Kini pagi datang. Peserta calon Putra Mahkota akan melakukan seleksi yang sedikit sulit kali ini. Seleksinya hanyalah menyelesaikan permasalahan yang kerajaan hadapi.
Tim Jaemin yang berisi oleh delapan orang salah satunya dia satu sekolompok dengan Minhyung dan Jeno. Ayolah, yang benar saja Jaemin satu kelompok dengan si bodoh Lee Jeno, dia benar benar tidak akan bisa tenang sepertinya. Seperti pertama kali hidup dengan Shin Hyung.
Jaemin dengan rombonganya kini menuju kearah desa yang mereka tugaskan. Desa ujung barat perbatasan kerajaan. Jujur saja, Jaemin terkejut setengah mati. Bagaimana tidak, daerah yang katanya memiliki pembangunan lebih besar ternyata tidak digunakan sama sekali.
Bagaimana bisa dana yang disebarkan oleh kerajaan tidak berguna didaerah ini. Jaemin sungguh tertantang dengan hal ini. Kini Jaemin dan rombongannya berjalan meuju tempat kepala daerah.
"Selamat datang, di tempat kami..para calon Putra Mahkota?" kepala daerah ini tertawa bahagia karena kedatangan tamu dari kerajaan.
"Mari kami amtarkan ke tempat duduk anda" titiahnya membimbing mereka berjalan kearah meja tamu yang ada dihalaman kepala desa.
"Baiklah tuan tuan, selamat datang di desa Woosan, tempat perbatasan kerajaan. Kami sudah mendengarkan kalau nanti ada bala bantuan yang dikirimkan kerajaan. Ternyata para calon Putra Mahkota, kami benar benar bersyukur atas kehadiran anda sekalian. Seperti memiliki kehormatan bagi kami. Hehehe" Jaemin sedikit risih melihat orang didepannya ini. Bukan karena tampilannya yang kotor.
"Baiklah agar tidak menunggu lama lama saya juga diperintahkan untuk segera pula menyampaikan ini. Untuk Tuan Jung Jaemin, anda diarahkan melihat rakyat kami yang busung lapar. Kemudian Tuan Lee Minhyung, anda diarahkan untuk melihat konstruksi daerah ini untuk penataan ulang. Terakhir, Tuan Lee Jeno, anda diarahkan untuk membantu kesenia didaerah kami. Dari sini apakah ada yang dipertanyakan?"
Jaemin, Minhyung, dan juga Jeno hanya diam. Menyuruput teh masing masing.
"Tuan Kepala, apakah penugasan ini juga dari Raja?"Jaemin bertanya kini.
"Ah, tentu saja bukan tuan. Ini dari kami sendiri ini tuan." baiklah Jaemin mulai paham sekarang.
--SCELTA REALE--
Kini Jaemin memasuki kamar yang dipilihkan untuknya.
Tidak ada yang bermasalah dalam kamar itu. Hanya saja, disana seperti ada kotak yang usang. Dia penasaran tapi ini bukan ditempat tinggalnya.
"Yaa Jung Jaemin berhentilah melihat kotak itu, tahu.." ucapnya pada diri sendiri. Dia benar benar penasaran pada kotak yang diatas meja itu.
Putri Mahkota
Jung Jaemin?
Tunggu, apa ini? Heii Putri Mahkota bisa bisanya berkomunikasi dengannya dulu.
Iya Tuan Putri, ada apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Scelta reale (JAEMREN vers) END
Humor皇家之選 (Huángjiā zhī xuǎn) 로얄 초이스 (loyal choiseu) Royal Choice Seo Renjun benar benar tidak mau menerima sayembara dari Sang Raja-Ayahnya, tetapi ayahnya tetap memaksa demi kemaslahatan rakyat dan kerajaan. Mereka butuh keturunan dan itu harus dari...