantin lalu dia meminta air hangat di sana untuk mengobati memar di wajah Arsen.

Adel duduk di hadapan Arsen dan mulai mengobati luka Arsen tetapi Arsen menahan tangan Adel. "Kak itu harus di obatin nanti infeksi bahaya, "ucap Adel.

"Jawab dulu lu belain dia tadi? "tanya Arsen dengan nada dingin.

Adel menarik nafas panjang karena lelah dengan pertanyaan dari Arsen. "Enggak belain gw tuh gak mau kalo kak Dean pingsan gara gara lu, terus juga gw gak mau lu terluka juga, "jawab Adel.

"Bohong! "

"Iya iihh serius, gw gak mau liat lu kayak tadi berantem kayak gitu! "

"Itu artinya lu belain dia! Senengkan dia sekolah disini?! "

"Kak Arsen gw gak belaian siapa siapa di sini termasuk gak belain kak-"

"Jangan sebut namanya! "ingin rasanya Adel membuang Arsen ke laut agar di makan oleh hiu di sana.

"Oke! Gw gak belain siapa siapa gw cuman gak mau lu membuat kekacauan di sekolah ini kak! Kalo di tanya 'gw seneng gak ketemu sama dia lagi? ' jawabannya enggak. Hati gw sakit saat melihat wajahnya saja, gw juga gak tau kalo dia sekolah  di sini. "

Arsen hanya diam saja tidak menjawab ucapan Adel. Lalu Adel mulai mengobati memar di wajah Arsen.

Arsen hanya diam saja sambil mengamati wajah serius Adel yang menurutnya sangat cantik.

"Kayaknya butuh obat merah deh, gw ke UKS dulu ya, "ucap Adel.

"Mau ketemu dia? "

"Enggak kak! Mau ambil obat merah buat obat lu, "jawab Adel dengan frustasi.

Lalu Adel ke UKS berniat untuk mengambil obat merah bukan untuk BERTEMU DENGAN DEAN!

ARSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang