HARMONI | PART 2

1.3K 138 2
                                    

Suara klakson mampu membuat kedua remaja laki-laki yang sedang berbincang itu terperanjat kaget. Bagaimana tidak, orang yang mengendarainya sengaja sekali membunyikan klakson tepat di hadapan mereka.

Harsa mengumpat dia menghampiri mobil musuh nya itu lalu dengan berani dia menepuk keras badan mobil tersebut. Orang yang punya mobil itu mendelik, dia turun bersama teman nya dengan wajah memerah padam.

"Mobil gue anjing! Lecet gara gara sentuhan orang miskin!" celanya berkacak pinggang. Harsa mencebik, ingin sekali memukul lelaki itu.

"Heh pendek! Maksud lo apa hah klakson di depan gue?!" sengit Harsa, membalas Kalen.

Sedangkan Gala dan Elvan hanya menyimak keributan keduanya yang sebenarnya sudah biasa, mereka juga bermusuhan tapi dengan sehat. Tidak seperti Harsa dan Kalen yang jika bertemu seperti kucing dan tikus.

"Sengaja, soalnya lo ngehalangin jalan sultan!" ujarnya menyeringai.

"Mulut lo minta dicipok mimi peri!" sungut Harsa.

"Enak aja anjing! Lo tuh di cipok lebah!"

"Masih mending dari pada Mimi peri!" Harsa tergelak tawa bersama Gala. Elvan juga entah kenapa ikut tertawa membuat Kalen menyikutnya dengan tajam.

"Ngapain ketawa?!"

"Ketawa itu ibadah!" celetuk Gala.

Elvan mengangguk, "udah ah lo ribut mulu, gue nikahin lama-lama!"

"Amit-amit anjing gue masih normal belum belok kek lo!" balas Kalen menunjuk Harsa. Kemudian mereka melenggang pergi sebelum Harsa mengamuk.

"WOI MAKSUD LO APAAN ANJING GUE MASIH SUKA CEWEK!!!" teriak Harsa mampu mengalihkan perhatian mereka semua.

Harsa hanya bisa mengusap dada nya lalu menatap Gala yang terkekeh.

"Jangan marah-marah mulu lo udah tua juga!" cetus Gala merangkul bahu Harsa membawanya pergi dari parkiran.

Sesampai dikelas Karei langsung menghampiri kedua sahabat nya yang sibuk dengan ponsel. "Sibuk apaan sih bep?"

Beila dan Yumi menoleh, Karei sudah duduk dihadapan mereka dengan menangkup kedua pipinya.

"Lagi scroll video kalau Bei mah pasti baca buku." ujar Yumi melirik Beila yang memberinya senyuman tipis.

Karei menghela nafas ia lalu mendekat kearah mereka. Melihat gerak-gerik Karei membuat Beila yakin jika anak itu akan menggibah.

"Btw kalian tau gak?"

Keduanya menggeleng, "enggak."

Setelah itu Karei memasang raut datarnya, "gue belum cerita."

Beila dan Yumi cekikikan, "iya apa?" jawab Yumi.

"Tau Daren? Anak 11 IPA 3?" tanya Karei yang dijawab gelengan oleh Beila. "Gue gak kenal, emang kenapa?"

Karei mendengus sedangkan Yumi menjentikkan jarinya seolah kenal dengan nama yang sedang Karei bicarakan itu. "Daren ya!" Karei mengangguk dengan semangat saat sahabatnya tahu tapi setelah itu ia urungkan.

"Gue gak tau dia cuma tau beritanya, hehe." Yumi menyengir melihat wajah datar Karei.

"Daren itu sering banget bolak-balik ke lab kimia," lanjut Karei.

"Lab? Ngapain?" balas Beila, mengernyit.

"Makanya itu, yang lagi viral dibicarain sama warga sekolah." Karei menangkup kedua tangannya di meja lalu menatap Beila dan Yumi serius.

"Jangan-jangan dia lagi buat percobaan!" seru Yumi, tiba-tiba berfikir itu.

"Percobaan apaan sih! Posthink aja mungkin lagi praktek." ujar Beila benar-benar berfikir positif.

Harmoni | RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang