Aku masih di sini
Di tempat yang sama ketika kau memanggilku
Berjanji tetap hidup meski ribuan orang berusaha membunuhmu
Kau tak perlu takut
Lukamu membawa kita saling menggenggam papan nama
Sebut saja namaku dalam kesendirian penuh debu tak bersulang
Aku akan hadir di sana
Dalam mimpimu sebagai bintang di setiap malam
Melaungkan kita pasangan paling bahagia
Tak perlu menyesal
Aku yang kau sesali memang tak pernah punya nyali
Berkatmu aku masih di sini,
Dalam kapsul waktu, termakan sayu merindu sosok bayangmu
Aku takut, kepribadianmu tersapu angin berlalu
Ku tahu kau masih menggenggam papan namaku dan akan memenuhi janjimu
Ke mari
Aku ingin peluk bukan hanya dalam mimpimu
Sebagai tempat pulang dari dunia yang membuat kita berlutut
Sejenak mata terpaut terkadang lebih baik daripada membuka mulutBandung, 31 Januari 2022
22.00
KAMU SEDANG MEMBACA
Stilograf Tak Bertuan
Puisi#Segera Terbit Antologi Puisi Romansa. Ada 200 chapter yg Sisanya bisa dibaca saat sudah terbit 😉 *** Ini bukan puisi seorang Pujangga. Ini puisi tak bertuan yang mencari seorang Pujangga. Puisi yang ditinggal Tuan- Sang Pencari Cinta. Mana mungk...