3

1K 103 0
                                    

vote comment juseyoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

vote comment juseyoo

.

.

.

.

Jaemin sekarang berada dikedai jualannya. Bersama dengan ibu dan kakaknya tentunya. Jangan lupakan itu juga. 

"Ya.. kau dengar katanya sayembara itu hanya dilaksanakan 2 bulan. Aku malah semakin tidak sabar siapa yang akan menjadi putra mahkota ini nantinya."

"Iyaa sama aku juga, omong omong anakmu sudah mendaftar?" Doyoung dan Jungwoo hanya melihat Jaemin yang sedang menata dagangannya dirak sebelah. 

"Mau mendaftar pun anakku pasti tidak akan lolos mengenal kastaku jauh dibawah kasta kerajaan"

"Uhm.. permisi, apakah itu berpengaruh tentang kasta juga kalu boleh aku tahu nyonya nyonya?" tanya Jungwoo tiba tiba yang dibalas dengan pukulan dibahu dari ibunya. 

"Aduh! Akukan hanya tanya bu, apa salahnya sih?" Doyoung sudah menggerutu kesana kemari

"Yang kudengar seperti itu, kasta hanya diterima ditingkat 2 dan 3 saja. Kasta ke 4 seperti kalian ini sepertinya benar benar mustahil jika lolos dalam tahap penyisihan pertama." ucap salah satu nyonya yang memilih sayur mayur didepan Doyoung. 

"Tapi kalau salah satu keluargamu bekerja dikerajaan sebagai pelayan pun sepertinya itu akan berhasil." salah satu nyonya disebelah kanan Doyoung pun juga menjawab.

Jaemin yang mendengarnya hanya mengepalkan tangannya. Dia berusaha mati matian menahan untuk tidak mencekik nyonya nyonya ini. 

Entahlah. Jaemin merasa ingin pergi saja dari tempat ini. Tapi seperti seakan ada yang menghadangnya. 

"Jung Jaemin!!" 

Ahh itu temanya, Jeon Shin Hyung. Datang diwaktu yang sangat tidak tepat. 

"Ada apa?!" sarkas Jaemin

"Eishh... kenapa kau ini, galak sekali." 

"Kalau kau datang kesini hanya mengantarkan moodku semakin buruk, maka jangan salahkan aku kepalamu tidak ada dibadanmu lagi" Shin Hyung hanya tersenyum miris, galak sekali temannya ini kalau sensi.

"Siapa pula yang ingin membuatmu buruk. Aku hanya ingin mengajakmu berjalan jalan. Tak masalahkan?" Jaemin mengerutkan dahinya.

"Bibi, Kak Jungwoo pinjam Jaemin sebentar ya" ucap Shin Hyung sembari menarik Jaemin dari kedai Doyoung. 

Sejauh ini, ternyata hanya mengajak memanah saja. Dasar teman tidak tahu untung, tahu begini Jaemin menolak.

"Kau ini kenapa sih, dari kemarin murung terus. Kau kan biasanya langsung bercerita kepadaku. Kenapa malah diam saja? Ouhh.. pasti gegara Goo Heejin ya-aduh, YA!" Jaemin sudah menggeplak kepala Shin Hyung.

Scelta reale (JAEMREN vers) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang