Vote Comment Jusseyoo
.
.
.
.
.
.
Suara bising dari teco berbunyi menandakan kalau air didalamnya sudah panas. Seorang wanita dengan tampilan cantiknya dan moleknya menyediakan minuman hangat untuk sang ayah tercinta dan tentu saja suaminya juga.
Ditengah-tengah dia menyiapkan minuman hangat itu, sebuah tangan melingkar diperut si wanita dan tak lupa mengendus harum tubuh sang istri dan menciumi leher putihnya.
"Shin Hyung... Hentikan, aku sedang membawa teco panas."
"Sayang..." gerutu Shin Hyung sembari menciumi leher istri
"Hentikan, atau tanganmu akan terkena air panas ini lagi."
Shin Hyung mempoutkan bibirnya tidak terima, si istri lebih sayang dengan alat-alat masaknya ketimbang dirinya. Padahal niat hati dia meliburkan diri dari pekerjaannya untuk menikmati waktu berdua dengan istri, malah dijatuhi tatapan begini. Menyebalkan.
"Kalau begini ceritanya, aku lebih baik kerja saja daripada kau marahi terus aku Kazura" Kazura hanya tertawa dan melihat Shin Hyung gemas karena tingkah kekanakannya ini.
Kazura melompat ketubuh Shin Hyung, untung saja Shin Hyung memiliki kaki yang kuat kalau tidak dirinya bisa ambruk ditimpa Kazura hanya karena istrinya ini minta digendong.
Kazura menciumi seluruh wajah Shin Hyung sangking gemasnya, dan tak lupa bibir mereka menyatu sembari Shin Hyung yang membawa ke dashboard meja dapur.
Di pagi hari yang sangat Indah Shin Hyung bisa menikmati manisnya bibir sang istri. Ini sungguh kenikmatan yang tak terkalahkan menurut Shin Hyung.
Ciuman Shin Hyung turun kearah dada Kazura, dan Kazura hanya pasrah dengan tingkah laku Shin Hyung. Sepertinya dia harus menyusui bayi besarnya lagi pagi ini.
PAKK BUKK BUKK
"Aduh.. aduhh aduhh ayahhh berhenti. AYAHH.."
"Kau ini, sudah tahu ayah ini disini berani beraninya kau mencumbui istrimu didapur. Dasar menjijikkan."
"Lagian ayah dulu juga sering mencumbui ibu didapur. Aduhh ayahh!!!" Shin Hyung mengelus tangannya yang dipukuli terus menerus oleh sang ayah.
"Iya memang benar ayah mencumbui ibumu didapur, tapi ketika kami sudah membersihkan dapur ya! Sedangkan kau, itu disampingmu ada makanan juga kalau terkena kecebongmu bagaimana! Kalau ayah tidak bisa makan bagaimana. Dasar bodoh." Shin Hyung hanya menampilkan senyum gusinya. Dirinya lupa akan hal itu.
"Hehehe maafkan aku ayah, lagian anak ayah menggoda." jelasnya sembari memeluk ayahnya untuk berjalan kemeja makan.
"Ayo makan, ayah sudah lapar."
"Iya ayah." Kazura membawa beberapa makanan yang sudah dipindahkan ke piring dan dibawa kemeja makan.
Kazura yang masih fokus menuangkan beberapa lauk dan nasi di piring sang ayah, tiba tiba suara Shin Hyung mengintrupsi.
"Bagaimana kerja ayah di akademik?"
"Lancar lancar saja tidak ada hambatan."
"Ohh.. baguslah kalau begitu ayah."
"Tumben sekali kau tidak bertanya yang tidak tidak? Kenapa?" Shin Hyung hanya tersenyum.
"Aku senang hanya karena kutukan sang Ratu sudah terhapuskan."
"Oh ya? Lantas, bagaimana sekarang mereka."
"Kemarin aku berkunjung ke istana karena aku merindukan Jaemin dan aku bisa melihat cahaya yang ada dibayi mereka."
"Syukurlah kalau memang sudah hilang."
"Tapi ayah, aku hanya heran. Tidak tahu kenapa ketika aku biasanya masuk kedalam Istana biasanya aku akan melihat warna perak atau emas didalamnya, tapi kemarin ketika aku masuk ke Istana hanya aura gelap yang aku lihat. Ada apa ya yah? Aneh, tidak seperti biasanya."
Mata Shindong membulat, langsung menatap sang menantu. "Kau melihat aura gelap dalam istana itu?"
Shin Hyung hanya mengangguk. Shindong yang melihatnya hanya bisa berkecamuk dengan pikirannya.
'Apa lagi sekarang?'
KAMU SEDANG MEMBACA
Scelta reale (JAEMREN vers) END
Humor皇家之選 (Huángjiā zhī xuǎn) 로얄 초이스 (loyal choiseu) Royal Choice Seo Renjun benar benar tidak mau menerima sayembara dari Sang Raja-Ayahnya, tetapi ayahnya tetap memaksa demi kemaslahatan rakyat dan kerajaan. Mereka butuh keturunan dan itu harus dari...