🦊Happy Gahyeon Day🦊Gak kerasa Gahyeon udah ulang tahun lagi, dan gak kerasa kalau cerpen di lapak ini juga udah kembali ke ulang tahun Gahyeon. Aku agak gimana gitu karena lapak ini updatenya cuma pas tiap ulang tahun member DC aja. Setahun cuma update 7 bab 😅.
Humorku emang gak ada, ditambah fokus ke cerbung yang terlalu banyak babnya di mana aku masih garap.Oke, aku gak bosen ngetik kalimat ini. Seperti biasa, ketika member DC ulang tahun, aku akan berusaha bikin cerpen tentang mereka yang rayain ulang tahun di mana biasanya berakhir dengan kegagalan. Lalu bagaimana dengan ulang tahun Gahyeon yang sekarang? Silakan baca di bawah.
🦊***🦊
Di dalam sebuah kamar, JiU masih memejamkan matanya, ia yang tidur baru beberapa jam tentu menikmati waktu istirahatnya itu.
Ia tidur terlambat bukan tanpa sebab, alasannya adalah karena ia dan yang lain mendiskusikan mengenai apa yang akan mereka lakukan untuk merayakan ilang tahun Gahyeon.
Tentu saja malam itu Gahyeon juga ikut serta, karena hari berikutnya adalah hari ulang tahunnya, ia memiliki suara untuk mengambil keputusan mengenai rencana itu.
Pada awalnya pesta ulang tahun akan dirayakan dengan liburan ke luar kota, entah pergi ke villa daerah pelosok, melakukan hiking ke gunung, pergi ke pantai dan sebagainya, lalu malamnya mereka akan mengakhiri dengan meniup lilin.
Tapi rencana-rencana itu tidak disetujui semua orang, apalagi di beberapa tempat jalan atau rute sudah ditutup.
Ada beberapa opsi lain yang diajukan oleh masing-masing dari mereka, bahkan Gahyeon juga mengajukan usulan. Hingga hampir tengah malam, mereka memutuskan kalau ulang tahun akan dirayakan dengan biasa saja, yaitu menggelar pesta untuk mereka bertujuh di dalam rumah.
Setelah semua sepakat, maka Gahyeon disuruh untuk tidur lebih dulu. Sementara mereka berenam tetap tinggal karena melanjutkan untuk menulis daftar apa-apa saja yang akan dibeli lalu apa-apa saja yang akan diberikan kepada Gahyeon sebagai hadiah.
Maka setelah itu mereka akhirnya tidur. JiU sendiri tidak biaa tertidur sampai beberapa jam lamanya, ia yang baru saja memejamkan mata harus kembali terbangun ketika suara alarm dari ponselnya yang menyala.
JiU membuka matanya lalu segera mematikan alarm ponsel, ia mengucek matanya sambil menguap.
Setelah mengumpulkan kesadaran, ia beranjak duduk untuk menjernihkan kepala dan pandangannya, setelah merasa lebih baik, ia lalu beranjak turun dari ranjangnya lalu berjalan dengan sempoyongan.
Mulutnya menguap lagi karena rasa kantuk yang belum sirna tidak dipuaskan dengan melanjutkan tidur.
Langkahnya gontai ketika ia melangkah menuju pintu, arah tujuannya adalah kamar mandi, ia berniat mencuci muka agar bisa menjernihkan diri.
Ketika hendak membuka pintu, tiba-tiba saja pintu terbanting keras menghantam wajahnya, JiU langsung terlempar lalu jatuh ke lantai dalam keadaan telentang, ia pingsan.
"Kakak, bangun ti ....! Kakak!" Gahyeon berteriak histeris, ia yang seenaknya menendang pintu kamar itu agar terbuka, maka dari itu JiU terhantam begitu kerasnya oleh pintu itu.
Gahyeon menjatuhkan panci dan sendok besar yang dirinya bawa. Ia berlutut untuk meraih JiU yang tak sadarkan diri karena hantaman keras itu.
"Kakak! Bangun! Kakak!"
Gahyeon mencoba menepuk pipi JiU yang masih memejamkan mata karena pingsan.
"Ya ampun, ini gawat, aku gak sengaja." Gahyeon memegang kepalanya saat ia panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of DreamCatcher
Короткий рассказIni hanyalah sekumpulan cerpen dan cermin yang dibuat penulis khusus untuk mengisi waktu luang saja, humor, horor, drama, fantasi dan banyak genre lain, termasuk keabsurdan ceritanya. NB : Konten yang dishare semata untuk hiburan dan sebagai ungkapa...