🐰Happy JIU Day🐰
Bertambah usia, leader ini tetap cantik banget ya kan.😍
Btw aku lupa loh hari ini tanggal 17. Kebetulan aja liat postingan Jiu pas udah Ashar. Langsung deh ngerti cerpen ini dadakan. btw hari ini lirik spoiler ya.😍😍Lalu gimana cerita ulang tahun kali ini? Mulai ke cerita.
🐰***🐰
Ketujuh gadis cantik Dreamcatcher sedang duduk di ruang tengah rumah mereka, semuanya diam tak memiliki suatu pekerjaan khusus. Padahal ini adalah hari ulang tahun JiU, akan tetapi mereka malah tampak bosan dan tidak ingin melakukan apa pun, hanya berkumpul dan duduk bersama lalu tak melakukan apa pun.
Setelah beberapa saat terus seperti itu, JiU yang habis kesabaran pun langsung memprotes pada teman-temannya itu.
“Ih ini kenapa sih kita diam di sini coba? Aku kan ulang tahun, kenapa gak ada perayaan apa gitu, minimal ada kue, kado, pesta, lagu, surat-suratan, ucapan dan ....”
Sebelum JIU sempat menyelesaikan ucapannya, Yoohyeon sudah menaruh telunjuk di bibir JiU sehingga membuatnya tak lanjut bicara, Yoohyeon pun langsung membalas. “Ssssttt, Darling, itu udah semua. Minimal apanya coba?”
“Iya ih, kak JiU ada-ada aja.” Gahyeon ikutan bicara.
JiU pun menjauhkan telunjuk Yoohyeon lalu tersenyum manis. “Ehehehe, itu yang aku mau sih.” Lalu sedetik kemudian ekspresinya kembali kesal. “Nah, jadi kita ngapain di sini coba? Hari ulang tahun aku kok jadi gabut kayak gini.”
“Aku gak ada ide.” SuA membalas sambil angkat bicara.
“Hmm, aku juga.” Siyeon menimpali.
“Kenapa juga harus ada hari ulang tahun.” Handong bergumam ketus, lagi-lagi ia menyuarakan ketidakinginannya akan hari ulang tahun.
JIU pun memandang tak senang ke arah Handong. “Ih, Handong, jangan bilang begitu dong. Udah pernah kubilang kalau ulang tahun itu satu hari istimewa dalam setahun.”
“Istimewa apanya coba? Perasaan setiap ulang tahun malah berubah jadi hari aneh bin absurd.” Handong membalas masih dengan nada ketus sedikit kesal.
“Udahlah, jangan berdebat. Handong masih marah.” Siyeon berbisik pada JiU, akan tetapi bisikannya terlalu keras sampai membuat semuanya bisa mendengar.
“Aku marah sampai tahun depan!” sergah Handong. Lalu Handong pun kembali mengungkit mengenai hari ulang tahunnya yang dihabiskan dengan pingsan berakhir menjadi gelandangan. “Bisa-bisanya kalian nyasar tiga kali sampai berakhir kita menggembel. Aku gak ada kesempatan merayakan ulang tahun di rumah sendiri!”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of DreamCatcher
Cerita PendekIni hanyalah sekumpulan cerpen dan cermin yang dibuat penulis khusus untuk mengisi waktu luang saja, humor, horor, drama, fantasi dan banyak genre lain, termasuk keabsurdan ceritanya. NB : Konten yang dishare semata untuk hiburan dan sebagai ungkapa...